Kamis, 22 Desember 2016

Ibu

Ibu bukan embun pagi,
Menyejukkan kemudian pergi begitu saja
Ibu adalah rembulan yang menerangi,
Namun tak menyebabkan gerah
Ibu adalah gemintang,
Tetap ada walau sinarnya terkalahkan mentari
Ibu adalah udara
Selalu ada meski tak terjamah mata
Ibu adalah rumah paling ramah,
Tempat segala kebaikan bermula

#SelamatHariIbuEmmakku
#SehatkiSelalu
#TM

PepperEarth, 22 Desember 2016

Ibu

Ibu bukan embun pagi yang menyejukkan kemudian pergi begitu saja
Ibu adalah rembulan yang menerangi, namun tak menyebabkan gerah
Tetap ada walau sinarnya terkalahkan mentari
Ibu adalah udara
Selalu ada meski tak terjamah mata
Ibu adalah rumah paling ramah,
Tempat segala kebaikan bermula

#SelamatHariIbuEmmakku
#SehatkiSelalu
#TM

PepperEarth, 22 Desember 2016

Senin, 21 November 2016

Sejati Itu, Dia

Senja ufuk barat mendekap jingga erat-erat
Dekapannya begitu hangat membuat mega-mega iri
Seketika gerimis mengalun, menderas
Mencumbu tetanah yang mulai mengering
Kau tahu?
Aku di sini menunggumu
Menengadah, mengharap rupamu datang bersama hujan
Namun, semakin ku menunggumu
Semakin deras kenangan itu menghujan
Menghanyutkanku dalam rasa yang tak ku kenali
Kucoba terus bergerak
Menyibakkah kaki yang mulai kaku dengan luka
Mencari arah tuk temukanmu
Namun, hanya Dia yang kutemui
Semakin ku berpaling,
Semakin Dia mendekapku
Ku ingin kembali
Mengetuk pintu rumah-Nya yang ramah
Namun, aku takut
Takut meninggalkan-Nya untuk kesikian kali
PepperEarth, 21 November 2016

Jumat, 11 November 2016

Teruntuk Guruku

Sayup-sayup terdengar lembut suaramu
Senyummu membayang, melekat dalam ingatanku
Petuahmu menyejukkan, melepaskan dahaga
Ilmumu menerangi kelam jiwaku yang rabun

Kau tak pernah letih dengan tingkahku
Berharap kasih dengan sejuta risih
Namun, kau begitu cerdas membaca inginku
Menuntunku berjalan, menyusuri lorong ilmu yang sering kau dongengkan

Aku berang,
Berontak,
Berlari dari jerat kasih yang curahkan
Namun aku tahu, hatimu selalu tersenyum
Menyambutku tatkala kujatuh, tersungkur

Terima kasihku atas kasih yang selalu kutepis jauh-jauh
Padahal kubegitu butuh ....

Bumi Nikel, 11 November 2016

Rabu, 12 Oktober 2016

Tentang rasa

Karena rasa bukan hanya sekadar kata yang bisa diolah alih dengan dalih menyamarkan makna. Sama sekali bukan. Rasa memang absurd bagi orang lain, namun ia begitu rasional bagi pemiliknya. #TM

12 Oktober 2015

Selasa, 04 Oktober 2016

Berbagi

Kadang berbagi kepada mereka adalah "obat kuat" yang paling ampuh. Namun, berbagi pada tempat yang salah adalah "bunuh diri" yang nyata. Berbagilah seutuhnya kepada Ia yang kau imani.

#TM

Jarak

Untuk apa kita menyalahkan jarak kemudian mengutuknya? Bukankah dengannya kita lebih dekat dalam rindu; lebih sering bertutur sapa dalam doa. Namun tanpanya, kita adalah masing-masing yang tak saling mengenal.

#TM

Tak Mengapa

Tak mengapa kau tak suka
Aku tak bisa membuatmu jatuh cinta lebih lama
Tapi jangan pernah membenci
Itu kan membuatmu semakin lelah
Aku tak mau
Meski kutahu tak mudah

Metatesis

Ini bukan tetang "metatesis" yang bisa aku pertukarkan hanya untuk mempermainkan bunyi demi sebuah keindahan.

Bukan pula sebuah "sinestesia" yang sengaja aku pertukarkan tanggapan indera hanya demi sebuah rasa. Sama sekali bukan.

Aku lebih memilih gramatikal atau pun leksikal agar lebih mudah kita "baca".

#TM

Takut Salah

Jangan pernah takut salah hingga kau hanya diam, tanpa melakukan satu apa pun. Mulailah melangkah, perbaiki setiap prosesnya, sekecil apa pun itu hingga kelak hasilnya akan memuaskan. Ingatlah, untuk mencapai anak tangga kelima, kau harus menginjakkan kaki di anak tangga pertama.

#SumangeEle
#TM

Risau

Tak perlu terlalu risau dengan hal yang kau lihat. Bukankah saat kau berada dalam kendaraan akan terlihat pepohonan berlarian mengejarmu, padahal kaulah yang melaju. Tak semua yang terlihat oleh mata adalah sebuah keniscayaan yang mutlak.

#TM

Deadline

Tuntutan peran dan deadline adalah batu asah untuk mempertajam kreativitas dan menambah daya tahan tubuh selama kau menanggapinya dengan positif.

#KeepCalmAndBeHappy
#BeGratefull
#TM

Motivator

Tak perlu menunggu orang lain memotivasimu baru mulai "action" karena motivator paling handal adalah dirimu sendiri.

#TM

Luka dan Obat

Tuhan tak pernah memberi luka tanpa Ia sertakan penyembuhnya. Hanya kita (manusia) terkadang menutup mata untuk segala obat mujarab yang telah Tuhan beri.

#TM

Kopi Kehidupan

Tuhan telah menyediakan gelas, air panas, gula, dan kopi untuk kau seduh pagi kali ini. Namun, semua bergantung pada caramu meramunya untuk menjadikannya segelas kopi manis yang bisa kau seruput dengan nikmatnya dalam memulai hari.

#SumangeEle
#TM

Lalai

Manusia kadang begitu fokus dengan tanggapan indera manusia lainnya, namun kadang sengaja abai dengan titah sang pemberi hidup.

#TM

Aku

Aku begitu lihai mengungkapkan rasa dalam satu klausa, namun aku begitu gagap mengutarakan wacana rasa yang menyesakkan.

TM

September 2016

Manusia dan Cinta

Setiap manusia terlahir dengan cinta. Ia akan tumbuh menjadi dewasa dan akan melahirkan kisah-kisah cinta hingga ia benar-benar pulang. Namun, cinta tak selamanya layu, apalagi mati. Cepat atau lambat, cinta akan tumbuh dengan cabang-cabang yang baru.

#TM

Cinta dan LOA

Dalam cinta pun hukum LOA masih berlaku. Kalau masih ragu, jelas itu bukan cinta. Cinta yang tepat selalu menguatkan, melengkapi, bukan justru melemahkan lalu membawa separuh jiwa pergi.

#TM

Stop Mengemis!!!

Bukankah cinta mengajarkan untuk menerima yang tak kau suka?

Berhenti berlutut dan memohon kepada ia yang tak peduli. Kadang lebih baik menjadi beban bagi diri sendiri daripada menjadi beban bagi orang lain.

#MenderasLaluReda
#TM

Menunggu

Jangan pernah menunggu "suci" dari dosa baru kau akan mendekatkan diri kepada Tuhanmu. Mendekatlah kepada-Nya agar kau berusaha menjauh dari larangan-Nya.

#TM

Penilaian

Kriteria penilaian setiap orang berbeda, tidak seperti kata baku dan tidak baku yang acuannya sangat jelas. Jadi, jangan berpikir kau tak baik jika ia tak datang meski sangat jelas bahwa ia akan mempertaruhkan nyawa untuk datang kalau kau baik baginya.

#SemangatPagi
#TidakUntukDiprdebatkan

Kau

Kau tak perlu repot-repot mencariku. Karena jika kubutuh, akulah yang akan mencarimu. Ingatlah, sebaik-baiknya pertemuan adalah bertemu tatkala saling membutuhkan, bukan cuma sekadar salah satunya yang butuh.

#TM

Amarah

Hati yang terbelenggu amarah akan buta; tuli, tak mampu melihat; mendengar dan akan berbalik menjadi bumerang. Kalah jadi abu, menang jadi arang.

#TM

Dendam

Karena dendam hanya akan membunuh secara perlahan dan memaafkan begitu mendamaikan meski terlihat begitu bebal di mata orang lain.

#TM

Kalau Saja

Kalau saja niat baik langsung diijabah sang pemilik hidup maka tak ada kemungkaran di muka bumi ini. Jadi, jangan pernah letih untuk menjadi lebih baik. Bukankah tujuan manusia diciptkan adalah untuk menghamba hanya kepada-Nya dalam situasi dan kondisi apa pun??

Semangat berhijrah 😊??😊

#TahunBaru1438Hijriah

Efektif

__Salah satu ciri KALIMAT EFEKTIF adalah adanya KESEJAJARAN (bentuk dan makna). Sama halnya dengan HIDUP EFEKTIF, ia harus memerhatikan KESEJAJARAN (dunia dan akhirat)__

#ANALOGI

4 Oktober 2011

Biarlah

Ku biarkan bulir-bulir kisah ini menyatu dalam sebuh harmoni rasa
Berharap bilur-bilur kasih yang mencair kini mengental menjadi setitik CINTA

4 Oktober 2012

Sesekali Jangan Melawan

Karena melawan adalah menyulut permasalahan dengan masalah baru. Bersahabat jauh lebih baik. Bersahabat dengan hati misalnya. #TM

Jangan Mengutuk

Jangan mengutuk kecambah yang tumbuh abnormal. Mungkin saja ia terkena dampak anomali cuaca. Tetap pelihara ia, berikan yang terbaik semampumu. Tak menutup kemungkinan, kelak, ia kan menghasilkan bibit unggul.

#KeepSpirit

Pelipur Lara

Jadilah pelipur lara atas pilu yang kau lukis sendiri. Tak perlu sedu sedan itu. Gagal itu ketika engkau berhenti berusaha.

#TM

Tak Usah Risau

Berhentilah sejenak agar kau punya ruang untuk menilik balik sesekali sembari mempersiapkan arah yang kau tuju. Tak perlu terlalu risau dengan aral melintang karena kekuatanmu jauh lebih besar daripada ketakutanmu. Percayalah, kau tak sendiri selama kau menyandarkan segalanya kepada Ia yang Esa.

#PekatTakSelaluKelam
#TM

Kamis, 15 September 2016

Pekat Ke-366

Gerimis berbincang dengan pekat begitu asyik
Derik malam hanya bisa menggoda dari istananya
Lolongan hewan malam terlelap dalam riuh alam
Rembulan dan gemintang memilih memadu kasih di balik awan

Kali ini memang tak ada bau basah tanah
Namun, hujan selalu punya cara tersendiri untuk kembali

Entah apa yang berubah dari setahun silam
Lekuk-lekuk malam masih sama
Nyanyian-nyanyian alam tak berubah
Syair-syair hujan masih saja serupa
Tak ada yang berbeda

Kutatap lamat-lamat bayangan imaji
Kutemui ia yang semakin gelap,
Samar tak berbentuk
Aku tersuruk
Remuk

PepperEarth, 15 September 2016

Senin, 12 September 2016

Kembali

Kembali melipat jarak Wanua Massengereng - Bumi Nikel untuk kesekian kalinya
Pepohonan berlarian, gemintang berkejaran, rembulan mengiringi
Setidaknya 10 Dzulhijjah kali ini tak lagi bersua dengan paradoks atau pun metafora-metafora yang menggantung di ubun-ubun
Kali ini telah kutemukan definisi "pulang" dan "kembali" yang sesungguhnya
Ia memang serupa, tapi tak sama
Teruntuk sejumput rasa yang menggantung di kaki-kaki pekat
Aku kembalikan kau kepada sang pemilikmu
Biarkan Ia menidurkannya hingga waktunya untuk terjaga, pulang.

WanuaMassengereng, 12 September 2016

Sabtu, 10 September 2016

Aku Ingin (Part II)

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Seperti doa yang selalu kurapal di penghujung sujud
Hanya aku dan Tuhan yang tahu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Seperti kata "Aamiin" yang menjadi penutup segala harapan baik
Dari sang manusia kepada sang pencipta

WanuaMassengereng, 10 September 2016

Senin, 05 September 2016

Jikalau (Janji)

Jika kau mulai jenuh dengan rutinitasmu
Menengadahlah sembari pejamkan mata
Resapi bisikan sepoi tentang doa-doaku
Kelak aku kan temuimu dalam nyata

Kalau kau mulai bosan dengan kisahmu
Bacalah sajak-sajak yang kutulis tentangmu
Temukan aku dalam setiap diksi yang kupilih
Kau akan tahu betapa kuinginkanmu

Apabila kau mulai lelah dengan rindu
Merebahlah pada senja yang damai
Di sanalah tempatku beristrahat
Melukis wajahmu dengan mega-mega jingga

Tatkala waktu telah merestui
Tanpa desakan angin dan badai pun
Aku tetap datang, berlutut; bersimpuh
Meminta-Nya menggenapkanmu denganku

Bersabarlah ....

PepperEarth, 5 September 2016

Minggu, 04 September 2016

Pekat Ke-355

Peredaran bumi mengitari matahari kembali pada titik awal
Hari berganti malam tanpa pernah terlambat
Mentari datang dan pergi tanpa pernah meragu
Adakah kau akan sama hingaa waktu benar-benar pergi?

Aku hanyalah kumpulan kata-kata tiada makna tanpa kehadiranmu
Tak ada yang bisa kuterjemah
Tak ada yang mampu kuartikulasi
Karena denganmu adalah kesempurnaan

Kini,
Malam kembali sunyi
Derik pekat telah terlelap
Redup kunang-kunang termakan kelam
Mungkinkah lelap kan berlabuh pada mimpi indah?

Esok,
Fajar kan mengecupmu
Mentari kan kembali
Cerita baru akan lahir
Berbahagialah...

PepperEarth, 1 Zulhijjah 1437H

Jumat, 02 September 2016

Tanda Tanya

Agustus telah pergi sejak kemarin
Jejak-jejaknya masih terlihat
Hujan semalam tak mampu menghapusnya
Justru embun pagi semakin menampakkannya

Tak terasa hari berganti begitu cepat
Baru saja kemarin kita meneguk cawan pertama Agustus
Sekarang kita telah duduk bersila di Jumat pertama September

Akankah berkah itu terus tercurah seperti kemarin?
Mungkinkah semua cita kan berbuah nyata kali ini?

Dan,
Mungkinkah kita akan bertatap, bersapa, dan berkisah dalam satu cerita?

Semua masih dalam tanda tanya
Terjaga utuh dalam genggaman sang pemberi hidup
Setidaknya aku tetap menjengukmu dalam doa-doa khusuk
Meski kau dan aku tak saling tahu,

Tak saling bicara

Bumi Nikel, 2 September 2016


Kamis, 01 September 2016

Senja Ke-363

Detak detik telah menjadi melodi
Sepoi mengalun membentuk harmoni
Siang malam terus berganti
Tahun pun berlalu dan pergi
Kembali ku memejamkan mata
Menelusuri lipatan lorong waktu
Kutemui beragam rupa dengan sejuta kisah
Kisah yang tak bisa kuterjemah satu per satu
Ku terus berlari
Berkejaran dengan waktu yang begitu garang
Aku menoleh,
Kutemukan sepotong kisah tentangmu
Yeah, tentangmu yang tak pernah kukenali
Meski begitu nyata wujudmu
Suaramu merambat merdu
Semerbak harummu memabukkan
Aku betul-betul lupa
Aku amnesia tentang kusahku sendiri
Kembali ku bergegas
Sinar jingga telah menghadang
Membentang bak permadani indah
Aku berdecah kagum
Aku menengadah
Kembali suaramu memanjakan telinga
Kupandangi senyummu yang melengkung
Begitu manis laksana gerhana setengah cincin
Seketika aku melayang, membumbung
Segar nafas tubuhmu kian menyejukkan
Melepas dahaga
Kupeluk kau dengan erat
Namun, kau menjelma: serupaku
Aku tersesat di negeri antah berentah
Ku buka mata,
Aku masih di sini
Memandang senja yang samar
Temaram pun mulai menyapa
Ia mengecup kening malam yang malang
PepperEarth, 1 September 2016

Senja Ke-353

Detak detik telah menjadi melodi
Sepoi mengalun membentuk harmoni
Siang malam terus berganti
Tahun pun berlalu dan pergi

Kembali ku memejamkan mata
Menelusuri lipatan lorong waktu
Kutemui beragam rupa dengan sejuta kisah
Kisah yang tak bisa kuterjemah satu per satu

Ku terus berlari
Berkejaran dengan waktu yang begitu garang
Aku menoleh,
Kutemukan sepotong kisah tentangmu
Yeah, tentangmu yang tak pernah kukenali

Meski begitu nyata wujudmu
Suaramu merambat merdu
Semerbak harummu memabukkan
Aku betul-betul lupa
Aku amnesia tentang kusahku sendiri

Kembali ku bergegas
Sinar jingga telah menghadang
Membentang bak permadani indah
Aku berdecah kagum
Aku menengadah

Kembali suaramu memanjakan telinga
Kupandangi senyummu yang melengkung
Begitu manis laksana gerhana setengah cincin

Seketika aku melayang, membumbung
Segar nafas tubuhmu kian menyejukkan
Melepas dahaga

Kupeluk kau dengan erat
Namun, kau menjelma: serupaku
Aku tersesat di negeri antah berentah

Ku buka mata,
Aku masih di sini
Memandang senja yang samar
Temaram pun mulai menyapa
Ia mengecup kening malam yang malang

PepperEarth, 1 September 2016

Sabtu, 27 Agustus 2016

Mencintaimu (Part II)

Jika mencintaimu adalah perasaan ingin tapi tak ingin
Aku tak akan mungkin mencintaimu
Karena aku inginmu seutuhnya, tanpa jeda tanpa spasi
Bila mencintaimu aku harus ikhlaskanmu bersama dengan ia yang membuatmu bahagia
Aku tak akan bisa mencintaimu
Karena aku inginmu bahagia bersamaku selamanya, tak kenal ruang dan waktu
Kalau mencintaimu akan membuat pupilmu selalu basah dengan kesedihan
Aku tak akan bisa mencintaimu
Karena mencintaimu sejatinya adalah mata air kebahagiaan yang tak pernah mengering
Apabila mencintaimu tanpa ikatan adalah dosa besar
Aku akan tetap mencintaimu dalam doa hingga semua menjadi halal

PepperEarth, 27 Agustus 2016

Mencintaimu (Part II)

Jika mencintaimu adalah perasaan ingin tapi tak ingin
Aku tak akan mungkin mencintaimu
Karena aku inginmu seutuhnya, tanpa jeda tanpa spasi
Bila mencintaimu aku harus ikhlaskanmu bersama dengan ia yang membuatmu bahagia
Aku tak akan bisa mencintaimu
Karena aku inginmu bahagia bersamaku selamanya, tak kenal ruang dan waktu
Kalau mencintaimu akan membuat pupilmu selalu basah dengan kesedihan
Aku tak akan bisa mencintaimu
Karena mencintaimu sejatinya adalah mata air kebahagiaan yang tak pernah mengering
Apabila mencintaimu tanpa ikatan adalah dosa besar
Aku akan tetap mencintaimu dalam doa hingga semua menjadi halal
PepperEarth, 27 Agustus 2016

Sabtu Bersamamu

Kembali bersitatap setelah sepekan tak bersua
Tanpa sapa, tanpa salam
Bukannya tak inigin,
Hanya saja ku tak mau melukis luka
Bertemu denganmu adalah duka
Duka yang terencana
Lepas darimu adalah surga
Namun, sepi selalu membawaku kembali
Kembali padamu dengan sejuta sesal
Meski kutahu, bersamamu adalah neraka

PepperEarth, 27 Agustus 2016

Sabtu Bersamamu

Kembali bersitatap setelah sepekan tak bersua
Tanpa sapa, tanpa salam
Bukannya tak inigin,
Hanya saja ku tak mau melukis luka
Bertemu denganmu adalah duka
Duka yang terencana
Lepas darimu adalah surga
Namun, sepi selalu membawaku kembali
Kembali padamu dengan sejuta sesal
Meski kutahu, bersamamu adalah neraka
PepperEarth, 27 Agustus 2016

Jeda

Begitu ku kehilanganmu
Waktu mendadak terhenti
Jantung pun beredetak pelan
Embusan napas tersengal
Mungkinkah ini hanya jeda sementara?
Semua terasa kaku
Sepi memanggil-manggil
Sepi menyayat-nyayat
Seakan semua takkan kembali
Semua terasa kosong, hampa
Semakin ku mencari
Semakin semua menghilang
Tak berbekas
Hanya hampa, kosong
Semua mendadak beku
Namun,
Tanpa sadar ku temui-Mu
Kembali kutersadar
Tiada selain-Mu
Menjagaku tanpa spasi
Mencintaiku tanpa jeda
Meski selalu kutinggalkan-Mu

PepperEarth, 26 Agustus 2016

Jeda

Begitu ku kehilanganmu
Waktu mendadak terhenti
Jantung pun beredetak pelan
Embusan napas tersengal
Mungkinkah ini hanya jeda sementara?
Semua terasa kaku
Sepi memanggil-manggil
Sepi menyayat-nyayat
Seakan semua takkan kembali
Semua terasa kosong, hampa
Semakin ku mencari
Semakin semua menghilang
Tak berbekas
Hanya hampa, kosong
Semua mendadak beku
Namun,
Tanpa sadar ku temui-Mu
Kembali kutersadar
Tiada selain-Mu
Menjagaku tanpa spasi
Mencintaiku tanpa jeda
Meski selalu kutinggalkan-Mu
PepperEarth, 26 Agustus 2016

Kamis, 25 Agustus 2016

Satu

Akankah kan bertemu
Jika hanya saling berdiam diri?

Mungkinkah kan berpaut
Jika hanya saling tatap tanpa saling sapa?

Atau adakah kau kan merinduku
Seperti ku merindumu?

Aku masih percaya
Tuhan kan tetap menjagamu
Menggenapkan kesendirianmu

Aku tetap yakin
Ia kan tetap menuntunku
Terangi jalanku tuk temukanmu

Aku terus berharap
Kau masih setia menunggu,
Menanti dengan tabah saat itu
Saat kita bersua,
Satu

PepperEarth, 25 Agustus 2016

Satu

Akankah kan bertemu
Jika hanya saling berdiam diri?

Mungkinkah kan berpaut
Jika hanya saling tatap tanpa saling sapa?

Atau adakah kau kan merinduku
Seperti ku merindumu?

Aku masih percaya
Tuhan kan tetap menjagamu
Menggenapkan kesendirianmu

Aku tetap yakin
Ia kan tetap menuntunku
Terangi jalanku tuk temukanmu

Aku terus berharap
Kau masih setia menunggu,
Menanti dengan tabah saat itu
Saat kita bersua,
Satu

PepperEarth, 25 Agustus 2016

Agustus Kelima

Telah empat kali musim berganti
Telah empat kali pula jati cinta kita meranggas
Yah, aku masih ingat betul
Ketika kala itu berdiri pada persimpangan jalan
Ingin tak ingin begitu kental terasa
Gerimis pun membungkus akhir kisah kita
Namun, aku telah jadikannya awal tuk temuimu kelak
Yah, aku masih ingat betul
Ketika kubisikkan tentang mimpi-mimpi indah itu
Tentang cerita-cerita penuh warna dalam rangkulan doamu
Tentang jarak yang kan melahirkan rindu dalam setiap embusan napas
Aku masih ingat betul
Ketika hatiku berikrar tentang tiga kali senja
Namun bukannya tiga senja, tiga purnama, bahkan tiga musim pun telah berlalu
Mereka katakan itu singkat??
Aku tak tahu
Yang aku tahu, api cintaku tak pernah padam

PepperEarth, 24 Agustus 2016

Kehilanganmu

"Tak kuasa ku tak mengumpat. Amarah memuncak. Aku betul-betul kalap. Semua memanas sampai ke ubun-ubun.
Tapi kepada siapa???"

Kehilangannya memang adalah sepi memanggil-manggil. Namun, salah siapa?

"Aku tertunduk. Aku lalai mempersiapkan kehilanganmu."

PepperEarth, 23 Agustus 2016

Agustus Kelima

Telah empat kali musim berganti
Telah empat kali pula jati cinta kita meranggas
Yah, aku masih ingat betul
Ketika kala itu berdiri pada persimpangan jalan
Ingin tak ingin begitu kental terasa
Gerimis pun membungkus akhir kisah kita
Namun, aku telah jadikannya awal tuk temuimu kelak
Yah, aku masih ingat betul
Ketika kubisikkan tentang mimpi-mimpi indah itu
Tentang cerita-cerita penuh warna dalam rangkulan doamu
Tentang jarak yang kan melahirkan rindu dalam setiap embusan napas
Aku masih ingat betul
Ketika hatiku berikrar tentang tiga kali senja
Namun bukannya tiga senja, tiga purnama, bahkan tiga musim pun telah berlalu
Mereka katakan itu singkat??
Aku tak tahu
Yang aku tahu, api cintaku tak pernah padam
PepperEarth, 24 Agustus 2016

Senin, 22 Agustus 2016

Pada Sepotong Malam

Sengaja kuserahkan separuh hidupku kepada sepotong malam
Ku ingin tahu bagaimana kau perlakukanku
Namun sepi mencabik-cabik rasa yang tertinggal
Rindu mengobrak-abrik imaji yang telah tersusun apik
Aku berlari ke persimpangan jalan temaram
Kutemui beragam rupa di sana
Aku berkaca
Ku tersadar,
Rupaku semakin tak berbentuk
Aku semakin tenggelam terlalu dalam
Aku kembali merangkak menuju suar
Cahayanya berpendar
Gerimis dari pelupukku mengalir deras
Asin kukecap makin terasa
Namun, bayang masa lalu kian mengental
Seketika sepat berbaur pekat malam
Aku menangis tersedu sedan
Bisik lirihmu mendekap hangat
"Tetaplah bergerak, jangan berhenti"
Aku kembali bergegas
Mataku semakin buta,
Semua terlihat gelap
Aku teseok,
Tersandung berkali-kali
Namun, inginku tuk temui-Mu
Tak pernah padam
Hingga penghujung jalan ini
Aku begitu ingin kembali....

PepperEarth, 21 Agustus 2016

Pada Sepotong Malam

Sengaja kuserahkan separuh hidupku kepada sepotong malam
Ku ingin tahu bagaimana kau perlakukanku
Namun sepi mencabik-cabik rasa yang tertinggal
Rindu mengobrak-abrik imaji yang telah tersusun apik
Aku berlari ke persimpangan jalan temaram
Kutemui beragam rupa di sana
Aku berkaca
Ku tersadar,
Rupaku semakin tak berbentuk
Aku semakin tenggelam terlalu dalam
Aku kembali merangkak menuju suar
Cahayanya berpendar
Gerimis dari pelupukku mengalir deras
Asin kukecap makin terasa
Namun, bayang masa lalu kian mengental
Seketika sepat berbaur pekat malam
Aku menangis tersedu sedan
Bisik lirihmu mendekap hangat
"Tetaplah bergerak, jangan berhenti"
Aku kembali bergegas
Mataku semakin buta,
Semua terlihat gelap
Aku teseok,
Tersandung berkali-kali
Namun, inginku tuk temui-Mu
Tak pernah padam
Hingga penghujung jalan ini
Aku begitu ingin kembali....
PepperEarth, 21 Agustus 2016

Sabtu, 20 Agustus 2016

Tentang Cinta (Part III)

Cinta yang baik akan menggembirakan: menjadikan hal biasa menjadi luar biasa, bukan justru menggelisahkan

Cinta yang agung akan mendekatkan kepada Sang mahacinta, bukan justru menjauhkan.

Cinta yang sejati adalah ia yang menghalalkan, bukan justru yang mengharamkan: mengumbar kemesraan tanpa batas

PepperEarth, 20 Agustus 2016

Reinkarnasi

Terlalu mendewakan ia yang fana akan bermuara pada sesal yang tak berujung dan meng-Esa-kan ia yang kekal adalah bahagia yang tiada terkira. Walaupun demikian, jiwa kadang tersesat dalam bahagia yang bertahtahkan sesal. Hanya kedamaian hati yang bisa membuatmu bereinkarnasi dan menemukan jalan kembali.

#SemangatPagi
#TM

Jumat, 19 Agustus 2016

Mencintaimu

Tak ada yang bisa palingkanku
Karena mencintaimu adalah kesempurnaanku
Tak pernah kupintamu menggenapkan segala kurangmu
Karena kurangmu telah menggenapkan jiwaku segenap-genapnya

Tak ada celah bagiku untuk tak cintaimu
Bersamamu adalah surga
Berpisah darimu adalah neraka
Aku tak pernah bisa bernapas tanpamu

Tetaplah bersamaku
Merajut kasih, menyulam sayang
Menjadikannya abadi

PepperEarth, 12 Agustus 2016

Tentang Waktu

Waktu adalah dua bilah mata pisau. Kadang ia sebagai obat paling mujarab penyembuh luka; kadang pula ia menjadi racun yang mematikan. Semua bergantung pada caramu memperlakukannya.

PepperEarth, Agustus 2016

Melipat Jarak

Kembali melipat jarak Wanua Massengereng - Bumi Nikel
Menyimpan rapi lembaran kisah kemarin
Membuka kanvas baru yang putih bersih
Mengunci rapat keluh dengan segala peluh

Merantau memang kadang seperti ini:
Terlelap dalam buai rindu kampung halaman
Terjaga dalam dekap rindu tanah rantauan

Namun,
Harapan akan berkah sang pemberi hidup tak pernah padam
Doa-doa tiada henti terapal agar kasihku dan kasih-Mu menyatu

Sabtu, 16 Juli 2016

Kamis, 18 Agustus 2016

Tentang Cinta (Part II)

Cantik dan tampan memang senjata paling ampuh untuk membuat ia jatuh cinta. Namun, nyaman adalah senjata paling mumpuni untuk membuat ia jatuh sejatuh-jatuhnya. Akan tetapi, kau harus ingat bahwa ikrar di hadapan Tuhanlah yang menjadi rumah paling ramah bagi insan yang saling mencinta.

#TM
#PepperEarth, 18 Agustus 2016

Jatuh Cinta

Cantik dan tampan memang senjata paling ampuh untuk membuat ia jatuh cinta. Namun, nyaman adalah senjata paling mumpuni untuk membuat ia jatuh sejatuh-jatuhnya. Akan tetapi, kau harus ingat bahwa ikrar di hadapan Tuhanlah yang menjadi rumah paling ramah bagi insan yang saling mencinta.

#TM
#PepperEarth, 18 Agustus 2016

Rabu, 17 Agustus 2016

Dirgahayu Indonesiaku

Dirgahayu Bangsaku
Semoga kita tidak latah dengan momentum kemerdekan dan esok lusa kembali amnesia, acuh tak acuh tentang hakikat makna merdeka yang sebenarnya hingga tak saling teriak "bangsat"

Dirgahayu Negeriku
Semoga segala bentuk penjajahan dan pembodohan terhapus dari bumi pertiwi,
Bukan justru saling menjajah dan saling membodohi agar negeriku tak lagi ngeri

Dirgahayu Indonesiaku
Semoga jiwa kita benar-benar bangun dan raga kita betul-betul bangkit untuk mempertahankan keutuhan Indonesia

PepperEarth, 17 Agustus 2016

Selasa, 16 Agustus 2016

13 Zulkaidah 1437 (Aku, Kamu; Dia)

Telah hampir tiga dasawarsa kita bersama
Menyatu memgecup segala asa dan rasa
Melukis langit dengan cerita-cerita indah
Menyulam bahagia dengan benang kasih

Tak peduli terik dan hujan badai
Kita tetap bersama, bergandengan
Saling menguatkan
Saling berbisik, "Kita pasti bisa!"

Kini kita telah beranjak dewasa
Jalan berliku nan terjal semakin terasa
Gemuruh dan gelegar semakin ramai saja
Mungkinkah kita kan tergelincir, jatuh; ...

Akh...
Aku begitu tak ingin jauh
Tak ingin pergi
Meski mereka terus memanggil-manggil di setiap hembusan nafasku
Ak tak ingin lari
Mangkir dari segala mimpi-mimpi indah yang telah kita cipta bersama
Aku tak ingin hilang...
Namun, kini ku mulai lemah
Imajiku dari hari ke hari semakin terkikis

Jangan biarkaan aku redup
Aku begitu tak ingin padam
Dekap dan papah aku
Biarkan aku kembali (menyatu),
Aku, kamu, dan Dia,
Sebelum aku benar-benar pulang.

Bumi Nikel, 13 Zulkaidah 1437
(Selasa, 16 Agustus 2016)

Aku Ingin (Kembali)

"Nikmat tercurah tiada henti
Melalui mentari yang merambat hangat
Melalui sepoi yang berembus pelan
Melalui nafas yang terus kauhela

Adakah kau rasa?
Adakah kau syukuri dengan jiwa?
Semua hanya sebatas kata tanpa nyata

Berkali kau janji
Berkali kau ingkar

Berkali kau ingin kembali
Berkali kau berpaling dan pergi

Entah kapan kau kembali dan tak pergi
Menyatu dalam rasa yang tertinggal
Menggenapkan jiwa yang gamang
Menapaki jalan lurus tanpa kabut"

...

Aku begitu ingin kembali
Menggenapkan jiwa
Melengkapi raga
Mengobati luka

Aku ingin kembali
Terlelap dalam dekapan hagat kasih-Mu

Bumi Nikel, 13 Zulkaidah 1437
(Selasa, 16 Agutus 2016)

Senin, 15 Agustus 2016

Rutinitas

Rutinitas
Laksana senja: berona jingga, berawan tipis.
Gerimis, hujan, petir, gelegar; badai.

Rutinitas
Bak pelangi: merah, jingga, kuning, hijau.
Biru, nyila; ungu.

Runitas-rutinitas
Bagaikan pelangi senja
Tak sekadar indah;
Tersirat berjuta petuah

PepperEarth, 15 Agustus 2016

Jumat, 12 Agustus 2016

Pada Sepotong Senja

Kali ini kududuk di gundukan tanah samping rumah
Menatap lamat-lamat mentari senja mencumbu jingga
Cakrawala seketika memerah; begitu memesona
Mataku terhanyut pada keindahan yang tiada tara

Seketika jiwaku berpaling
Ia menemukan sosok yang tak asing bagiku
Yah, Kau berdiri menatapku dengan senyuman khasmu
Bahagiaku membuncah, mengalir memenuhi aliran darah
Ku berlari mendekatimu, menggenggam jemarimu
Mendekapmu, sesekali ku kecup keningmu
Membisikkan syair-syair cinta ...

Aku terjaga,
Tersengal
Hembusan napasku masih melantunkan namamu

PepperEarth, 12 Agustus 2016 (Jumat, 9 Zulkaidah 1437 H)

Sabtu, 09 Juli 2016

Tentang Kenangan

Sengaja lebih awal kulipat dengan rapi kenangan-kenangan itu dan kusimpan dengan apik dalam lemari di bilik hatiku agar kelak ketika kau pergi dan aku rindu, aku kan membukanya kembali, menatapnya lamat-lamat. Aku sangat tahu,  kemenangan butuh persiapan. Yah, walau sekadar memenangkan hatiku saja.

WanuaMassengereng, 9 Juli 2016

Senin, 04 Juli 2016

Kemarau Bulan Juli

Tak ada yang paling menggetarkan
Selain kemarau bulan Juli
Tempat terik mulai menyapa
Rekahan tetanah mulai menganga

Tak ada yang paling mendebarkan
Selain kemarau bulan Juli
Tempat hawa panas berembus
Pepohonan mulai meranggas

Tak ada yang lebih menggelisahkan
Selain kemarau bulan Juli
Tempat segala rindu berpaut
Tanpa tahu kepada siapa ia tertambat

Wanua Massengereng
Senin, 4 Juli 2016 (29 Ramadan 1437 H)

Senin, 27 Juni 2016

Senja, 27 Juni 2014

Ada banyak kisah yang telah terlukis
Riuh dan sepi datang silih berganti
Asa dan harapan berjuntai dalam angan
Kelam pun terkadang berkuasa
Dan sesal selalu menjadi penghiburnya,,,

Namun, hati masih dapat mengeja isyarat
Ia masih dapat membaca suratan penciptanya
Meski tak selihai mereka, kekasih-Nya

Aku berharap iman dan takwa mejadi perisai
Sabar menjadi lentera yang setia menerangi
Hingga ketenangan kan bertahta dalam diri...

:) #Hope#TM
#Senja#27Juni2014

Bumi Nikel

Selasa, 14 Juni 2016

Jangan Terlalu Percaya

Jangan terlalu percaya kepada mata karena kadang ia silau
Jangan terlalu percaya kepada telinga karena kadang ia tuli
Jangan terlalu percaya kepada mulut karena kadang ia ingkar
Jangan terlalu percaya kepada hati karena kadang ia mudah bolak-baik
Percayalah kepada Ia yang menjadikannya ada

Sabtu, 11 Juni 2016

Ikrar (Ke-...)

Inginku kian menebal dan kuat
Namun, ia seringkali kosong, hampa, tak bertuah
Beratus kali berucap ikrar, berjuta kali ingkar
Sementara ajal begitu dekat, kian nyata
Peluk dan dekaplah aku kembali
Sebelum aku benar-benar pulang

Pepper Earth, 6 Ramadan 1437 H (11 Juni 2016)

Kamis, 09 Juni 2016

Tentang Cinta

Tentang kabut yang mendekap fajar, jelas itu bukan cinta meski kau mengutarakan berjuta dalil. Cinta bukan kapal yang berlabuh sekejap lalu pergi, lesap, hilang. Cinta bukan pelangi yang hanya datang ketika rerintik dan terik bersitatap. Cinta bukan kau dan aku yang hanya berkasih jika kauingin.

Akh.... Masih terlalu pagi untuk berdebat tentang cinta.

Pepper Earth, 9 Juni 2016

Sabtu, 04 Juni 2016

Bila

Bila rindu ini tebu
Mungkinkah habis manis sepah dibuang?

Bila rindu ini kacang
Mungkinkah panas menjadikannya lupa akan kulitnya?

Bila rindu ini perahu
Mungkinkah ku mendayungnya hingga dua, tiga pulau terlampaui?

Bila rindu ini telaga
Mungkinkah ku menyelaminya sambil sesekali menguk kesegarannya?

Penghujung Syakban, 2016

Sabtu, 21 Mei 2016

Katarsis

Inginku kembali memuncak,
menjarah lorong-lorong kosong berkabang.
Begitu banyak celah dan noda,
terukir kalut marut.

Terima kasih.
Engkau masih menunda hingga aku tak menunda tuk betul-betul kembali.

PepperEarth, 21 Mei 2016

Selasa, 17 Mei 2016

Teruntuk Senja

Aku masih di sini, di balik kanopi
Tempatku menengadah
Membilang rindu yang mereka sebut semu

Hanya ingin memastikan jumlahnya
Namun, aku tak kuasa menghitungnya
Mungkin rinduku telah beranak pinak.

BumiNikel, 17 Mei '15

Kamis, 05 Mei 2016

Badai

Mungkin harus sujud syukur
Karena kepandiran yang telah bertahta
Engkau leluasa mengaduk-aduk rasa
Dan  ku hanya menelan ludah,,,

Bumi Nikel, 5 Mei 2014

Rabu, 27 April 2016

Ruang Hidup

Masihkah bisa aku tertawa terbahak
Dari sempitnya waktu yang begitu gelap...

Aku masih bisa terus berjalan
Menikmati hidup yang sulit menjadi mudah
Jadikan cobaan itu anugerah
Mengubah ruang yang gelap jadi indah...

Bumi Nikel, 27 April 2013

Jumat, 22 April 2016

Senja yang Teduh

Senja yang teduh...
Entah mengapa aku begitu merindu
Rindu dengan dedaunan asam yang tertunduk lesu di kala senja
Terngiang segala hiruk pikuk senja
Bayang surga kecil pun memenuhi imaji
Ahhh...
Hatiku mungkin hanya mengigau....
Sepertinya aku lebih merindu dengan gerimis di kala senja
Yang  mampu memadamkan api yang membakar belantara pilu...

BumiNikel, 22 April 2013

Karena Ku Hanya Redup

Tak mungkin ku mengusung pekat ke surga kecilku
Meluluhkan senyum sepasang bidadari dan peri-periku
Biarlah ku dekap erat-erat sang pilu dalam kesunyian pekat...
Aku telah terbiasa dalam buaian sepi
Biarkan ia merasuk dalam tulang belulangku
Tuhan kan memanggilnya tatkala Ia iba...

22 April 2013

Rabu, 20 April 2016

Rundukan Daun Asam

Hati dan pikiran memang tak selamanya harmonis
Seringkali ia berseteru
Namun, ia tak pernah saling meninggalkan
Ia selalu menerima dan memahami setelah meregang nyawa

Mungkin aku dan kamu harus belajar lebih giat untuk memahami itu

Berkali-kali aku menikam dan membunuh rasa ini
Lalu menguburnya dalam-dalam di gundukan belakang rumah,
Tempat aku dan kamu merajut segala asa
Namun, jiwanya tak pernah letih mengikuti setiap langkahku
Bahkan ia selalu mengisi ruang kosong dalam imajiku

Bardestom, 20 April 2014

Minggu, 17 April 2016

2 AM

Meski tak mampu mengartikulasi arti dari setiap syairnya
Namun, jiwa begitu lihai memaknai setiap isyarat yang ia pancarkan...
Kali ine, biarkan 'You Walking Toward Me' mengantar senja...
Ku masih di sini
Di bawah temaram senja yang kian meredup
Sembari memeluk syair-syair patah itu...

#2am

7 April 2013

Minggu, 10 April 2016

Rindu yang T'lah Menjadi Candu

Malam kian berbisik sendu
Suara alam pun mengalun pilu
Sang angin membawa kabar rindu
Rindu yang telah menjadi candu

Pikiran kini telah melayang
Membumbung tinggi menembus cakrawala
Berharap bertemu rupamu di sana
Tapi, hanya kebekuan yang menghadang

Kini kumenengadah menghadap langit hitam
Berbisik pada gemintang yang menggantung di sana
"Bawalah rindu ini bersama kepergian sang malam!"
Biarkan kutata rasaku walau hanya sebatas maya

2012

Pelangi

Dengan cinta semua kan menjadi indah
Namun, cinta terkadang bak pelangi
Ia begitu indah dipandang mata di kala ia jauh
Mendekatinya hanya berbalas maya, fatamorgana belaka
Hadirnya pun begitu singkat lalu pergi
Namun, cinta yang hakiki
Ibarat air yang yang menyejukkan dan tak pernah kering

Bumi Nikel, 10 April 2013

Fluktuasi Hidup

Memang tak berkawan
Namun, itu tak bermakna kiamat
Hanya keegoisan yang membuncah
Membutakan mata menatap gemintang
Keegoisan akan sinar mentari membentang pekat
Menjadikan sinar rembulan sebatas suar tak bermakna
Namun, kini...
Semua berangsur pulih
Aurora borealis tampak menawan menggantung di ufuk barat...

#fluktuasi hidup

Bumi Nikel, 10 April 2013

Kamis, 07 April 2016

Terik

Terik mentari makin berlagu
Kicau burung pun tiada henti mengalun
Perbincangan hati masih berlanjut
Meski ia tertatih mengartikulasi labirin kehidupan
Jiwa hanya terbujur kaku
Mata enggan terpejam...

Bumi Nikel, 7 April 2013

Pekat

Terlalu pandir menanti pekat bersandingkan rembulan
Terlalu naif meminta gemintang mencumbu pekat di tengah badai...
Biarkan bertahta di sini
Berkawan deru alam
Menapaki lorong-lorong pekat
Meski tanpa suar....

Bumi Nikel, 7 April 2013

Tentang Senja

Menengadalah,,,
Pandanglah ufuk Barat!!
Kau lihat jingga yang di sana??
Begitu indah bukan??
Ku tahu kau pemuja jingga
Namun, tahukah kau??
Jingga hanya perpaduan merah dan kuning
Merah yang kau kutuk
Dan kuning yang kau cela

#TentangSenja
Bumi Nikel, 7 April 2015

Selasa, 05 April 2016

Ilusi

Sekaku reranting kering tanpa sepoi
Sesepi senja tanpa mega-mega jingga
Sesendu syair alam penjemput pekat...
Hanya berkawan ilusi yang tak berwajah,,,

Bumi Nikel, 5 April 2016

Senin, 04 April 2016

Kau Ada, Aku Ada

Aku tak pernah peduli
Nyilakah,,,
Birukah,,,
Atau jinggakah,,,
Sama sekali aku tak peduli
Yang aku peduli Kau ada
Pertanda Aku ada

#Senja4April15

Kamis, 31 Maret 2016

Wanua Massengereng

Di Sebelah Kiri Jalan
Mentari sore memerah
Mega sesekali mencumbunya dengan malu-malu

Di Sebelah Kanan Jalan
Hamparan padi mulai menguning
Ia bermandikan cahaya mentari sore
Pegunungan hijau jadi bingkainya
Alunan Lagu Bugis pun bertalu-talu,,

#PerpaduanApik

Minggu, 27 Maret 2016

Senja dan Janji

Masih tersenyum simpul menatap ufuk Barat
Aku begitu kagum pada rupa senja kali ini
Senja kali ini begitu tabah dan ikhlas

Meski ada yang hilang dari dirinya
Namun, ia tetap datang menepati janjinya
Ia tak gentar dan takut sedikit pun kehilangan pesonanya

#SenjaBumiNikel 27Mar15

Puisi Habibi untuk Ainun

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku dan sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan calon bidadari surgaku

Sabtu, 26 Maret 2016

Senja Pantai Ide

Maaf karena ku selalu mendewakan jingga
Bahkan terkadang menutup mata hanya untuk jingga
Namun, di sini telah ku temukan warna baru
Warna yang begitu memikat dan memesona
Pertemuan kelam dan senja
Ataukah perpisahan senja dengan mentari
Aku tak begitu tahu
Yang aku tahu, ia begitu indah
#SenjaPantaiIde

Rindu

Merindukanmu ibarat rerintik hujan
Tak berbilang dengan jumlah
Membasuh tanah kering kerontang
Menutup rekahan dengan kuyup

Kau tahu?
Rasa tak perlu selalu terbaca
Karena kata hanya secuil dibanding rasa
Biarkan Sang Mahatahu yang memahami
Tentang rindu yang mulai meluap

Ya merindukan kamu #RepublikB_08

Jumat, 25 Maret 2016

Tak Ada yang Abadi

Tahu dan paham memang berbeda
Seperti sepoi yang tahu senja kan berlalu
Namun, ia tak paham bahwa rindu tak lekang

Bagaimana mungkin paham
Sedangkan dengan diri sendiri pun
Terkadang tak mengerti

Dan semua kembali
Tak ada yang abadi
Seperti yang kau dan aku tahu
Namum, aku tak paham
Aku tak tahu kau paham atau ...

BumiNikel, 25 Maret 2015

Masih di Sini

Ku tahu nikmat Tuhan tak berbatas
Ia selalu mendengar di setiap hembusan napas
Namun, seringkali ingkar bertakhta
Hati mangkir atas nikmat-nya

Aku masih di sini
Dengan rupa yang remuk
Berharap bisa menemukan-Nya kembali

#Nikmat_Mana_Lagi_Yang_Telah_Kudustakan

BumiNikel, 25 Maret 2015

Ibu

Sangat bodoh jika harus tertatih
Terbelenggu dengan luka karena mereka
Mereka yang baru kita kenal sedetik
Sementara jauh di sana
Ia tetap ada
Menyebut nama kita di setiap sujudnya
Ia tak kenal jarak
Ia tak kenal balasan
Meski kadang kita lupa
Namun, kasihnya tak berbatas
Ya, Ia adalah Ibu

#TakHabisCeritaTentangIbu

BumiNikel, 25 Maret 2015

Senin, 21 Maret 2016

Asaku

Mungkinkah akan merindu dunia fatamorgana sementara raga berdiri pada dunia kasatmata?

Mungkin terlalu rakus jika harus merengkuh keduanya
Namun, menyandingkannya bukan sebuah kemustahilan.
Kelak ku kan mendayung perahuku di sana; menjaring asa yang telah terendap lama.

#TM
PepperEarth, 21 Maret 2016

Minggu, 20 Maret 2016

Hadirmu

Kehadiranmu memang laksana gemintang
Ia begitu indah tatkala pekat menyapa
Dan kau tetap ada meski terang tiba
Walau kau tak terjamah mata
Kau tetap tegar menanti masa.

...

Lekuk garis yang sama
Namun motif kini mulai usang
Ini jelas bukan salah waktu atau ruang
Tuhan telah menitahkan
Namun, hati masih enggan
Bukannya tak mau terima

#KM438MKS

Melipat Jarak Bumi Nikel - Wanua Massengereng

Kamis, 17 Maret 2016

Suar

19 menit 23 detik
Begitu singkat, namun begitu berarti
Rindu yang membuncah sedikit mereda
Ada suar di antara gulungan pekat

Malam, 17 Maret 2013

Suar

19 menit 23 detik
Begitu singkat, namun begitu berarti
Rindu yang membuncah sedikit mereda
Ada suar di antara gulungan pekat

Malam, 17 Maret 2013

Ajariku Mencinta

Ampunkanku,
Aku belum bisa menerima segala rupa-Mu
Mendekapnya dengan senyumku
Aku mungkin butuh secercah cahaya-Mu
Tuk menerangi ruang gelap hatiku,,,

Ajariku mencinta-Mu seutuhnya
Karena Engkaulah cinta yang hakiki kan bermuara,,

#Senja#BumiNikel#17Maret'14

Senja

Rupa senja masih sama
Riuhnya pun tak ada yang berubah
Rinduku pun masih sama
Tak berwajah
Namun
Hadirnya telah menjadikan abu menjadi jingga
Meski saupi masih ...

BumiNikel, 17 Maret 2015

Rabu, 16 Maret 2016

Malam

Purnama bercadarkan kabut tipis
Menggantung di ufuk Timur
Kilat dan petir tiada henti bergelut
Berkejaran di ufuk Barat
Namun, gemintang tetap berkedip di ekuator
Entah kepada siapa ia berpihak...

(Bumi Nikel, 15 Jumadil Akhir 1435 H)

Menjadikan Belajar Lebih Menyenangkan



Apakah Makna Kata “Belajar”?         
Kata belajar bukanlah kata yang asing bagi semua orang, khususnya pelajar. Mendengar kata belajar terkadang membuat seseorang pusing, bad mood, dan berusaha menepisnya cepat-cepat. Sebagian besar pelajar, yang notabene tujuan utamanya belajar, justru sengaja tidak belajar. Mereka memilih untuk berleha-leha, nongkrong dengan teman-teman mereka, menonton sinetron televisi, bahkan lebih banyak lagi yang memilih berselancar di dunia maya: facebook, line, BBM, Instagram, Path, dan aneka sosial media lainnya. Belajar menjadi hal yang sangat dibenci dan paling tidak menyenangkan.
Mendengar kata belajar, yang ada dalam pikiran sebagian orang adalah membaca buku yang mengakibatkan kantuk atau menulis angka dan menghafal rumus yang berjubel, berlapis-lapis tiada habis. Belajar tak serumit itu. Belajar bisa dimaknai sebagai sebuah refreshing atau reksreasi batin. Semua bergantung pada persfektif atau pandangan setiap orang. Apabila kita memandang belajar sebagai hal yang membosankan maka belajar akan membosankan, tidak menarik. Namun, apabila kita memandang belajar adalah hal yang menyenangkan maka belajar akan terasa menyenangkan, membahagiakan.
Para ahli mendefinisikan belajar secara beragam. Menurut James O. Whittaker (dalam Kurniawan, 2015) belajar adalah suatu proses agar perilaku yang dihasilkan atau dimodifikasi melalui pelatihan atau pengalaman, sedangkan menurut Winkel (dalam Kurniawan, 2015) belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap. Di sisi lain, Slameto (dalam Kurniawan, 2015) menjelaskan bahwa belajar adalah proses mencoba untuk mendapatkan perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Selain itu, Skinner (dalam Herry, 2011) memberikan definisi belajar adalah “Learning is a process of progressive behavior adaption” yaitu bahwa belajar merupakan suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif. Menurut Mc. Beach (dalam Herry, 2011) memberikan definisi mengenai belajar. “Learning is a change performance as a result of practice”. Ini berarti bahwa belajar membawa perubahan dalam performance, dan perubahan itu sebagai akibat dari latihan (practice). Hilgarde dan Bower (dalam Herry, 2011) mengemukakan belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respons pembawaan, pematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya. Menurut Thursan Hakim (dalam Herry, 2011) belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain.
Jadi, sangatlah benar bahwa belajar bukan sekadar membaca materi ajar yang bertumpuk, menghafal rumus yang berlipat ganda, atau pun menyelesaikan tugas rumah yang diberikan, melainkan bagaimana kita mengubah perikau dengan hal-hal tersebut. Hakikat belajar adalah adanya usaha untuk memperbaiki diri, mengasah potensi yang dimiliki dan mengaplikasikannya atau menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari agar dapat memperoleh pemahaman baru yang pada akhirnya dapat mengakibatkan perubahan ke hal-hal yang sifatnya positif, misalnya perubahan pemahaman, pengetahuan, sikap, dan perilaku.

Mengapa Harus Belajar?          
Manusia dilahirkan dengan akal pikiran dan keterampilan masing-masing. Sejak kecil atau bahkan sejak dilahirkan manusia sudah memulai proses belajarnya. Belajar mengenali ibunya (orang tua) atau pun lingkungannya. Saat berusia kanak-kanak, seorang anak belajar duduk, berdiri, berjalan, hingga akhirnya bisa berlari. Semua proses belajar itu berjalan secala almiah. Namun, ketika dihadapkan dengan belajar yang berhubungan dengan materi pelajaran, seolah mereka mangkir dari proses alamiah itu. Mereka mencari cara atau alibi untuk lepas dari tanggung jawab.
Tak ada satu manusia pun yang terlahir dan langsung bisa berjalan dengan baik. Begitu pun dengan pengetahuan. Tak ada manusia yang lahir dengan pengetahuan yang luar biasa. Semua harus melalui proses belajar. Jadi, jangan heran jika ada seorang anak yang lebih hebat dari orang yang usianya jauh di atas mereka karena ia rajin belajar. Ingat, belajar adalah proses yang harus dijalani secara terus-menerus untuk mendapatkan hasil maksimal. Begitu pun hidup. Manusia hidup untuk belajar, belajar lebih mengenal penciptanya. Jangan pernah letih untuk belajar.

Apa Saja Tujuan dan Manfaat Belajar?
Belajar bukanlah kegiatan yang sia-sia, tanpa tujuan. Dengan belajar kita sudah melaksanakan kewajiban kita (perintah tuhan dan tanggung jawab hidup). Dengan belajar wawasan seseorang akan bertambah dan akan menambah kreativitas dan akan terampil menghadapi tantangan hidup. Dengan membiasakan diri untuk belajar, seseorang akan menjadi pribadi yang mandiri dalam menghadapi tantangan hidup.
Belajar adalah proses yang berjalan terus menerus dan akan mengembangkan pengetahuan, sikap, atau keterampilan sesorang. Dengan belajar kualitas moral seseorang akan semakin meningkat dan tingkat kecerdasannya akan bertambah. Tiada kerugian yang diperoleh bagi seseorang yang rajin belajar.

Kendala Apa Saja yang Sering Muncul dalam Belajar?           
Meski belajar menjajikan sejuta manfaat, terkadang tantangan dan hambatan datang silih berganti. Kendala ini dapat muncul dari dalam diri sendiri dan dapat pula muncul dari luar. Kendala yang paling sering muncul dari dalam diri sendiri adalah munculnya rasa bosan (jenuh) sehingga malas untuk melakukan aktivitas, terutama belajar. Selain itu, tidak adanya motivasi atau semangat juga menjadi kendala utama dalam belajar. Hal ini bisa mengakibatkan seseorang gampang lelah (untuk belajar), dan cepat mengantuk.
Kendala eksternal biasanya muncul dari luar diri seseorang, biasanya lebih dominan dipengaruhi oleh kurangnya perhatian orang tua. Orang tua yang sibuk bekerja dan tidak memerhatikan anaknya dapat berdampak pada semangat belajar, bahkan semangat hidup anaknya. Mereka merasa kekurangan perhatian dari orang tua hingga akhirnya akan mencari perhatian kepada orang lain. Salah satu tempat mereka mencari perhatian adalah guru. Namun, apabila mereka tidak mendapatkan tempat atau perhatian gurunya maka mereka akan mencari perhatian dari lingkungannya.
Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Jika ia tumbuh di lingkungan yang gemar belajar maka ia akan gemar belajar. Begitu pun sebaliknya, jika seorang anak tumbuh di lingkungan yang ogah-ogahan belajar maka ia tak acuh untuk belajar.

Bagaimana Menemukan Jiwa pada Saat Belajar?
Apa pun yang dilakukan jika sesuai dengan jiwa atau karakter kita maka ia akan terasa sangat menyenangkan dan menggembirakan. Hal ini pun sama dalam hal belajar. Jika kita sudah menjiwai pelajaran atau jika kita sudah merasa nyaman belajar, dilarang pun kita akan tetap melakukannya. Namun kebanyakan orang jika belajar (khususnya di kelas), mereka kehilangan jiwa. Raganya berada dalam kelas, namun jiwa sudah melanglang buana entah ke mana. Hal ini tidak boleh dibiarkan terus begitu saja. Kita harus melakukan perubahan, meski terasa sulit.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenali gaya belajar. Kita biasanya merasa nyaman pada saat kapan? Apakah kita lebih senang pada saat mendengar, membaca, melihat, atau bergerak? Dengan menegnali gaya belajar, kita dapat menyesuaikan gaya belajar kita dengan semua mata pelajaran (hal yang kita pelajari), bagaimana pun orang lain menyajikannya.
Selain gaya belajar, kita dapat menumbuhkan motivasi internal, motivasi dalam diri kita sendiri. Sehebat apa pun orang lain  memberikan motivasi, lebih hebat motivasi yang bersumber dalam diri. Ingat, setiap manusia adalah motivator hebat, minimal untuk dirinya sendiri. Menjadikan belajar sebagai suatu kewajiban yang akan dipertanggungjawabkan kepada sang pencipta adalah motivasi internal yang luar biasa. Motivasi selanjutnya yang perlu dikembangkan adalah motivasi eksternal. Menjadikan mereka yang kita cintai, sayangi, sebagai motivasi dalam belajar sangatlah perlu. Kita harus membayangkan perjuangan mereka, terutama orang tua, untuk membahagiakan kita. Jadi sudah sepantasnyalah kita membalas sebagian jeri payah mereka untuk membahagiakannya.
Dengan menumbuhkan motivasi internal dan eksternal, semua yang kita lakukan dalam hal kebaikan akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Semua yang dilakukan akan bernilai ibadah. Kita tidak akan putus asa sesulit apa pun pelajaran atau tantangan itu. Kita akan selalu berusa untuk mencintai tantangan yang ada. Kita tidak akan membencinya karena benci akan membuat semuanya jadi gelap, runyam.

Macam-Macam Gaya Belar
Menurut DePetter dan Hearchi (dalam Putra, 2013) tipe belajar merupakan gaya belajar yang dimiliki oleh setiap individu yang merupakan cara termudah dalam menyerap, mengatur dan mengolah informasi. Sutanto (dalam Putra, 2013) membagi tipe belajar seseorang menjadi tiga yaitu, tipe visual, tipe auditorial, dan tipe kinestetik.
Mereka dengan gaya belajar visual menyerap informasi dengan melihat hal yang ada di depan mereka dan menyimpan gambar di otak mereka. Mereka sering menikmati membaca, memiliki tulisan tangan yang bagus, sangat detail-riented, teratur, dan memiliki kesadaran yang tajam warna dan bentuk. Mereka cenderung memiliki kesulitan dengan petunjuk verbal dan mudah terganggu oleh kebisingan. Mereka dapat mengingat wajah orang-orang  lebih baik daripada nama-nama mereka, dan mereka sering harus mempertahankan kontak mata untuk melakukan percakapan dengan seseorang.
Mereka dengan gaya belajar auditori akan lebih serius dengan mendengar dan berbicara. Mereka sering berbicara lebih dari rata-rata orang, sangat sosial, menikmati mendengar cerita dan lelucon, memahami konsep-konsep dengan berbicara tentang mereka, dan mungkin unggul dalam musik atau seni pertunjukan. Kadangkala beberapa pembelajar auditori  membaca secara perlahan dan memiliki kesulitan dengan tulisan, susah untuk mengikuti petunjuk tertulis, dan sangat susah untuk tinggal diam untuk waktu yang lama. Mereka ingat nama dan mengenali nada suara dengan baik, sementara tidak selalu mengingat wajah orang-orang. Mereka sering bersenandung atau bernyanyi, dan mereka mungkin berbisik kepada diri mereka sendiri saat membaca.
Orang-orang dengan gaya belajar kinestetik belajar lebih baik dengan bergerak dan menyentuh benda-benda secara langsung. Mereka ingin menjelajahi alam bebas, sering sangat lincah, mungkin unggul dalam atletik dan seni pertunjukan, dan biasanya mengekspresikan perasaan mereka secara fisik, seperti dengan memeluk dan memukul. Mereka lebih suka mencoba keterampilan baru untuk diri mereka sendiri bukannya diberikan arah atau ditampilkan demonstrasi.
Mereka mungkin merasa sulit untuk duduk diam untuk jangka waktu yang lama dan  mengalami kesulitan untuk membaca dan mengeja. Mereka sering dianggap “sulit” dan salah didiagnosis dengan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder). Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pengajar telah menerima bahwa mereka hanya belajar dengan cara berbeda dan mendesak pendidik untuk mempertimbangkan kegiatan belajar yang lebih kinestetik.
Setiap orang memiliki gaya belajarnya sendiri. Apabila seseorang telah mengetahui gaya belajarnya dan mampu memaksimalkan dengan baik gaya belajar itu maka ia akan menjadi insan yang melampui dirinya sendiri. Dengan kata lain, ia dapat dengan mudah memahami hal yang dipelajarinya.

Tipe-Tipe Pembelajar
Dalam belajar atau menerima pelajaran, pembelajar dapat dianalogikan sebagai sebuah gelas. Dalam sebuah grup facebook, Kami Guru, dijelaskan secara detail tentang analogi seorang pembelajar. Seorang pembelajar dapat dianalogikan sebagai gelas penuh, gelas kosong, gelas berpenutup, gelas pecah, gelas Erlenmeyer, gelas bocor, dan gelas kosong berpenyaring.
Tipe gelas penuh diibaratkan kepada mereka yang enggan menerima ilmu dari suatu kegiatan pembelajaran, dikarenakan rasa diri yang sudah lebih pintar dan lebih hebat. Ketika diberikan suatu hal baru, mereka menanggapinya dengan skeptis, atau hanya sedikit menerimanya karena ilmu yang dimilikinya dirasa sudah lebih mumpuni. Seperti halnya gelas penuh yang kemudian dituangkan air, pasti kebanyakan akan meluber tumpah dan sisanya akan bercampur sedikit.
Tipe gelas kosong diibaratkan kepada mereka yang siap menerima ilmu secara penuh saat kegiatan pembelajaran secara terbuka dan sukarela. Entah mereka itu orang yang sudah ekspert atau belum dalam bidang tersebut, mereka tetap sukarela menampung apapun masukan dan ilmu yang didapat dari mentor/gurunya terkait hal yang dipelajarinya. Bagaikan gelas kosong yang siap diisi air apapun, dari manapun.
Tipe gelas berpenutup diibaratkan kepada mereka yang menolak suatu pembelajaran dan benar-benar menutup diri dari suatu hal yang baru, entah dikarenakan mereka sudah ‘terisi’ atau belum. Biasanya direpresentasikan kepada seseorang yang malas untuk menuntut ilmu atau menuntut ilmu dengan penuh keterpaksaan sehingga tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.
Tipe gelas pecah diibaratkan kepada mereka yang sama sekali tidak siap menerima pelajaran. Fisik mereka ada di tempat belajar, tetapi pikiran mereka terkesan entah di mana. Biasanya ini direpresentasikan kepada orang yang tidak konsentrasi dalam kegiatan pembelajaran atau orang yang berpikiran kosong ketika menerima pelajaran. Seperti air yang dituangkan kedalam gelas pecah yang sudah hancur lebur, bahkan seperti air yang ditumpahkan tanpa gelas. Meluber tanpa ada media yang mewadahinya.
Tipe gelas Erlenmeyer diibaratkan kepada mereka yang cenderung kesulitan dalam menerima materi yang disampaikan, bukan kesulitan berdasarkan motivasi, tetapi kesulitan yang berdasarkan teknis. Semisal pelupa, sulit menangkap, dll. Hal ini seperti air yang dituangkan ke dalam pipet yang memiliki lubang yang jauh lebih kecil dapiada gelas, walaupun volumenya sama. Untuk mengantisipasinya diperlukan ‘corong’ untuk membantu penuangan air agar lebih mudah.
Tipe gelas bocor diibaratkan kepada mereka yang cenderung mudah lupa ketika mendapatkan suatu materi pembelajaran. Seperti gelas bocor yang airnya akan terus berkurang. Solusi dari hal ini adalah diperlukannya ‘penambal’, yang dalam hal ini adalah media-media pengingat semisal catatan atau hal lain yang dapat membantu dalam menjaga daya ingat.
Tipe gelas kosong berpenyaring merupakan tipe yang paling recomended. Diibaratkan kepada mereka yang siap menerima ilmu secara penuh saat kegiatan pembelajaran secara terbuka dan sukarela, tetapi memiliki filter untuk menyerap mana yang baik dan menyaring mana yang kurang baik untuk berikutnya. Karena memang setiap orang tidak ada yang sempurna, dan tugas kita adalah mengambil kebaikan dari setiap orang dan membuang kekurangannya. Seperti gelas yang berpenyaring, ketika dituangkan teh maka akan dapat menampung air yang jernih dan membuang ampas-ampasnya.

Quotes Para Ahli Tentang Belajar
Get over the idea that only children should spend their time in study.  Be a student so long as you still have something to learn, and this will mean all your life.  ~Henry L. Doherty
“Aturlah ide layaknya anak kecil yang habiskan waktu mereka saat belajar. Jadilah penuntut ilmu selama kau masih memiliki sesuatu untuk dipelajari, dan hal ini akan menjadi tujuan seluruh hidupmu”

I am learning all the time.  The tombstone will be my diploma.  ~Eartha Kitt
“Aku belajar setiap waktu. Batu nisan akan menjadi ijazahku.”

“Hiduplah seolah engkau mati besok. Belajarlah seolah engkau hidup selamanya” – Mahatma Gandhi

“Pendidikan adalah tiket ke masa depan. Hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapkan dirinya sejak hari ini” – Malcolm X

“Seseorang yang berhenti belajar adalah orang lanjut usia, meskipun umurnya masih remaja. Seseorang yang tidak pernah berhenti belajar akan selamanya menjadi pemuda” -Henry Ford

“Tujuan dari belajar adalah terus tumbuh. Akal tidak sama dengan tubuh, akal terus bertumbuh selama kita hidup” – Martimer Adler

“Berpikir adalah kegiatan tersulit yang pernah ada. Oleh karena itu hanya sedikit yang melakukannya” – Henry Ford

“Agama tanpa ilmu adalah buta. Ilmu tanpa agama adalah lumpuh.” – Albert Einstein

“Belajar memang bukan satu-satunya tujuan hidup kita. Tetapi kalau itu saja kita tidak sanggup atasi, lantas apa yang akan kita capai” – Shim Shangmin

“Sekolah maupun kuliah tidak mengajarkan apa yang harus kita pikirkan dalam hidup ini. Mereka mengajarkan kita cara berpikir logis, analitis dan praktis.” – Azis White

“Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan” – Mario Teguh

“Adalah baik untuk merayakan kesuksesan, tapi hal yang lebih penting adalah untuk mengambil pelajaran dari kegagalan” – Bill Gates

“Jika seseorang bepergian dengan tujuan mencari ilmu, maka Allah akan menjadikan perjalanannya seperti perjalanan menuju surga” – Nabi Muhammad SAW


Referensi
Anakcerdas.net. 2013. Ini Dia 3 Tipe Cara Belajar yang Penting untuk Anda Ketahui. http://www.anakcerdas.net/3-tipe-cara-belajar-yang-penting-untuk-anda-ketahui/. Diakses pada Senin, 14 Maret 2016.
Anakunsri. 2014. Kata Motivasi Belajar. http://anakunsri.com/kata-motivasi-belajar/. Diakses pada Senin, 14 Maret 2016.
Herry. 2011. Pengertian Belajar Menurut Para. Ahli. https://herrystw.wordpress.com/2011/05/23/pengertian-belajar-menurut-para-ahli/. Diakses pada Senin, 14 Maret 2016.
Kami Guru (Grup Facebook). 2016 Mengenal 7 TIPIKAL Pembelajar Via Analogi Gelas. https://www.facebook.com/kamiguruhebat/photos/pcb.735067653259623/735067339926321/?type=. Diakses pada Senin, 14 Maret 2016.
Kurniawan. 2015. Pengertian Belajar Menurut Para. Ahli Pendidikan. http://www.gurupendidikan.com/101-pengertian-belajar-menurut-para-ahli-pendidikan/. Diakses pada Senin, 14 Maret 2016.
Putra. 2013. Mengenal Tipe Belajarmu. https://sandurezu.wordpress.com/2013/02/05/mengenal-tipe-belajarmu-visual-auditori-atau-kinestetik/. Diakses pada Senin, 14 Maret 2016.