Senin, 22 Agustus 2016

Pada Sepotong Malam

Sengaja kuserahkan separuh hidupku kepada sepotong malam
Ku ingin tahu bagaimana kau perlakukanku
Namun sepi mencabik-cabik rasa yang tertinggal
Rindu mengobrak-abrik imaji yang telah tersusun apik
Aku berlari ke persimpangan jalan temaram
Kutemui beragam rupa di sana
Aku berkaca
Ku tersadar,
Rupaku semakin tak berbentuk
Aku semakin tenggelam terlalu dalam
Aku kembali merangkak menuju suar
Cahayanya berpendar
Gerimis dari pelupukku mengalir deras
Asin kukecap makin terasa
Namun, bayang masa lalu kian mengental
Seketika sepat berbaur pekat malam
Aku menangis tersedu sedan
Bisik lirihmu mendekap hangat
"Tetaplah bergerak, jangan berhenti"
Aku kembali bergegas
Mataku semakin buta,
Semua terlihat gelap
Aku teseok,
Tersandung berkali-kali
Namun, inginku tuk temui-Mu
Tak pernah padam
Hingga penghujung jalan ini
Aku begitu ingin kembali....

PepperEarth, 21 Agustus 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar