Senin, 04 Juli 2016

Kemarau Bulan Juli

Tak ada yang paling menggetarkan
Selain kemarau bulan Juli
Tempat terik mulai menyapa
Rekahan tetanah mulai menganga

Tak ada yang paling mendebarkan
Selain kemarau bulan Juli
Tempat hawa panas berembus
Pepohonan mulai meranggas

Tak ada yang lebih menggelisahkan
Selain kemarau bulan Juli
Tempat segala rindu berpaut
Tanpa tahu kepada siapa ia tertambat

Wanua Massengereng
Senin, 4 Juli 2016 (29 Ramadan 1437 H)

2 komentar:

  1. Tidak kalah puitis sama hujan bulan juninya supardi djoko darmono :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe cuma atm dari beliau 😊😊😊

      Hapus