Minggu, 27 Agustus 2017

Manusia

Ia begitu kuat,
Hanya kadang sengaja melemahkan diri;
Memperturutkan rasa
Hingga ia binasa

PepperEarth, 27 Agustus 2017

Aku

Pemain api
Setelah terbakar
Baru tahu rasa
Aku

PepperEarth, 27 Agustus 2017

Aku Ingin Pulang

Memantik rindu di setiap embusan napas
Jangan salahkan jika semua terbakar rasa
Tanpa meninggalkan bekas, tanpa jelaga
Hanya sesal menyeruak dalam batin kebas

Mengapa harus kembali seperti dulu
Sedangkan kemarin telah tertinggal jauh
Mengapa harus terulang kembali masa lalu
Padahal ikrar telah terukir dalam langkah

Baru saja kubungkus mimpi-mimpi itu
Kususun rapi dalam laci-laci inginku
Kulipat segala anganku satu-satu
Tapi semua berserak-serak, luruh

Aku ingin menunaikan janjiku
Menjadikannya nyata di depan mataku
Aku tak mau terus mengulang lagi
Kembali, kembali, dan terus kembali

Aku betul-betul ingin berlari, pergi
Menyemai indahnya mimpi-mimpi
Bermandikan hangatnya cahaya pagi
Aku ingin beranjak, tanpa pernah kembali

Aku ingin pulang

PepperEarth, 27 Agustus 2017
(3 Zulhijjah 1438 H)

Sabtu, 26 Agustus 2017

Kata-Kata

Istrahatlah kata-kata
Berbaringlah di sampingku
Kau tak perlu terlalu riuh
Karena kau dan aku tak tahu
Esok kita jadi apa (lagi)

Pepper Earth, 23 Agustus 2017

Rabu, 23 Agustus 2017

Ku-Butuh-mu

1.
Yang kau butuhkan adalah memulai karena menunda akan membuatmu kalah dan mengeluh hanya akan membuatmu (semakin) lemah.

2.
Yang harus kau lakukan adalah menemui karena menunda akan membuatmu jauh sementara menjauh hanya akan membuatmu (semakin) rindu.

#TM

PepperEarth, 23 Agustus 2017

Selasa, 22 Agustus 2017

Tentang Rasa

Rasa memang begitu abstrak,
Halus tak terjamah, tak tersentuh
Namun, ia begitu nyata, ada

Kadang sesak menyeruak
Tatkala badai menghantam,
Meluluhlantakkan tameng

Kadang kokoh, sekeras baja
Tak pernah peduli dengan cuaca
Tetap teguh melangkah

Kali ini sayang,
Ia begitu gampang teraduk,
Porak poranda dengan amarah
Gaduh dan tak berbetuk

Entah kapan berakhir,
Mati Rasa

Bumi Nikel, 22 Agustus 2017

Minggu, 20 Agustus 2017

Inikah Caramu

Aku tak suka caramu mencintaiku
Seperti bising nyamuk malam
Yang membuatku tak bisa terlelap

Aku tak suka caramu menyangiku
Laksana flu yang menyerang
Membuatku sesak, sulit bernapas

Aku tak suka caramu merindukanku
Bagaikan sariawan di ujung lidah
Menjadikanku takselera makan

Namun,
Aku begitu sangat suka denganmu
Seperti malam sebagai sandaran lelah
Laksana napas yang terus berembus
Bagaikan makanan bagi jiwa dan ragaku

Dan yang pasti
Dengan hadirmu
Hidupku menjadi lebih hidup,
Semakin hidup
Selalu ....

PepperEarth, 10 Agustus 2017

Aku; Kamu

Kita begitu berbeda
Di saat kau bersiap untuk pergi
Meninggalkan puing-puing kisah
Untuk mereka satukan
Aku justru menepis takdir
Mengenyahkan ia yang sejati
Menutup rapat pintu hati
Berharap ia takkan mengetuk,
Lupa lalu pergi
Padahal,
Ia tak perlu mengetuk untuk masuk
Jika waktunya tiba,
Siap atau tidak,
Ia kan membawaku, pergi

PepperEarth, 20 Agustus 2017

Bira

Desir ombak mengalun,
Berkejaran mencumbu bibir pantai
Memecah, membuih dalam dekapan pasir putih
Kembali ombak berlari-lari manja
Berkejaran dengan sepoi
Entah mengapa
Ada rindu yang terus memanggil
Memanggil untuk kusiarahi di sini
Tawa bahagia,
Semyum simpul kala senja menyapa
Dan tatapan mata itu
Ah, tatapan mata itu begitu menghangatkan
Lebih hangat dibanding jingga di ufuk barat
Dan aku kembali terpukau,
Terpaku
Tanjung Bira, 12 Agustus 2017

Merdekakah Kita?

Merdeka bukanlah surga
Setiap yang kauingini ada
Tersedia di depan mata

Merdeka adalah cobaan
Bergantung kau
Mau mensyukuri atau mencelanya
Namun, mensyukuri jauh lebih baik

Merdeka adalah ujian
Terserah kamu
Mau mengisinya dengan usaha
Atau malah dengan cemoohan

Namun yang pasti,
Merdeka adalah menguasai,
Menguasai diri:
Melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan
Merekatkan diri dari segala bentuk perpecahan
Jika tidak mampu,
Kau belum merdeka

Wawondula, 17 Agustus 2017

Aku dan Langit Sore

Kembali aku menatap lagit sore
Bukan jingga atau pun biru apalagi nyila
Hanya putih kusam yang berarak
Entah mengarah ke mana
Sejak Tuhan menghadiahkan jarak
Aku seringkali menengadah
Berharap temukanmu di sana
Tersenyum seperti sedia kala
Terpancar di setiap mata bersitatap
Namun kali ini aku kembali kehilangan
Kehilangan yang belum kumiliki seutuhnya
Sedang di sana kau mungkin biasa-biasa saja
Tak pernah tahu tentang rasa yang kautawan bersamamu
Setiap kali rasa membuncah dan memenuhu jiwa
Tak ada pelarian selain langit
Ia begitu luas menerima
Namun dengan luasnya
Aku justru semakin kehilangan
Aku tak tahu arah
Ke mana aku mencari
Siapa yang aku cari
PepperEarth, 20 Agustus 2017

Sepoi Sore

Berembuslah,
Sejukkan jiwa yang gamang
Getarkan rasa dalam dada
Luruhkan cemas yang tak berkesudahan
Bawalah imajiku melayang,
Terbang bersama putik dandelion
Mendarat di negeri tanpa penghuni
Kelak ia akan tumbuh,
Mengakar pada bumi yang tak kukenali
Biarkan akarnya mencengkeram kuat
Hingga ia kokoh menopang rasaku

PepperEarth, 20 Agustus 2017

Sabtu, 19 Agustus 2017

Cinta

Cinta bukan hujan
Jika kau tak suka,
Kau dapat berteduh

Cinta adalah udara
Suka tidak suka
Kau harus menghirupnya
Jika tak ingin mati (rasa)

#TM

PepperEarth, 19 Agustus 2017

Tentang Cinta

Cinta kadang seperti puisi
Terlahir begitu saja, tanpa diprediksi
Ia hanya butuh dituliskan untuk meninggalkan jejak

Cinta kadang seperti kata
Begitu ambigu jika berdiri sendiri
Ia akan lebih bermakna jika bersama dalam konteks

Cinta memang seperti kata dalam puisi
Begitu indah, namun kadang sulit diinterpretasi
Hanya pemilik cinta yang mahatahu segalanya

PepperEarth, 19 Agustus 2017

Selasa, 08 Agustus 2017

Bidakara

Bidakara?
Bukankah ini tempat kita berlabuh?
Tempat kita menebar cerita, menyemai mimpi
Aku masih ingat betul senyum itu
Masih ingat wajah-wajah penuh semangat
Meski lelah masih menggelantung manja
Namun, aku terkadang senyum simpul
Mengingat pagi dengan penuh kegelisahan
Rasa deg-degan yang tak beralasan
Masihkah kau ingat??
Akh.. aku sangat ingin lupa dengan lobi perpisahan
Namun, aku terjebak dengan kata "berlabuh"
Bukankah berlabuh memang hanya sekejap?
Namun tak mengapa
Percayalah, kau di sini tetap abadi

Salam dari Bumi Nikel, Sorowako

Bumi Nikel, 27 Januari 2017

Senin, 07 Agustus 2017

Penerapan Model Quantum Learning Berbantukan Media Koran dalam Pembelajaran Menulis Surat Lamaran Pekerjaan pada Siswa Kelas XII IPA-2 SMA YPS Soroako

Penerapan Model Quantum Learning Berbantukan Media Koran
dalam Pembelajaran Menulis Surat Lamaran Pekerjaan
pada Siswa Kelas XII IPA-2 SMA YPS Soroako


Tamsiruddin, S.Pd.
Guru Bahasa Indonesia Kelas XI IPS dan Kelas XII IPA SMA YPS Soroako

ABSTRAK

Peneletian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan model Quantum Learning berbantukan media koran dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar menulis surat lamaran pekerjaan pada siswa kelas XII IPA-2 SMA YPS Soroako. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu mendeskripsikan hakikat pembelajaran menulis surat lamaran pekerjaan, langkah-langkah pembelajaran menulis surat lamaran dengan model Quantum Learning berbantukan media koran, dan hasil evaluasi pembelajaran menulis surat lamaran pekerjaan.
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA-2 SMA YPS Soroako. Data penelitian ini adalah surat lamaran pekerjaan yang ditulis oleh siswa yang dinilai berdasarkan kelengkapan unsur surat lamaran pekerjaan, diksi (pilihan kata), struktur kalimat, dan penggunaan ejaan bahasa Indonesia (EBI). Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan memperoleh rerata nilai 80,2 yang termasuk dalam kategori baik dengan kelengkapan unsur surat lamaran pekerjaan dan struktur kalimatnya dengan kategori sangat baik, meskipun indikator penilaian diksi (pilihan kata) dan penggunaan ejaan masih dalam kategori cukup.

Kata kunci: model Quantum Learning, media koran, menulis, surat lamaran pekerjaaan




PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Pelajaran bahasa Indonesia kadang dianggap sepele atau dipandang sebelah mata oleh siswa karena merupakan bahasa pertama mereka di rumah. Namun faktanya, masih banyak siswa yang belum mampu berkomunikasi atau mengungkapkan ide atau pikirannya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal, kemampuan berkomunikasi merupakan kemampuan pertama dari 20 kemampuan yang dibutuhkan oleh pemberi kerja menurut hasil riset National Association of College and Employer, USA, 2002 yang disurvei dari 457 pimpinan di Amerika Serikat (Manuntung, 2015).
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, khususnya sekolah menengah atas, terbagi atas dua aspek, yaitu kebahasaan dan kesastraan. Kedua aspek tersebut dikelompokkan dalam empat keterampilan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Para ahli pengajaran bahasa menempatkan keterampilan menulis pada tataran paling tinggi. Alasannya, keterampilan menulis merupakan keterampilan produktif yang hanya dapat diperoleh setelah keterampilan menyimak, berbicara, dan memabaca. Hal inilah yang mengakibatkan sebagian siswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan menulisnya.
Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan di kelas XII sesuai amanat kurikulum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah menulis surat lamaran pekerjaan untuk berbagai keperluan. Surat lamaran pekerjaan merupakan surat resmi yang bersifat pribadi, surat ini ditulis oleh individu yang ditujukan kepada instansi tertentu dengan harapan dipenuhinya pekerjaan yang diinginkannya (Yustinah dalam Herman, 2013: 1). Surat lamaran dapat dibuat berdasrkan inisiatif sendiri, berdasarkan rekomendasi dari orang lain (teman), atau berdasarkan iklan.
Berdasarkan pengamatan penulis, siswa masih kesulitan menulis surat, salah satunya surat dagang pada kelas XI tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini terlihat dari penggunaan ejaan, diksi, dan struktur kalimat yang digunakan dalam surat dagang yang dibuat masih terdapat banyak kesalahan. Hal serupa juga telah diteliti oleh Herman dkk. di SMK Cinta Bumi Khatulistiwa, Pontianak. Hasilnya menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis surat lamaran pekerjaan masih kategori kurang karena terdapat banyak kesalahan penggunaan ejaan (huruf kapital, tanda titik, tanda koma, tanda hubung, dan tanda titik dua), pilihan kata, kalimat efektif, bagian (unsur) surat, dan bentuk surat (Herman dkk., 2013: 1).
Sebenarnya, keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat bergantung pada keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus memutar otak untuk menyajikan materi pelajaran semenarik dan semenyenangkan mungkin agar siswa antusias mengikuti pembelajaran dan memahami materi yang sedang dipelajari. Siswa tidak sekadar aktif dan antusias dalam pelajaran, tetapi mudah lupa atau justru kurang paham (kosong) terhadap materi pelajaran, apalagi yang berhubungan dengan penerapan konsep (keterampilan).
Salah satu kompetensi yang dituntut dari seorang guru adalah kreativitasnya dalam memilih media pembelajaran. Media pemebelajaran merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui media pembelajaran yang tepat, guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan terbantu agar mudah dalam belajar.  Media pembelajaran dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan.  Hal lain yang perlu diperhatikan sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi adalah kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai model yang dipilih agar memperoleh hasil maksimal.
Salah satu alternatif penulis untuk memudahkan siswa menulis surat lamaran berdasarkan iklan adalah menerapkan model Quantum Learning berbantukan media koran agar masalah-masalah yang dialami siswa pada kelas XI bisa diatasi di kelas XII IPA-2. Model Quantum Learning merupakan cara baru yang memudahkan proses belajar dengan memadukan unsur seni dan pencapaian terarah. Pada dasarnya, tahapan pembelajaran dengan model Quantum Learning dikenal dengan singkatan “TANDUR” yang merupakan kepanjangan dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan (DePorter Reardon dan Nourie dalam Wena, 2011:164).
Agar kesan alami atau nyata (real) tentang penulisan surat lamaran pekerjaan ini, peneliti menggunakan media koran, khususnya iklan lowongan pekerjaan, sebagai media pembelajaran. Hal ini tidak terlepas dari kondisi ekonomi dan budaya di sekitar SMA YPS Soroako yang merupakan daerah tambang dan sebagian lulusannya kelak akan kembali ke Sorowako menjadi karyawan PT Vale setelah lulus kuliah. Dengan kemapuan siswa memahami teknik penulisan lowongan pekerjaan berdasarkan iklan, siswa diharapkan dapat menerapakan kemampuan tersebut pada saat melamar kerja. Dengan demikian, tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dapat tercapai, yaitu menekankan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi daripada pembelajaran tentang sistem bahasa.
Rumusan Masalah
Permasalahn yang dibahas dalam penulisan ini adalah penerapan model Quantum Learning berbantukan media koran dalam pembelajaran menulis surat lamaran pekerjaan pada siswa Kelas XII IPA-2 SMA YPS Soroako meliputi aspek berikut.
1.     Bagaimana hakikat pembelajaran menulis surat lamaran pekerjaan dengan model Quantum Learning berbantukan media koran?
2.     Bagaimana tahapan pembelajaran menulis surat lamaran pekerjaan dengan model Quantum Learning berbantukan media koran?
3.     Bagaimana hasil evaluasi pembelajaran menulis surat lamaran pekerjaan pada siswa Kelas XII IPA-2 SMA YPS Soroako?
Tujuan dan Manfaat
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model Quantum Learning berbantukan media koran dalam pembelajaran menulis surat lamaran pekerjaan pada siswa Kelas XII IPA-2 SMA YPS Soroako. Dengan memahami model tersebut, diharapkan dapat menjadi model alternatif bagi guru bahasa Indonesia untuk melatih keterampilan siswa dalam menulis, khususnya menulis surat lamaran pekerjaan.
Selain itu, hasil penelitian diharapkan menjadi bahan perbandingan atau acuan untuk mengembangkan model pembelajaran menulis lainnya yang lebih kreatif dan inovatif pada jenjang sekolah menengah atas. Penerapan model ini juga diharapkan dapat membantu siswa untuk menumbuhkan motivasi internal dalam belajar, mampu berpikir kritis, pantang menyerah, dan memupuk percaya diri, terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis surat lamaran pekerjaan.

METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu peneliti akan mendeskripsikan hasil-hasil penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa Kelas XII IPA-2 SMA YPS Soroako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 25 siswa, terdiri atas 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Data dalam penelitian ini adalah kelengkapan unsur surat lamaran, diksi atau pilihan kata, struktur kalimat, dan penerapan ejaan yang diperoleh dengan teknik pengumpulan data berupa pemberian tes uraian, yaitu menulis surat lamaran berdasarkan iklan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.     Peneliti memeriksa lembar jawaban siswa.
2.     Peneliti menganalisis unsur kelengkapan unsur surat lamaran pekerjaan, diksi (pilihan kata), struktur kalimat, dan penggunaan ejaan bahasa Indonesia (EBI).
3.     Peneliti mengoreksi segala bentuk kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan.
4.     Setelah dikoreksi, data tersebut dipindahkan ke dalam kartu data, selanjutnya dianalisis dan dideskripsikan untuk mengukur kemampuan menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan pada siswa kelas XII IPA-2 SMA YPS Soroako tahun pelajaran 2016/2017.
5.     Peneliti menyimpulkan hasil analisis data mengenai kemampuan menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan pada siswa kelas XII IPA-2 SMA YPS Soroako tahun pelajaran 2016/2017. 
Adapun rubrik penilaian surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan dari koran adalah sebagai berikut.
No.
Indikator
Deskripsi Penilaian
Skor
Skor Maksimal
1.
Kelengkapan unsur surat lamaran pekerjaan
Semua unsur surat lamaran pekerjaan ditulis lengkap dan terurut
5
5
Semua unsur surat lamaran pekerjaan ditulis lengkap, tapi teracak
4
Terdapat 1-3 unsur surat lamaran pekerjaan yang tidak dituliskan
3
Terdapat 4-6 unsur surat lamaran pekerjaan yang tidak dituliskan
2
Terdapat ˃ 6 unsur surat lamaran pekerjaan yang tidak dituliskan
1
2.
Diksi (pilihan kata)
Semua pilihan kata yang digunakan sangat tepat
5
5
Terdapat 1-2 pilihan kata yang tidak tepat
4
Terdapat 3-4 pilihan kata yang tidak tepat
3
Terdapat 5-6 pilihan kata yang tidak tepat
2
Terdapat ˃ 6 pilihan kata yang tidak tepat
1
3.
Struktur kalimat
Semua menggunakan kalimat efektif
5
5
Terdapat 1-2 kalimat yang tidak efektif
4
Terdapat 3-4 kalimat yang tidak efektif
3
Terdapat 5-6 kalimat yang tidak efektif
2
Terdapat ˃ 6 kalimat yang tidak efektif
1
4.
Ejaan
Semua ejaan benar
5
5
Terdapat 1-3 ejaan yang tidak tepat
4
Terdapat 4-6 ejaan yang tidak tepat
3
Terdapat 7-9 ejaan yang tidak tepat
2
Terdapat ˃ 6 ejaan yang tidak tepat
1
Skor maksimal
20
Nilai Akhir 

Tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran menulis surat lamaran didasarkan pada pedoman penskoran oleh Nurgiyantoro (2010: 253) sebagai berikut.
No.
Interval Persentase Tingkat Penguasan
Nilai Ubah Skala Empat
Keterangan
1-4
D-A
1
86 – 100
4
A
Baik Sekali
2
75 – 85
3
B
Baik
3
56 – 74
2
C
Cukup
4
10 – 55
1
D
Kurang

PEMBAHASAN
Hakikat Pembelajaran Menulis Surat Lamaran Pekerjaan
Pemebelajaran menulis surat lamaran pekerjaan merupakan salah satu kompetensi dasar dalam pemebelajaran bahasa Indonesia kelas XII (Wardihan: 2008). Surat lamaran pekerjaan merupakan surat resmi yang bersifat pribadi, surat ini ditulis oleh individu ditujukan kepada instansi tertentu dengan harapan dipenuhinya pekerjaan yang diinginkan (Yustinah dalam Herman, 2013: 1). Surat lamaran dapat dibuat berdasrkan inisiatif sendiri, berdasarkan rekomendasi dari orang lain atau teman, atau berdasarkan iklan.
Ada dua unsur yang sangat penting dalam pengajuan lamaran pekerjaan, yaitu surat lamaran kerja dan daftar riwayat hidup (curriculum vitae). Surat lamaran pekerjaan memuat keinginan pelamar untuk bekerja pada badan usaha atau instansi, sedangkan daftar riwayat hidup merupakan penunjang yang memuat informasi penting mengenai latar belakang pendidikan dan keahlian yang dimiliki oleh pelamar tersebut.
Menurut Finoza (dalam Herman, 2013: 2), sebuah surat lamaran pekerjaan harus memenuhi persaratan sebagai berikut.
1.     Surat lamaran yang ditulis tangan harus ditulis oleh pelamar sendiri di atas kertas yang berkualitas baik, tidak boleh timbal balik dan tidak harus memakai kertas bergaris.
2.     Surat lamaran pekerjaan yang diketik hendaklah diketik pada kertas yang bagus kualitasnya (minimal HVS 60 gram) dengan jarak pengetikan 1,5 spasi, menggunakan karakter huruf yang mudah dibaca.
3.     Pada prinsipnya surat lamaran tidak perlu dibubuhi meterai.
4.     Penampilan surat lamaran harus necis, bebas dari coretan, atau koreksian.
5.     Isi surat lamaran harus menggambarkan sikap optimis bahwa pelamar akan mampu bekerja dengan baik.
6.     Isi surat lamaran tidak boleh bernada memelas atau minta dikasihani.
7.     Sapaan yang dipergunakan Bapak/Ibu jika melamar pada instansi pemerintah atau perusahaan swasta nasional, Tuan jika melamar pada perusahaan asing.
Adapun struktur lamaran pekerjaan menurut Handayani, ddk (2014: 17), yaitu sebagai berikut.
1.     Tanggal surat, berisi tempat dan tanggal penulisan surat. Penulisan nama bulan tidak disingkat dan tidak diakhiri dengan tanda baca titik. Tanggal surat ditulis pada bagian sebelah kanan atas.
2.     Perihal, ditulis dengan huruf kecil, yang menggunakan huruf kapital hanya huruf pertama kata pertama.
3.     Lampiran, ditulis dengan huruf kecil, yang menggunakan huruf kapital hanya huruf pertama kata pertama. Jumlah lampiran ditulis sesuai dengan aturan penulisan kata bilangan. Lampiran berfungsi sebagai petunjuk tentang dokumen yang diserahkan bersama surat.
4.     Alamat surat, ditulis tanpa menggunakan kata “kepada”, tetapi menggunakan “Yth.” Jika jabatan disebutkan. Sapaan “Bapak/Ibu” tidak perlu dituliskan (Arifin, 2001: 240)
5.     Salam pembuka, menggunakan frasa “Dengan hormat” diikuti tanda baca koma (,). Salam pembuka ditulis di sebelah kiri di bawah alamat surat.
6.     Isi surat, berisi maksud dan tujuan surat serta perincian identitas dengan huruf kecil. Penulisan nama diri, alamat, dan pendidikan ditulis dengan huruf kapital sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (EBI). Isi surat merupakan bagian yang paling penting karena pada bagian inilah penulis surat menuangkan pokok pikiran yang diajukan kepada pihak penerima surat.
7.     Penutup surat, isinya tidak bertele-tele, sederhana dan jelas.
8.     Salam penutup
9.     Tanda tangan, berfungsi sebagai penanggung jawab surat dan sebagai petunjuk bahwa surat tersebut resmi dan siap dikirim karena karena sudah ditandatangani.
10.  Nama pemohon, dikuti dengan gelar kesarjaan (jika ada).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat lamran adalah sebagai berikut.
1.     Struktur surat yang terdiri atas urutan bagian-bagian surat
Bagian-bagian surat harus disusun sesuai dengan urutannya dan tidak boleh dipertukarkan posisinya.
2.     Pilihan kata (diksi)
Kata-kata yang digunakan dalam surat lamaran harus baku (standar) atau sesuai dengan aturan dan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku atau sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sumber lain yang dapat dijadikan acuan adalah buku Seribu Satu Kesalahan Berbahasa.
3.     Struktur kalimat
Kalimat yang digunakan dalam menyusun surat lamaran harus efektif (baik dan benar). Selain itu, kalimat yang digunakan juga harus memerhatikan unsur kesopanan atau kesantunan dalam berbahasa, jelas, dan ringkas.
4.     Penggunaan ejaan bahasa Indonesia (EBI)
Penulisan surat lamaran harus memerhatikan penggunaan ejaan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Dalam EBI dijelaskan tentang penggunaan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan penggunaan tanda baca.
Tahapan Pembelajaran Menulis Surat Lamaran Pekerjaan dengan Model Quantum Learning Berbantukan Media Koran
Pembelajaran Quantum Learning pertama kali diperkenalkan oleh De Porter, Reardon, dan Nourie. Model ini merupakan cara baru yang dapat memudahkan proses belajar dengan memadukan unsur seni dengan pencapaian yang terarah untuk semua mata pelajaran, terutama pelajaran bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar menulis surat lamaran pekerjaan. Quantum Learning bersandar pada satu konsep, yaitu ”Bawalah dunia siswa ke dunia guru, dan antarkan dunia guru ke dunia siswa” (Wena, 2011: 161). Hal ini berarti bahwa guru harus memahami siswa terlebih dahulu agar mudah menyampaikan materi pelajaran. Dalam hal ini, guru mengaitkan materi surat lamaran pekerjaan dengan kondisi siswa di masa yang akan datang (menjadi pelamar kerja atau menerima lamaran kerja nantinya).
Salah satu hal yang mendukung suksesnya pembelajaran dengan model Quantym Learning adalah dengan menghadirkan dunia nyata (kontekstual) ke dalam pembelajaran. Salah satu contohnya adalah dengan menggunakan iklan lowongan pekerjaan di media massa (koran) agar siswa dapat memilih sendiri lowongan pekerjaaan yang diinginkan. Dengan begitu, siswa akan termotivasi untuk mempelajari materi yang akan dibahas atau dipelajari, yaitu membuat surat lamaran pekerjaan sesuai dengan iklan lowongan pekerjaan yang dipilih dari koran. Kompetensi dasar ini dijarakan dalam dua kali pertemuan (4 x 45 menit).
Pembelajaran dengan model Quantum Learning memiliki komponen rancangan pembelajaran yang dikenal dengan singkatan, “TANDUR” yang merupakan kepanjangan dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan (Wena, 2011: 165). Langkah pemebelajaran menulis surat lamaran pekerjaan dengan model Quantum Learning berbantukan media koran dapat dicermati dalam tabel berikut.
No.
Rancangan
Penerapan dalam proses pembelajaran
Pertemuan pertama (2 x 45 menit)
1.
Tumbuhkan
Guru menjelaskan tentang perkembangan industri di Indonesia dan semakin susahnya melamar pekerjaan. Salah satu contoh perkembangan industri adalah perkembangan  PT Vale yang ada di Sorowako, Luwu Timur. Guru mendeskripsikan tentang jenjang karier seorang karyawan PT Vale yang memulai dari karyawan biasa hingga akhirnya menjadi General Manager (GM). Setiap karyawan yang mendaftar harus melalui serangkaian tes dan hal pertama yang dilihat adalah administrasi, termasuk di dalamnya surat lamaran dan kelengkapannya. Jadi, jika ingin lanjut ke tahap berikutnya, seorang pelamar harus lulus berkas.
2.
Alami
Siswa mencari sendiri iklan lowongan pekerjaan di koran yang sesuai dengan minatnya. Siswa memilih iklan yang lengkap (terdiri atas nama perusahaan yang membuaka lowongan pekerjaan, posisi yang ditawarkan, kualifikasi atau persyaratan, dan alamat lengkap perusahaan).
3.
Namai
Siswa mencermati contoh-contoh surat lamaran yang ada di buku cetak siswa (bisa mengunduh dari internet) dan mengidentifikasi unsur-unsurnya, struktur penulisannya, diksi (pilihan kata yang digunakan), struktur kalimat, dan penggunaan ejaan yang sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Agar mudah diingat, siswa mengonversi materi tersebut dalam bentuk bagan (peta konsep) dengan tujuan agar siswa dapat dengan mudah mengingat unsur-unsur surat lamaran dan urutannya (sistematis). Guru juga memfasilitasi siswa dalam membuat penamaan yang mudah diingat (membuat jembatan keledai). Salah satu contoh penamaan unsur surat lamaran pekerjaan adalah sebagai berikut.

Unsur Surat Lamaran: T4 PLA SIP STN

4.
Demonstrasi
Siswa menulis surat lamaran dengan memerhatikan struktur (kelengkapan unsur dan urutannya), diksi (pilihan kata), struktur kalimat, dan penggunaan ejaan bahasa Indonesia (EBI). Guru tetap memotivasi siswa dalam menulis surat lamaran pekerjaan yang baik dan benar.
Pertemuan kedua (2 x 45 menit)
5.
Ulangi
Siswa mempertukarkan surat lamaran pekerjaan yang telah dibuat untuk mengecek struktur (kelengkapan unsur dan urutannya), diksi (pilihan kata), struktur kalimat, dan penggunaan ejaan bahasa Indonesia (EBI). Siswa (editor) mengindentifikasi atau melingkari kesalahan surat lamaran yang ditulis oleh temannya (penulis) dan menuliskan perbaikannya. Dalam penerapan model Quantum Learning berbantukan media koran pada tahapan kegiatan “ulangi” ini, ditemukan banyak kesalahan dalam menyusun surat lamaran, termasuk kesalahan penulisan tempat dan tanggal surat, penulisan gelar kesarjanaan, kesalahan pilihan kata, kesalahan kalimat pembuka dan kalimat penutup surat lamaran. Namun, kesalahan yang paling banyak ditemukan adalah kesalahan penggunaan ejaan. Guru menjelaskan hal-hal yang belum dipahami oleh siswa terkait hal-hal yang berhubungan dengan penerapan teknik menulis surat lamaran pekerjaan. Setelah selesai, surat lamaran dikembalikan kepada penulisnya masing-masing untuk ditulis kembali dengan rapi sesuai dengan saran perbaikan editor.

6.
Rayakan
Guru mengapresiasi bentuk kerja keras semua siswa dalam menulis surat lamaran pekerjaan dan mengumumkan lima surat lamaran pekerjaan terbaik setelah proses penyuntingan (editing).
Hasil Evaluasi Pembelajaran Menulis Surat Lamaran Pekerjaan dengan   Model Quantum Learning Berbantukan Media Koran
Penelitian ini telah dilakukan di kelas XII IPA-2 selama dua kali pertemuan yaitu pada Senin, 22 Agustus (dua jam pelajaran) dan Rabu, 24 Agustus 2016 (dua jam pelajaran). Dalam kedua pertemuan tersebut diterapkan langkah-langkah pembelajaran menulis surat lamaran pekerjaan dengan model Quantum Learning berbantukan media koran. Untuk mengukur keberhasilan model tersebut digunakan tes uraian. Tes uraian tersebut dijadikan sebagai salah satu soal ulangan harian yang dilaksanakan pada Senin, 29 Agustus 2016 yang terdiri atas tiga varian soal, yaitu kode soal T, A, dan M.
Berdasarkan kriteria penilaian yang telah disusun sebelumnya, penilaian keterampilan menulis surat lamaran pekerjaan terbagi atas empat indikator, yaitu (1) kelengkapan unsur surat lamaran, (2) diksi atau pilihan kata, (3) struktur kalimat, dan (4) ejaan. Adapun hasil evaluasi keempat indikator tersebut dapat dicermati dalam tabel berikut.
No.
Indikator Penilaian
Rerata Skor
Rerata Nilai
Kategori
1.
Kelengkapan unsur surat lamaran
4,8
96
Baik Sekali
2.
Diksi atau pilihan kata
3,28
65,6
Cukup
3.
Struktur kalimat
4,84
96,8
Baik Sekali
4.
Ejaan
3,12
62,4
Cukup
Rerata Nilai Akhir
80,2
Baik
Berdasarkan hasil evaluasi menulis surat lamaran pekerjaan yang telah dilakukan, dari 25 siswa yang mengikuti tes, rerata skor untuk indikator kelengkapan unsur surat lamaran, yaitu 4,8 dengan rerata nilai 96 yang termasuk kategori sangat baik. Hanya ditemukan 5 siswa yang menulis secara tidak berurut (acak) unsur lamaran tersebut, walaupun semua unsurnya lengkap. Misalnya, siswa tersebut menulis lampiran surat sebelum perihal. Padahal, urutan bakunya adalah menuliskan perihal terlebih dahulu disusul dengan lampiran.
Indikator diksi atau pilihan kata hanya mencapai rerata skor 3,28 dengan rerata nilai 65,5 yang termasuk kategori cukup. Kesalahan-kesalahan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
1.     Beberapa siswa salah dalam menuliskan alamat dalam surat.
Contoh:
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Kepala Bagian Personalia
PT Maju Terus Pantang Mundur

Seharusnya kata kepada dihilangkan dan sapaan Bapak/Ibu tidak perlu digunakan. Pembenarannya adalah sebagai berikut.

Yth. Kepala Bagian Personalia
PT Maju Terus Pantang Mundur

2.     Kesalahan pada penulisan perihal surat. Siswa menuliskan perihal dengan frasa Surat lamaran pekerjaan, seharusnya cukup dituliskan Lamaran pekerjaan.
3.     Kesalahan yang sering berulang adalah pemilihan kata atau frasa pada bagian kalimat pembuka. Kebanyakan siswa memulai kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan mereka dengan frasa melalui iklan, padahal frasa pembuka surat lamaran berdasarkan iklan adalah berdasarkan iklan atau sehubungan dengan iklan.
4.     Kebanyakan siswa salah dalam memilih kata pada bagian penutup surat. Misalnya, atas perhatiannya, diucapkan terima kasih (i),  atas perhatiannya, saya haturkan banyak terima kasih (ii), atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan banyak terima kasih (iii), atau atas perhatian Bapak/Ibu sekalian, saya ucapkan terima kasih (iv). Seharusnya, imbuhan –nya tidak boleh digunakan dalam surat lamaran pekerjaan karena surat tersebut ditujukan kepada penerima surat (orang kedua). Jadi, kata ganti yang digunakan adalah kata ganti orang kedua, yaitu Bapak/Ibu. Penggunaan imbuhan di- harus diganti dengan kalimat pasif bentuk diri (saya ucapkan). Di samping itu, penggunaan kata haturkan juga tidak benar karena kata tersebut tidak baku maka harus diganti dengan kata mengucapkan atau ucapkan. Sama halnya dengan penggunaan kata banyak yang tidak tepat sehingga dihilangkan saja. Adapun penggunaan kata sekalian pada kalimat tersebut juga tidak tepat karena tidak santun. Jadi, penggunaan kata yang paling tepat untuk kalimat penutup surat lamaran pekerjaan adalah atas perhatian Bapak/Ibu, Saya mengucapkan terima kasih.
5.     Kesalahan pada salam penutup. Siswa menggunakan kata kami pada frasa Hormat kami, seharusnya Hormat saya karena surat lamaran ditulis secara pribadi/individu, bukan kolektif.
Indikator struktur kalimat mencapai rerata skor 4,84 dengan rerata nilai 96,8 yang termasuk kategori sangat baik. Dari semua indikator penilaian, struktur kalimat menduduki peringkat teratas. Hanya ditemukan 4 siswa yang kurang tepat dalam menyusun kalimat. Kesalahan tersebut terdapat kalimat Adapun kualifikasi atau syarat-syarat yang saya miliki, seharusnya Adapun kualifikasi yang saya miliki memenuhi syarat-syarat tersebut. Kesalahan kalimat lainnya terletak pada bagian penutup surat. Siswa lupa menuliskan subjek pada kalimat penutup surat lamaran yang dibuat. Contohnya, Atas perhatian Bapak/Ibu, mengucapkan terima kasih, seharusnya Atas perhatian Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.
Indikator terakhir penilaian surat lamaran adalah ejaan yang mencapai rerata skor 3,12 dengan rerata nilai 62,4 yang termasuk kategori cukup. Kesalahan-kesalahan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
1.     Kesalahan penulisan tanggal surat. Masih ada satu siswa yang menulis tanggal surat dengan nama bulan disingkat, yaitu Sorowako, 7 Sept. 2016 seharusnya Sorowako, 7 September 2016.
2.     Penggunaan huruf kapital dalam penulisan perihal dan lampiran. Masih ada beberapa siswa yang menulis perihal dan lampiran dengan kata pertama menggunakan huruf kecil, bahkan ada yang menulis lampirannya dengan angka seharusnya menggunakan huruf yang diawali dengan huruf kapital.
Contoh:
Perihal    : lamaran pekerjaan
Lampiran : enam lembar
atau
Perihal    : lamaran pekerjaan
Lampiran : 6 lembar

Perbaikannya adalah sebagai berikut.

Perihal    : Lamaran pekerjaan
Lampiran : Enam lembar

3.     Pengguanaan tanda titik (.) dan penggunaan tanda koma (,) serta huruf kapital pada penulisan alamat dalam surat. Masih ada siswa yang salah menuliskan singkatan yang terhormat dengan tanpa tanda titik, padahal dalam pedoman Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) dijelaskan bahwa singkatan yang terdiri atas tiga huruf harus diikuti titik. Misalnya, Yth seharusnya Yth. Selain itu, masih ada beberapa siswa yang menuliskan singkatan PT diikuti dengan tanda titik (PT.) seharusnya tidak dikuti tanda titik (PT). Kesalahan berikutnya adalah penggunaan tanda koma pada frasa Singaraja Bali (tanpa tanda koma) seharusnya ditulis Singaraja, Bali (menggunakan koma). Selain itu, masih ada yang menulis Jakarta barat, seharusnya Jakarta Barat karena merupakan nama geografi.
4.     Penggunaan huruf kapital dan tanda baca lainnya pada bagian perincian identitas. Masih ada dua siswa yang memulai perincian identitas dengan huruf kapital, seharusnya menggunakan huruf kecil. Selain itu, masih ada siswa yang salah menggunakan garis miring (/) pada penulisan tempat dan tanggal lahir. Kesalahan lainnya adalah penulisan gelar (SE seharusnya ditulis S.E.), jenjang pendidikan (S1 seharusnya ditulis S-1), dan alamat pelamar (Jln. atau Jl. seharusnya ditulis lengkap “Jalan” tanpa diikuti kata nomor atau singkatan no., tetapi langsung ditul;iskan angkanya. Kesalahan-kesalahan tersebut sebagai berikut.
Saya yang beridentitas di bawah ini
Nama                         : Siswono Suryo, SE
Tempat/Tanggal Lahir  : Jakarta/5 – 05 – 1988
Pendidikan Terakhir     : S1, Fakultas Ekonomi UNM
Alamat                       : Jln. Hasanuddin No. 56, Wawondula.



Bentuk benar dari perincian identitas tersebut adalah sebagai berikut.
Saya yang beridentitas di bawah ini:
nama                         : Siswono Suryo, S.E.
tempat, tanggal lahir  : Jakarta, 5 Mei 1988
pendidikan terakhir     : S-1, Fakultas Ekonomi UNM
alamat                       : Jalan Hasanuddin 56, Wawondula (tanpa singkatan “No.” dan tanda titik di akhir alamat seperti bagian-bagian yang ditebalkan).
5.     Kesalahan penggunaan huruf kapital pada frasa Bermaksud melamar pekerjaan yang seharusnya tetap dimulai dengan huruf kecil karena masih bagian dari kalimat sebelumnya (bermaksud melamar pekerjaan).
6.     Kesalahan ejaan yang lainnya adalah penulisan unsur serapan foto copy dan pas foto atau pas photo yang penulisannya harus digabung. Penulisan kedua unsur serapan tersebut yang tepat sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah fotokopi dan pasfoto.
Berdasarkan rerata nilai tiap indikator penilaian menulis surat lamaran pekerjaan, dapat diketahui rerata nilai akhir Kelas XII IPA-2 dalam kompetensi dasar menulis surat lamaran pekerjaan yaitu 80,2. Berdasarkan pedoman penskoran Nurgiyantoro (2010: 253) nilai tersebut termasuk kategori baik.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa (1) penerapan model Quantum Learning berbantukan media koran dalam pembelajaran menulis surat lamaran pekerjaan pada siswa Kelas XII IPA-2 SMA YPS Soroako tahun 2016/2017 berhasil karena dari 25 siswa yang mengikuti evaluasi menulis surat lamaran terdapat 19 siswa atau 76% yang memperoleh nilai di atas KKM (75) dan hanya 6 siswa atau 24% yang belum belum mencapai KKM.    (2) Kemampuan siswa Kelas XII IPA-2 SMA YPS Soroako tahun pelajaran 2016/2017 dalam menulis surat lamaran pekerjaan memperoleh rerata nilai akhir 80,2 yang tergolong kategori baik. Dari empat indikator penilaian, terdapat dua indikator yang berada kategori sangat baik yaitu kelengkapan unsur surat lamaran dengan rerata skor 4,8 atau rerata nilai 96 dan struktur surat dengan rerata skor 4,84 atau rerata nilai 96,8. Namun, masih ada dua indikator yang perlu ditingkatkan, yaitu diksi (pilihan kata) dengan rerata skor 3,28 atau rerata nilai 65,5 dan penggunaan ejaan dengan rerata skor 3,12 atau rerata nilai 62,4 yang keduanya dalam kategori cukup.
Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, peneliti menyarankan agar siswa SMA YPS Soroako, khusunya kelas XII IPA-2 dapat mengembangkan kemampuannya dalam menulis, terutama yang berhubungan dengan penerapan ejaan dan penggunaan diksi yang tepat dalam kalimat atau paragaraf. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pecinta bahasa Indonesia, sebagai bahan perbandingan untuk menerapkan model-model pembelajaran lainnya dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, terutama dalam kompetensi menulis surat lamaran. Disarankan pula kepada peneliti lain agar melakukan penelitian lanjutan pada aspek yang berbeda untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal dan Farid Hadi. 2001. Seribu Satu Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Akademika Pressindo.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Handiyani, Seni dkk., 2014. Bahasa Indonesia 3 untuk Kelas XII SMA Program IPA/IPS. Bandung: Grafindo Media Utama.
Herman, Mateus dkk. 2013. “Kemampuan Menulis Surat Lamaran Pekerjaan pada Siswa SMK Cinta Bumi Khatulistiwa Pontianak”. Online. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=112013&val=2338&title=KEMAMPUAN%20MENULIS%20SURAT%20LAMARAN%20PEKERJAAN%20PADA%20SISWA%20SMK%20CINTA%20BUMI%20KHATULISTIWA%20PONTIANAK. (diakses pada 12 Agustus 2016).
Manuntung, Asih. 2015. ” Inilah Kemampuan yang Paling Dibutuhkan dalam Dunia Kerja” (online).
Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Wardihan. A. dkk. 2008. Telaah Kurikulum Bahasa Indonesia. Makassar: FBS UNM.
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tijauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.




Biodata Penulis


                               
Tamsiruddin, S.Pd. disapa Tamzir lahir tanggal 27 Juni 1988 di Barru, Sulawesi Selatan. Penulis adalah anak kelima dari pasangan kekasih, Daing dan Yamma. Penulis saat ini menjadi pengajar di SMA Yayasan Pendidikan Soroako, Sulawesi Selatan. Penulis dapat dihubungi melalui email tamzir496@gmail.com atau tamzir.blogspot.co.id, Id Line tamzir27, Facebook Teeamtamzir Bugeazt.