Rabu, 12 Maret 2014

Ze dan Perisai

Pekikan-pekikan senja semakin riuh bak arak-arakan sang raja
Jiwa terbangun dari pembaringannya menuju celah-celah rindu 
Kembali ia tersungkur... 
Rindu yang ia peluk semakin membuncah dan meleleh
Bukannya ia berpikir menengadah pada langit hijau ataupun menengadah mentari
Ia hanya ingin sekadar membasuh wajahnya dengan rona jingga seperti mereka,
Mereka yang selalu bermandikan jingga di kala senja 

Dan kini...
Ia kembali berdiri di ujung senja
Imajinya membumbung menembus batas senja 
Namun.. 
Lara masih memeluk raganya erat-erat 
Biarlah pekat menghapus jejak-jejak lara pada tubuhnya

https://www.facebook.com/teeamtamzir.bugeazt?ref=tn_tnmn
(3 Oktober 2012 pukul 16:16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar