Sabtu, 27 Agustus 2016

Mencintaimu (Part II)

Jika mencintaimu adalah perasaan ingin tapi tak ingin
Aku tak akan mungkin mencintaimu
Karena aku inginmu seutuhnya, tanpa jeda tanpa spasi
Bila mencintaimu aku harus ikhlaskanmu bersama dengan ia yang membuatmu bahagia
Aku tak akan bisa mencintaimu
Karena aku inginmu bahagia bersamaku selamanya, tak kenal ruang dan waktu
Kalau mencintaimu akan membuat pupilmu selalu basah dengan kesedihan
Aku tak akan bisa mencintaimu
Karena mencintaimu sejatinya adalah mata air kebahagiaan yang tak pernah mengering
Apabila mencintaimu tanpa ikatan adalah dosa besar
Aku akan tetap mencintaimu dalam doa hingga semua menjadi halal

PepperEarth, 27 Agustus 2016

Mencintaimu (Part II)

Jika mencintaimu adalah perasaan ingin tapi tak ingin
Aku tak akan mungkin mencintaimu
Karena aku inginmu seutuhnya, tanpa jeda tanpa spasi
Bila mencintaimu aku harus ikhlaskanmu bersama dengan ia yang membuatmu bahagia
Aku tak akan bisa mencintaimu
Karena aku inginmu bahagia bersamaku selamanya, tak kenal ruang dan waktu
Kalau mencintaimu akan membuat pupilmu selalu basah dengan kesedihan
Aku tak akan bisa mencintaimu
Karena mencintaimu sejatinya adalah mata air kebahagiaan yang tak pernah mengering
Apabila mencintaimu tanpa ikatan adalah dosa besar
Aku akan tetap mencintaimu dalam doa hingga semua menjadi halal
PepperEarth, 27 Agustus 2016

Sabtu Bersamamu

Kembali bersitatap setelah sepekan tak bersua
Tanpa sapa, tanpa salam
Bukannya tak inigin,
Hanya saja ku tak mau melukis luka
Bertemu denganmu adalah duka
Duka yang terencana
Lepas darimu adalah surga
Namun, sepi selalu membawaku kembali
Kembali padamu dengan sejuta sesal
Meski kutahu, bersamamu adalah neraka

PepperEarth, 27 Agustus 2016

Sabtu Bersamamu

Kembali bersitatap setelah sepekan tak bersua
Tanpa sapa, tanpa salam
Bukannya tak inigin,
Hanya saja ku tak mau melukis luka
Bertemu denganmu adalah duka
Duka yang terencana
Lepas darimu adalah surga
Namun, sepi selalu membawaku kembali
Kembali padamu dengan sejuta sesal
Meski kutahu, bersamamu adalah neraka
PepperEarth, 27 Agustus 2016

Jeda

Begitu ku kehilanganmu
Waktu mendadak terhenti
Jantung pun beredetak pelan
Embusan napas tersengal
Mungkinkah ini hanya jeda sementara?
Semua terasa kaku
Sepi memanggil-manggil
Sepi menyayat-nyayat
Seakan semua takkan kembali
Semua terasa kosong, hampa
Semakin ku mencari
Semakin semua menghilang
Tak berbekas
Hanya hampa, kosong
Semua mendadak beku
Namun,
Tanpa sadar ku temui-Mu
Kembali kutersadar
Tiada selain-Mu
Menjagaku tanpa spasi
Mencintaiku tanpa jeda
Meski selalu kutinggalkan-Mu

PepperEarth, 26 Agustus 2016

Jeda

Begitu ku kehilanganmu
Waktu mendadak terhenti
Jantung pun beredetak pelan
Embusan napas tersengal
Mungkinkah ini hanya jeda sementara?
Semua terasa kaku
Sepi memanggil-manggil
Sepi menyayat-nyayat
Seakan semua takkan kembali
Semua terasa kosong, hampa
Semakin ku mencari
Semakin semua menghilang
Tak berbekas
Hanya hampa, kosong
Semua mendadak beku
Namun,
Tanpa sadar ku temui-Mu
Kembali kutersadar
Tiada selain-Mu
Menjagaku tanpa spasi
Mencintaiku tanpa jeda
Meski selalu kutinggalkan-Mu
PepperEarth, 26 Agustus 2016

Kamis, 25 Agustus 2016

Satu

Akankah kan bertemu
Jika hanya saling berdiam diri?

Mungkinkah kan berpaut
Jika hanya saling tatap tanpa saling sapa?

Atau adakah kau kan merinduku
Seperti ku merindumu?

Aku masih percaya
Tuhan kan tetap menjagamu
Menggenapkan kesendirianmu

Aku tetap yakin
Ia kan tetap menuntunku
Terangi jalanku tuk temukanmu

Aku terus berharap
Kau masih setia menunggu,
Menanti dengan tabah saat itu
Saat kita bersua,
Satu

PepperEarth, 25 Agustus 2016

Satu

Akankah kan bertemu
Jika hanya saling berdiam diri?

Mungkinkah kan berpaut
Jika hanya saling tatap tanpa saling sapa?

Atau adakah kau kan merinduku
Seperti ku merindumu?

Aku masih percaya
Tuhan kan tetap menjagamu
Menggenapkan kesendirianmu

Aku tetap yakin
Ia kan tetap menuntunku
Terangi jalanku tuk temukanmu

Aku terus berharap
Kau masih setia menunggu,
Menanti dengan tabah saat itu
Saat kita bersua,
Satu

PepperEarth, 25 Agustus 2016

Agustus Kelima

Telah empat kali musim berganti
Telah empat kali pula jati cinta kita meranggas
Yah, aku masih ingat betul
Ketika kala itu berdiri pada persimpangan jalan
Ingin tak ingin begitu kental terasa
Gerimis pun membungkus akhir kisah kita
Namun, aku telah jadikannya awal tuk temuimu kelak
Yah, aku masih ingat betul
Ketika kubisikkan tentang mimpi-mimpi indah itu
Tentang cerita-cerita penuh warna dalam rangkulan doamu
Tentang jarak yang kan melahirkan rindu dalam setiap embusan napas
Aku masih ingat betul
Ketika hatiku berikrar tentang tiga kali senja
Namun bukannya tiga senja, tiga purnama, bahkan tiga musim pun telah berlalu
Mereka katakan itu singkat??
Aku tak tahu
Yang aku tahu, api cintaku tak pernah padam

PepperEarth, 24 Agustus 2016

Kehilanganmu

"Tak kuasa ku tak mengumpat. Amarah memuncak. Aku betul-betul kalap. Semua memanas sampai ke ubun-ubun.
Tapi kepada siapa???"

Kehilangannya memang adalah sepi memanggil-manggil. Namun, salah siapa?

"Aku tertunduk. Aku lalai mempersiapkan kehilanganmu."

PepperEarth, 23 Agustus 2016

Agustus Kelima

Telah empat kali musim berganti
Telah empat kali pula jati cinta kita meranggas
Yah, aku masih ingat betul
Ketika kala itu berdiri pada persimpangan jalan
Ingin tak ingin begitu kental terasa
Gerimis pun membungkus akhir kisah kita
Namun, aku telah jadikannya awal tuk temuimu kelak
Yah, aku masih ingat betul
Ketika kubisikkan tentang mimpi-mimpi indah itu
Tentang cerita-cerita penuh warna dalam rangkulan doamu
Tentang jarak yang kan melahirkan rindu dalam setiap embusan napas
Aku masih ingat betul
Ketika hatiku berikrar tentang tiga kali senja
Namun bukannya tiga senja, tiga purnama, bahkan tiga musim pun telah berlalu
Mereka katakan itu singkat??
Aku tak tahu
Yang aku tahu, api cintaku tak pernah padam
PepperEarth, 24 Agustus 2016

Senin, 22 Agustus 2016

Pada Sepotong Malam

Sengaja kuserahkan separuh hidupku kepada sepotong malam
Ku ingin tahu bagaimana kau perlakukanku
Namun sepi mencabik-cabik rasa yang tertinggal
Rindu mengobrak-abrik imaji yang telah tersusun apik
Aku berlari ke persimpangan jalan temaram
Kutemui beragam rupa di sana
Aku berkaca
Ku tersadar,
Rupaku semakin tak berbentuk
Aku semakin tenggelam terlalu dalam
Aku kembali merangkak menuju suar
Cahayanya berpendar
Gerimis dari pelupukku mengalir deras
Asin kukecap makin terasa
Namun, bayang masa lalu kian mengental
Seketika sepat berbaur pekat malam
Aku menangis tersedu sedan
Bisik lirihmu mendekap hangat
"Tetaplah bergerak, jangan berhenti"
Aku kembali bergegas
Mataku semakin buta,
Semua terlihat gelap
Aku teseok,
Tersandung berkali-kali
Namun, inginku tuk temui-Mu
Tak pernah padam
Hingga penghujung jalan ini
Aku begitu ingin kembali....

PepperEarth, 21 Agustus 2016

Pada Sepotong Malam

Sengaja kuserahkan separuh hidupku kepada sepotong malam
Ku ingin tahu bagaimana kau perlakukanku
Namun sepi mencabik-cabik rasa yang tertinggal
Rindu mengobrak-abrik imaji yang telah tersusun apik
Aku berlari ke persimpangan jalan temaram
Kutemui beragam rupa di sana
Aku berkaca
Ku tersadar,
Rupaku semakin tak berbentuk
Aku semakin tenggelam terlalu dalam
Aku kembali merangkak menuju suar
Cahayanya berpendar
Gerimis dari pelupukku mengalir deras
Asin kukecap makin terasa
Namun, bayang masa lalu kian mengental
Seketika sepat berbaur pekat malam
Aku menangis tersedu sedan
Bisik lirihmu mendekap hangat
"Tetaplah bergerak, jangan berhenti"
Aku kembali bergegas
Mataku semakin buta,
Semua terlihat gelap
Aku teseok,
Tersandung berkali-kali
Namun, inginku tuk temui-Mu
Tak pernah padam
Hingga penghujung jalan ini
Aku begitu ingin kembali....
PepperEarth, 21 Agustus 2016

Sabtu, 20 Agustus 2016

Tentang Cinta (Part III)

Cinta yang baik akan menggembirakan: menjadikan hal biasa menjadi luar biasa, bukan justru menggelisahkan

Cinta yang agung akan mendekatkan kepada Sang mahacinta, bukan justru menjauhkan.

Cinta yang sejati adalah ia yang menghalalkan, bukan justru yang mengharamkan: mengumbar kemesraan tanpa batas

PepperEarth, 20 Agustus 2016

Reinkarnasi

Terlalu mendewakan ia yang fana akan bermuara pada sesal yang tak berujung dan meng-Esa-kan ia yang kekal adalah bahagia yang tiada terkira. Walaupun demikian, jiwa kadang tersesat dalam bahagia yang bertahtahkan sesal. Hanya kedamaian hati yang bisa membuatmu bereinkarnasi dan menemukan jalan kembali.

#SemangatPagi
#TM

Jumat, 19 Agustus 2016

Mencintaimu

Tak ada yang bisa palingkanku
Karena mencintaimu adalah kesempurnaanku
Tak pernah kupintamu menggenapkan segala kurangmu
Karena kurangmu telah menggenapkan jiwaku segenap-genapnya

Tak ada celah bagiku untuk tak cintaimu
Bersamamu adalah surga
Berpisah darimu adalah neraka
Aku tak pernah bisa bernapas tanpamu

Tetaplah bersamaku
Merajut kasih, menyulam sayang
Menjadikannya abadi

PepperEarth, 12 Agustus 2016

Tentang Waktu

Waktu adalah dua bilah mata pisau. Kadang ia sebagai obat paling mujarab penyembuh luka; kadang pula ia menjadi racun yang mematikan. Semua bergantung pada caramu memperlakukannya.

PepperEarth, Agustus 2016

Melipat Jarak

Kembali melipat jarak Wanua Massengereng - Bumi Nikel
Menyimpan rapi lembaran kisah kemarin
Membuka kanvas baru yang putih bersih
Mengunci rapat keluh dengan segala peluh

Merantau memang kadang seperti ini:
Terlelap dalam buai rindu kampung halaman
Terjaga dalam dekap rindu tanah rantauan

Namun,
Harapan akan berkah sang pemberi hidup tak pernah padam
Doa-doa tiada henti terapal agar kasihku dan kasih-Mu menyatu

Sabtu, 16 Juli 2016

Kamis, 18 Agustus 2016

Tentang Cinta (Part II)

Cantik dan tampan memang senjata paling ampuh untuk membuat ia jatuh cinta. Namun, nyaman adalah senjata paling mumpuni untuk membuat ia jatuh sejatuh-jatuhnya. Akan tetapi, kau harus ingat bahwa ikrar di hadapan Tuhanlah yang menjadi rumah paling ramah bagi insan yang saling mencinta.

#TM
#PepperEarth, 18 Agustus 2016

Jatuh Cinta

Cantik dan tampan memang senjata paling ampuh untuk membuat ia jatuh cinta. Namun, nyaman adalah senjata paling mumpuni untuk membuat ia jatuh sejatuh-jatuhnya. Akan tetapi, kau harus ingat bahwa ikrar di hadapan Tuhanlah yang menjadi rumah paling ramah bagi insan yang saling mencinta.

#TM
#PepperEarth, 18 Agustus 2016

Rabu, 17 Agustus 2016

Dirgahayu Indonesiaku

Dirgahayu Bangsaku
Semoga kita tidak latah dengan momentum kemerdekan dan esok lusa kembali amnesia, acuh tak acuh tentang hakikat makna merdeka yang sebenarnya hingga tak saling teriak "bangsat"

Dirgahayu Negeriku
Semoga segala bentuk penjajahan dan pembodohan terhapus dari bumi pertiwi,
Bukan justru saling menjajah dan saling membodohi agar negeriku tak lagi ngeri

Dirgahayu Indonesiaku
Semoga jiwa kita benar-benar bangun dan raga kita betul-betul bangkit untuk mempertahankan keutuhan Indonesia

PepperEarth, 17 Agustus 2016

Selasa, 16 Agustus 2016

13 Zulkaidah 1437 (Aku, Kamu; Dia)

Telah hampir tiga dasawarsa kita bersama
Menyatu memgecup segala asa dan rasa
Melukis langit dengan cerita-cerita indah
Menyulam bahagia dengan benang kasih

Tak peduli terik dan hujan badai
Kita tetap bersama, bergandengan
Saling menguatkan
Saling berbisik, "Kita pasti bisa!"

Kini kita telah beranjak dewasa
Jalan berliku nan terjal semakin terasa
Gemuruh dan gelegar semakin ramai saja
Mungkinkah kita kan tergelincir, jatuh; ...

Akh...
Aku begitu tak ingin jauh
Tak ingin pergi
Meski mereka terus memanggil-manggil di setiap hembusan nafasku
Ak tak ingin lari
Mangkir dari segala mimpi-mimpi indah yang telah kita cipta bersama
Aku tak ingin hilang...
Namun, kini ku mulai lemah
Imajiku dari hari ke hari semakin terkikis

Jangan biarkaan aku redup
Aku begitu tak ingin padam
Dekap dan papah aku
Biarkan aku kembali (menyatu),
Aku, kamu, dan Dia,
Sebelum aku benar-benar pulang.

Bumi Nikel, 13 Zulkaidah 1437
(Selasa, 16 Agustus 2016)

Aku Ingin (Kembali)

"Nikmat tercurah tiada henti
Melalui mentari yang merambat hangat
Melalui sepoi yang berembus pelan
Melalui nafas yang terus kauhela

Adakah kau rasa?
Adakah kau syukuri dengan jiwa?
Semua hanya sebatas kata tanpa nyata

Berkali kau janji
Berkali kau ingkar

Berkali kau ingin kembali
Berkali kau berpaling dan pergi

Entah kapan kau kembali dan tak pergi
Menyatu dalam rasa yang tertinggal
Menggenapkan jiwa yang gamang
Menapaki jalan lurus tanpa kabut"

...

Aku begitu ingin kembali
Menggenapkan jiwa
Melengkapi raga
Mengobati luka

Aku ingin kembali
Terlelap dalam dekapan hagat kasih-Mu

Bumi Nikel, 13 Zulkaidah 1437
(Selasa, 16 Agutus 2016)

Senin, 15 Agustus 2016

Rutinitas

Rutinitas
Laksana senja: berona jingga, berawan tipis.
Gerimis, hujan, petir, gelegar; badai.

Rutinitas
Bak pelangi: merah, jingga, kuning, hijau.
Biru, nyila; ungu.

Runitas-rutinitas
Bagaikan pelangi senja
Tak sekadar indah;
Tersirat berjuta petuah

PepperEarth, 15 Agustus 2016

Jumat, 12 Agustus 2016

Pada Sepotong Senja

Kali ini kududuk di gundukan tanah samping rumah
Menatap lamat-lamat mentari senja mencumbu jingga
Cakrawala seketika memerah; begitu memesona
Mataku terhanyut pada keindahan yang tiada tara

Seketika jiwaku berpaling
Ia menemukan sosok yang tak asing bagiku
Yah, Kau berdiri menatapku dengan senyuman khasmu
Bahagiaku membuncah, mengalir memenuhi aliran darah
Ku berlari mendekatimu, menggenggam jemarimu
Mendekapmu, sesekali ku kecup keningmu
Membisikkan syair-syair cinta ...

Aku terjaga,
Tersengal
Hembusan napasku masih melantunkan namamu

PepperEarth, 12 Agustus 2016 (Jumat, 9 Zulkaidah 1437 H)