Jumat, 21 Februari 2014

Kita Saling Membutuhkan (Kisah Inspiratif)


Suatu hari seorang buta dan seorang pincang kebetulan sampai pada suatu sudut jalan pada saat yang sama. Orang buta itu meminta si pincang untuk membimbingnya agar dapat melewati kesulitannya.

Orang pincang itu berkata, “Bagaimana saya dapat melakukannya karena saya tidak dapat berjalan sendiri.”

Orang buta itu tidak percaya. Ia terus memaksa orang pincang itu untuk menuntunnya pergi dari sudut itu. “Tuntunlah saya. Saya ingin melanjutkan perjalanan saya,” kata orang buta itu.

Orang pincang itu meyakinkan orang buta itu, “Saya hanya dapat melakukannya, kalau engkau menggendong saya. Saya dapat mengingatkan engkau tentang segala sesuatu di jalan. Mataku menjadi matamu. Kakimu menjadi kakiku.”

Orang buta itu tercengang, “Ah, jadi engkau sungguh-sungguh tidak punya kaki?”
Orang pincang itu menjawab, “Saya sangat membutuhkan kakimu untuk pergi dari sudut ini!”
Jawab orang buta itu, “Oh, dengan senang hati. Mari kita saling melayani.”

Beberapa saat kemudian orang pincang itu naik ke bahu orang buta itu. Orang buta itu mulai berjalan dengan senang hati. Ia tidak perlu cemas karena orang pincang itu dapat menunjukkan arah yang mesti mereka tempuh.

(*) Banyak hal dapat dilakukan oleh orang-orang yang mengalami senasib sepenanggungan. Kebutuhan mereka sering kali sama. Yang biasa terjadi dalam hidup sehari-hari adalah orang hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri. Orang merasa bahwa hanya dirinyalah yang dapat membantu dirinya sendiri dalam kesulitan-kesulitan hidup. Padahal, ada begitu banyak orang yang siap membantu bila terjadi suatu kesulitan dalam hidup.

# Kisah di atas mengajak kita untuk menyadari keterbatasan kita sebagai manusia. Manusia itu makhluk yang terbatas. Ia tidak bisa berbuat apa-apa, kalau ia menyingkirkan orang lain dalam hidupnya. Karena itu, saling melayani dalam hidup ini menjadi sangat penting. Suami mesti melayani istrinya yang membutuhkan bantuannya.

(Anonim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar