Mendung masih menggantung
Mendekap mentari dalam-dalam
Sedari kemarin dingin membuat gigil
Melahap terik, meluruhkan dahaga
Sayang, ia masih saja dicerca
Penghambat jejak langkah kaki
Anugerah dari Tuhan diacaci
Mengabaikan rahmat demi amarah
Akh, manusia terlalu sering berucap sumpah serapah
Menghambur dari bibir, terlontar dengan kata-kata
Tatapan sinis mengantar tanpa pamrih
Amarah memuncak mendidihkan raga
Sungguh merugi
Dosa-dosa terus mengalir
Membanjir dari dalam diri
Sementara Ramadan terus berlalu
Detik demi detik
Adakah kita rasa??
Bumi Nikel, 18 Mei 2018
(Jumat, 2 Ramadan 1439 H)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar