Rabu, 12 Agustus 2015

Nasib Sang Bunga

Harumnya begitu semerbak
Rona merahnya menyejukkan mata
Pesona indah sang bunga
Ia bergoyang tersapu sang bayu
Liukannya aduhai begitu lembut
Kelopaknya merekah menantang mentari
Namun kini ia telah terbujur lemah
Tubuhnya terkapar tak berdaya
Tangan jahil telah memusnahkan segalanya
Mungkinkah memang seperti itu
Setelah dipetik dan layu
Ia bakal ditinggal pergi??
Hidup memang terkdang tak adil
Ketika indah semua kan memuji
Setelah usang masih adakah yang akan tetap memuji??
Mungkin yang tersisa hanya sesal
Atau kepasrahan yang akan bermuara pada maut ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar