Kau berjalan menyusuri rerumputan
Bukan bunga yang engkau cari
Engkau hanya terseok dan tertatih
Di bawah terik dengan cucuran peluh
Ke manakah engkau kan bermuara?
Langkahmu begitu lamban
Akankah kau indah tanpa sayap?
Sedang tubuhmu tak berupa
Kau tetap saja berjalan
Tak peduli deru debu dan angin
Kau seolah menutup mata dan telinga
Entah hatimu tercipta dari besi dan baja
Mungkikah kau masih berpegang teguh
Akan semua yang telah kau kisahkan
Kepada sepoi
Kepada senja
Kepada mega jingga yang selalu kau puja
Mungkinkah kau bahagia???
"Semua kiasah pasti beramanat" jawabmu
Kini aku percaya
Tuhan selalu menciptakan dengan bentuk yang indah
Dengan kisah yang indah
Meski mata terkadang memandangnya sebagai petaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar