Kamis, 30 Oktober 2014

Ujung Senja

Karena rindu adalah candu
Ia kan mengalir bersama aliran darah
Ia kan berembus bersama embusan napas
Ia kan merasuk ke dalam jiwa
Dan ian kan mengental dan berjelaga
Tatkala senja telah tiba,,,

Rabu, 29 Oktober 2014

Retorika Kalbu

Begitu banyak nikmat yang Allah telah beri
Namun, hati seringkali mangkir dan iri
Entah nikmat yang mana tak didustakan
Selalu saja ia protes dan enggan menerima

Bukankah napas yang berembus adalah nikmat?
Bukankah matahari dan senja anugerah?
Bukankah raga dan jiwa yang sehat adalah kado terindah?
Bukankah sepasang bidadari adalah hadiah yang tak ternilai?

Mengapa harus fokus pada pintu yang tertutup?
Mengapa harus bergantung pada akar lapuk
Bukankah Allah telah memberi pintu dan rotan untukmu

Tenanglah,,,
Meski raga sendiri
Jangan biarkan jiwa sendiri
Allah kan selalu mendekapmu dengan segala kebaikan-Nya

Selasa, 28 Oktober 2014

Benci Menjadikan Buta

Sudah sangat biasa, tatkala kita tidak suka dengan seseorang pasti mata akan fokus dengan segala kekurangannya. Kita mendadak lupa dan menutup mata akan segudang kelebihannya. Berusahalah memanage hati, diam dan resapilah, tak ada manusia tercipta  sempurna.

**Tamzir#TM

Bangunlah Wahai Pemuda

Untukmu wahai pemuda Indonesia
Kepakkan kreasimu tuk melukis cakrawala
Singsingkan lengan bajumu tuk menggapai asa
Tegakkan kepalamu tuk mewujudkan cita-cita

Tak ada yang mampu menghentikan langkahmu
Tak ada yang bisa menghadang niat baikmu
Tak ada yang kuasa membentangi aspirasimu
Tatkala engkau merangkul dalam jiwa yang satu

Lawan segala pembodohan mereka
Bongkar segala kebohongan mulut manis penguasa
Bakar segala kelam dari tongkah laku mereka
Biarkan jelaga perjuangan kembali membara

Tak perlu kau mencibir dengan kata kasar
Dusta kau lawan dengan dusta belaka
Tak perlu kau mencoreng muka dengan dosa
Tak perlu kau membuang harga diri
Dengan kata-kata kotor
Dengan tingkah konyol dan anarkisme

Cukup mereka yang mengoyak citra bangsa
Dengan segalah ulahnya
Dengan segala kebobrokannya
Dengan segala manipulasi polotiknya

Tunjukkan pada mereka cara berkonfrontasi
Berkonfrontasi dengan elegan tanpa noda dan dosa
Ajari mereka membangun bangsa
Membangun tanpa pamrih
Dengan menjunjung tinggi nilai pancasila
Menuju Indonesia Satu yang lebih hebat
Bertanah air satu,
Berbangsa satu,
Berbahasa satu,
Bersatu dalam jiwa Indonesia

BumiNikel,  28 Oktober 2014

Senin, 27 Oktober 2014

Berdamai dengan Hati

Sungguh sulit untuk berdamai dengan hati. Ibarat melawan arus angin yang menerjang. Namun, harus tetap tersenyum dan terus bertahan hingga merasa nyaman dan terbiasa. Hanya butuh tenaga ekstra untuk memulai.
#KeepSmiles #KeepEndurance

**Tamzir#TM

Minggu, 26 Oktober 2014

Skenario Tuhan

Tuhan adalah penulis skenario hidup
Ia telah melukiskan hidup dengan sempurna
Ia mendatangkan ujian dalam berbagai bentuk
Susah, senang, sedih, sepi, haru, tawa
Kasih, sayang, rindu, benci, sua, pisah
Semua adalah ujiannya
Namun,
Bukan perpisahan yang membuat hati pilu
Bukan saling meninggalkan yang nenyisakan lara
Jiwa yang berpisah
Dan satu hati merindulah yang meregang nyawa
Semakin berusaha tuk ikhlas
Semakin rindu dan benci membuncah
Meracuni pikiran positif
Hanya bisa melukai diri
Meremukkan jiwa demi kesembuhan luka
Entah mengapa,
Ikhlas begitu sulit adanya
Hanya kuasa Tuhan yang mampu membuat kembali
Utuh ....

BumiNikel, 26Okt'14

Jumat, 24 Oktober 2014

Cinta Sang Mahacinta

Tak perlu ku tuliskan segala inginku
Tak perlu ku lukiskan segala keluhku
Biarkan aku berbicara kepada Penciptaku
Biarkan aku berdialog dengan jiwaku
Dialah yang paling mengerti
Dialah yang paling tahu
Kasih-Nya tak berbatas
Cinta-Nya pun tak bersyarat
Dialah awal segala hidup
Dia pula tempat jiwa kembali
Mengapa harus tak yakin???
Bukankah sudah jelas tertulis dalam kitab-Nya???
Dialah yang memberi hidup
Dialah sutradara dari hidup dan kehidupan
Dia yang paling mengerti dan memahami
Yang baik dan buruk untuk jiwa-jiwa yang Ia ciptakan
Berprasangka baiklah,,,
Ia takkan membiarkan sendiri
Meski begitu sering engkau lupa akan hadir-Nya
Dia telah menciptakan manusia dengan bentuk terindah
Menutup segala noda dan luka dengan kasih-Nya
Masihkah mangkir???
Bersyukurlah,,,,

Perihku, Anugerah-Mu

Terima kasih Tuhan
Engkau telah mengenalkanku pada rasa ini
Engkau telah mengajarkanku cara berdamai
Engkau telah menunjukkanku siapa sejati
Meski aku tertatih,
Aku kan tetap berjalan
Menelusuri lika-liku kisah yang Kau gariskan
Mencoba menikmati suratan yang Kau tuliskan
Hingga saatnya tiba
Engkau kan menggantinya dengan warna baru
Aku kan bersimpuh dan bersujud
Sembari mengucap syukur atas cobaan-Mu
Hingga aku bisa berdiri tegar ....
Aku kan berterima kasih dengan segala perih ini ....

Ibu, Anugerah Terindah

Setidaknya aku masih punya keluarga yang lengkap, jasmani yang kuat, rohani yang sehat, meski terkadang psikologi melemah. Aku masih punya orang tua, terutama ibu. Ibu memang paling mengerti. Meski aku tak pernah mengumbar sayang untuknya, tapi dia sangat tahu bahwa kami, anak-anaknya, sangat mencintai dan menyayanginya. Beliau pun seperti itu, ia tak pernah memanjakan kami dengan segala kesenangan duniawi atau pun dengan hadiah mewah, tapi kasih sayang, perhatian, dan doanya tak dapat diragukan lagi. Kata-katanya bak hujan di tengah kemarau panjang. Begitu sederhana kisah kami, tak ada ikrar secara lisan, namun hati kami selalu menyatu, tak terpisah oleh jarak dan waktu meski raga tak bersama. Tak ada yang dapat mengganti kisah ini dengan apapun samapai kapanpun.

#BukanIkrarMaya

BumiNikel, 24 Oktober 2014

Tak Ingin Lupa

Bukannya aku lupa
Justru aku selalu ingat
Ikrar itu selalu hadir di setiap hembusan napasku
Semakin aku tak ingin
Bayangannya semakin mengental dan kian menyiksa
Aku tak mau lupa
Aku hanya tak ingin menjadikannya kambing hitam
Setiap sendiri dan sepi datang padaku
Tapi,
Semakin tak ingin
Bayang itu semakin membuai,,,

Kamis, 23 Oktober 2014

Sendiri dan Saupi

Malam memang tak selamnya kelam
Di sini pun ada banyak keindahan
Menengadalah
Pekat yang kau temui kan bertaburkan gemintang
Ia tak sehampa yang mereka perbincangkan
Pandanglah kerlap kerlipnya
Kelak kau kan mengucap syukur atas anugerah-Nya

Ya,,,
Sendiri pun tak selamanya saupi
Ada banyak kata yang dapat kau untai
Bergeraklah
Temukan sejuta pesona dari dunia yang kau cipta
Di sana ada jutaan petuah yang kau temui
Ia tak membosankan seperti yang mereka pikir
Nikmati dan resapilah
Kelak kau akan tersadar
Ada sejuta nikmat yang telah kau dustakan

Kembalilah
Bersyukurlah,,,,

#BumiNikel, 22 Oktober 2014

*Tamzir#TM

Selasa, 21 Oktober 2014

Perpisahan

Dan ketika semua bermuara pada ujung
Ketika waktu memaksa jiwa tuk berpisah
Ketika asa harus terhenti tanpa arah
Tak ada yang bisa membendung haru
Semua akan terisak
Entah mengapa dada begitu sesak
Hati berkecamuk
Semua salah hilang sekejap tak berjejak
Mungkin itu penghargaan untuk jiwa yang pergi

Bulan Ke-23

Sudah dua puluh tiga bulan hari ini
Raga bercengkerama dengan Bumi Nikel
Sudah banyak makan asam garam di sini
Namun, entah mengapa jiwa masih saja labil
Tatapan dan jiwa terkadang begitu kosong
Dan seringkali ia berontak dengan keadaan

Memang paradoks tak lagi menyapa sesering dahulu
Ia tak lagi membuai dan menenggelamkan rasa
Atau sekadar memporak-porandakan impian
Tapi, nyata terkadang begitu membingungkan
Terkadang ia berkamuflase dengan rindu

Apakah ini pertanda bahwa aku masih hidup?
Apakah ini ujian untuk lebih kuat bertahan di sini?
Harapan baik tak pernah mati dalam benakku
Ia selalu membuatku berdiri tegak
Semoga, kelak di bulan kedua puluh empat
Kisah indah kan menyapa
Tak ada lagi karut marut seperti ini
I hope it ...

#BumiNikel, 21 Oktober 2014

Senin, 20 Oktober 2014

Tujuan Belajar

Tujuan utama belajar bukanlah untuk mendapat nilai tertinggi pada kompetensi tertentu, melainkan mengajari pembelajar untuk memahami suatu proses (mencari solusi, menyelesaikan, dan mengomunikasikan) serta menyikapi suatu masalah.

*Tamzir#TM

Hidup dan Remedial

Menjalani hidup memang ibarat mengikuti ulangan. Kita tidak boleh putus asa kalau belum lulus. Kita harus tetap semangat untuk mengikuti remedial karena remedial bukanlah sebuah aib. Dalam hidup, kita tak boleh berputus asa. Meski planning tak seindah realita, kita harus terus mencoba dan pantang menyerah. #Analogi

*Tamzir#TM

Tantangan dan Masalah

Semua manusia memiliki tantangan dan masalah sesuai dengan kemampuannya. Jangan pernah berhenti belajar mencari solusi meski terkadang jalan keluar tak pernah terlihat. Percayalah tak ada yang tak mungkin jika Tuhan telah berkehendak.

*Tamzir#TM

Tentang Keputusan

Keputusan memang selalu melahirkan pro dan kontra. Tak usah risau, hujan saja yang sudah jelas-jelas tertulis sebagai ANUGERAH dalam kitab Allah masih saja kita cemooh dan komplain. Parahnya lagi terkadang kita mengutuknya.

Hidup memang seperti itu. Semua hanya butuh hati yang luas dan semangat kanan untuk selalu berdamai dengan segala kondisi.

*Tamzir#TM

Kamis, 16 Oktober 2014

Kisah Tak Berwajah

Pertengahan kemarau Oktober telah berlalu
Angin lembab telah berhembus dalam diam
Purnama di bulan Dzulhijjah pun telah berpamit
Namun, rasa semakin memuncak dan kian bertalu
Raga tertatih dalam buaian semu yang semakin kelam
Jiwa telah lelah dalam pergolakan yang kian rumit

Entah mengapa ...
Kisah ini seolah tak menemui koda
Komplikasi demi komplikasi telah merumit
Semua terjalin begitu apik membentuk klimaks

Entah kapan ...
Evaluasi yang dulu mulai tampak
Kini tak pernah lagi menyapa
Ia menghilang dan semua berubah jadi kelam

Aku tak menegerti,
Semua makin rumit
Dan aku kehilangan rupa

#BumiNikel, 16 Oktober 2014

Minggu, 12 Oktober 2014

Gerimis di Tengah Kemarau Oktober

Bukan cinta yang membuatku jatuh
Terhempas dalam luka dalam
Bukan pula sayang yang membuatku lemah
Hingga tak mampu menikmati kelam

Aku cuma tak ingin berseteru dengan perisai
Aku tak mau berseteru dengan imaji
Atau tak hendak berseteru dengan badai
Aku hanya ingin bersahabat dengan suratan Ilahi

Namun, apa daya
Hati begitu sempit
Warna-warna indah mental begitu saja
Hati begitu mudah terbolak-balikkan

Ketegaran yang dulu bertakhta
Kini telah menjadi bumerang
Ia menjadikan segala penjuru sebagai musuh
Ia memberontak dan mangkir dari nurani
Meski tak ada niat tuk melukai siapapun
Namun, selalu saja ada aksioma yang lahir
Di setiap aksi brutalnya

Aku cuma merindukan kehangatan yang pernah kita miliki
Aku hanya tak ingin mati  dan terkubur dalam kesedihan ini
Aku begitu jenuh dengan semua kebekuan yang abadi
Aku begitu merindukan bingkisan kisah indah penuh arti
Kisah yang pernah kita ikrarkan akan selalu ada di hati

Yah, aku sangat merindukan itu
Aku telah terjebak dalam ruang imaji
Terjebak dalam kekhawatiran yang tak beralasan
Takut akan kehilanganmu adalah neraka bagiku

Ternyata benar adanya,
"Sahabat adalah jiwa yang berada pada tubuh orang lain"

Aku begitu lemah tanpanya
Hilang dan terombang-ambing
Kacau
Tak menentu
Kelam
Tak berwarna

Namun, hidup harus terus berjalan
Bukankah sahabat adalah ujian?
Bukankah sahabat harus terlahir tanpa seteru?

Ya, persahabatan memang ibarat pelangi
Ia akan tampak tatkala gerimis dan mentari bersua
Ya, aku berharap pelangi itu akan bertakhta 
Meski gerimis berkepanjangan menyapa kita

Ya, harapku seperti itu ....

:) ;)

(Teruntuk sahabatku, saudara, teman, dan adik yang ku kenal di akhir Agustus 2013, Pasca-Idul Fitri 1434 Hijriah)

(Bumi Nikel, 12 Oktober 2014)

Jumat, 10 Oktober 2014

Coretan Malam

Hanya butuh menundukkan hati
Meleburkan diri dalam rutinitas
Membiarkan raga terus berlari
Berlari dari bayang semu yang miris
Semua demi keteduhan jiwa ,,,

Quotes Twitter

Tuhan lebih tahu skenario terbaik untuk hamba-Nya. Semua kan lebih indah daripada pergantian senja dan malam. Percayalah ‪#‎TM‬

Pekat Berganti Pagi

Usah lagi mengutuk pekat yang kelam
Tanpanya, mentari pagi memerah tak memikat
Ia kan menjadi hambar dan biasa saja
Bersyukurlah telah bertemu keduanya
Biarkan merahnya merasuk dalam jiwa
Menerangi relung palung jiwa
Menghangatkan dinginnya kalbu

Rabu, 08 Oktober 2014

Sahabat Sejati

Kalau memang sejati
Ia kan selalu mencari
Bukan mencari dalam diam
Apalagi saling mencipta kelam
Ia sebenarnya bukan kebutuhan
Melainkan saling membutuhkan
Tanpanya, ada yang hilang dalam jiwa
Hidup menjadi pincang dan merana

Purnama di Ujung Kelam

Purnama yang ditunggu telah tiba
Namun, entah mengapa
Rasanya masih begitu hambar
Jiwanya pun makin memudar
Ia yang telah berlalu buakannya meluntur
Ia kian kental dan merasuk ke dalam jiwa
Temaram masih saja setia dengan muramnya
Tak ada pertanda gilang gemilang kan tiba
Mungkin aku telah kehilangan separuh jiwa
Semua kian redup
Kian sendu
Kian hampa
Kian beku
Dan hilang ...

Kamis, 02 Oktober 2014

Ikrar di Ujung Purnama

Bukankah kita telah berikrar untuk selalu bertemu di setiap purnama??
Memang kita tak seperti pekat tempat berlabuhnya segala penat
Namun, bukankah kita selalu saling memuja lewat hembusan sepoi??
Bukankah kita selalu saling sapa lewat kerlingan kejora??
Meski terkadang sapaan itu tak berbalas dengan alibi kumulus dan nimbostratus
Tidakkah kau rasa itu?
Tapi, tenang
Aku kan selalu mengalihkannya pada fajar yang setia menyingsing pekat
Ya,,, selama aku bisa