Kamis, 31 Maret 2016

Wanua Massengereng

Di Sebelah Kiri Jalan
Mentari sore memerah
Mega sesekali mencumbunya dengan malu-malu

Di Sebelah Kanan Jalan
Hamparan padi mulai menguning
Ia bermandikan cahaya mentari sore
Pegunungan hijau jadi bingkainya
Alunan Lagu Bugis pun bertalu-talu,,

#PerpaduanApik

Minggu, 27 Maret 2016

Senja dan Janji

Masih tersenyum simpul menatap ufuk Barat
Aku begitu kagum pada rupa senja kali ini
Senja kali ini begitu tabah dan ikhlas

Meski ada yang hilang dari dirinya
Namun, ia tetap datang menepati janjinya
Ia tak gentar dan takut sedikit pun kehilangan pesonanya

#SenjaBumiNikel 27Mar15

Puisi Habibi untuk Ainun

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku dan sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan calon bidadari surgaku

Sabtu, 26 Maret 2016

Senja Pantai Ide

Maaf karena ku selalu mendewakan jingga
Bahkan terkadang menutup mata hanya untuk jingga
Namun, di sini telah ku temukan warna baru
Warna yang begitu memikat dan memesona
Pertemuan kelam dan senja
Ataukah perpisahan senja dengan mentari
Aku tak begitu tahu
Yang aku tahu, ia begitu indah
#SenjaPantaiIde

Rindu

Merindukanmu ibarat rerintik hujan
Tak berbilang dengan jumlah
Membasuh tanah kering kerontang
Menutup rekahan dengan kuyup

Kau tahu?
Rasa tak perlu selalu terbaca
Karena kata hanya secuil dibanding rasa
Biarkan Sang Mahatahu yang memahami
Tentang rindu yang mulai meluap

Ya merindukan kamu #RepublikB_08

Jumat, 25 Maret 2016

Tak Ada yang Abadi

Tahu dan paham memang berbeda
Seperti sepoi yang tahu senja kan berlalu
Namun, ia tak paham bahwa rindu tak lekang

Bagaimana mungkin paham
Sedangkan dengan diri sendiri pun
Terkadang tak mengerti

Dan semua kembali
Tak ada yang abadi
Seperti yang kau dan aku tahu
Namum, aku tak paham
Aku tak tahu kau paham atau ...

BumiNikel, 25 Maret 2015

Masih di Sini

Ku tahu nikmat Tuhan tak berbatas
Ia selalu mendengar di setiap hembusan napas
Namun, seringkali ingkar bertakhta
Hati mangkir atas nikmat-nya

Aku masih di sini
Dengan rupa yang remuk
Berharap bisa menemukan-Nya kembali

#Nikmat_Mana_Lagi_Yang_Telah_Kudustakan

BumiNikel, 25 Maret 2015

Ibu

Sangat bodoh jika harus tertatih
Terbelenggu dengan luka karena mereka
Mereka yang baru kita kenal sedetik
Sementara jauh di sana
Ia tetap ada
Menyebut nama kita di setiap sujudnya
Ia tak kenal jarak
Ia tak kenal balasan
Meski kadang kita lupa
Namun, kasihnya tak berbatas
Ya, Ia adalah Ibu

#TakHabisCeritaTentangIbu

BumiNikel, 25 Maret 2015

Senin, 21 Maret 2016

Asaku

Mungkinkah akan merindu dunia fatamorgana sementara raga berdiri pada dunia kasatmata?

Mungkin terlalu rakus jika harus merengkuh keduanya
Namun, menyandingkannya bukan sebuah kemustahilan.
Kelak ku kan mendayung perahuku di sana; menjaring asa yang telah terendap lama.

#TM
PepperEarth, 21 Maret 2016

Minggu, 20 Maret 2016

Hadirmu

Kehadiranmu memang laksana gemintang
Ia begitu indah tatkala pekat menyapa
Dan kau tetap ada meski terang tiba
Walau kau tak terjamah mata
Kau tetap tegar menanti masa.

...

Lekuk garis yang sama
Namun motif kini mulai usang
Ini jelas bukan salah waktu atau ruang
Tuhan telah menitahkan
Namun, hati masih enggan
Bukannya tak mau terima

#KM438MKS

Melipat Jarak Bumi Nikel - Wanua Massengereng

Kamis, 17 Maret 2016

Suar

19 menit 23 detik
Begitu singkat, namun begitu berarti
Rindu yang membuncah sedikit mereda
Ada suar di antara gulungan pekat

Malam, 17 Maret 2013

Suar

19 menit 23 detik
Begitu singkat, namun begitu berarti
Rindu yang membuncah sedikit mereda
Ada suar di antara gulungan pekat

Malam, 17 Maret 2013

Ajariku Mencinta

Ampunkanku,
Aku belum bisa menerima segala rupa-Mu
Mendekapnya dengan senyumku
Aku mungkin butuh secercah cahaya-Mu
Tuk menerangi ruang gelap hatiku,,,

Ajariku mencinta-Mu seutuhnya
Karena Engkaulah cinta yang hakiki kan bermuara,,

#Senja#BumiNikel#17Maret'14

Senja

Rupa senja masih sama
Riuhnya pun tak ada yang berubah
Rinduku pun masih sama
Tak berwajah
Namun
Hadirnya telah menjadikan abu menjadi jingga
Meski saupi masih ...

BumiNikel, 17 Maret 2015

Rabu, 16 Maret 2016

Malam

Purnama bercadarkan kabut tipis
Menggantung di ufuk Timur
Kilat dan petir tiada henti bergelut
Berkejaran di ufuk Barat
Namun, gemintang tetap berkedip di ekuator
Entah kepada siapa ia berpihak...

(Bumi Nikel, 15 Jumadil Akhir 1435 H)

Menjadikan Belajar Lebih Menyenangkan



Apakah Makna Kata “Belajar”?         
Kata belajar bukanlah kata yang asing bagi semua orang, khususnya pelajar. Mendengar kata belajar terkadang membuat seseorang pusing, bad mood, dan berusaha menepisnya cepat-cepat. Sebagian besar pelajar, yang notabene tujuan utamanya belajar, justru sengaja tidak belajar. Mereka memilih untuk berleha-leha, nongkrong dengan teman-teman mereka, menonton sinetron televisi, bahkan lebih banyak lagi yang memilih berselancar di dunia maya: facebook, line, BBM, Instagram, Path, dan aneka sosial media lainnya. Belajar menjadi hal yang sangat dibenci dan paling tidak menyenangkan.
Mendengar kata belajar, yang ada dalam pikiran sebagian orang adalah membaca buku yang mengakibatkan kantuk atau menulis angka dan menghafal rumus yang berjubel, berlapis-lapis tiada habis. Belajar tak serumit itu. Belajar bisa dimaknai sebagai sebuah refreshing atau reksreasi batin. Semua bergantung pada persfektif atau pandangan setiap orang. Apabila kita memandang belajar sebagai hal yang membosankan maka belajar akan membosankan, tidak menarik. Namun, apabila kita memandang belajar adalah hal yang menyenangkan maka belajar akan terasa menyenangkan, membahagiakan.
Para ahli mendefinisikan belajar secara beragam. Menurut James O. Whittaker (dalam Kurniawan, 2015) belajar adalah suatu proses agar perilaku yang dihasilkan atau dimodifikasi melalui pelatihan atau pengalaman, sedangkan menurut Winkel (dalam Kurniawan, 2015) belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap. Di sisi lain, Slameto (dalam Kurniawan, 2015) menjelaskan bahwa belajar adalah proses mencoba untuk mendapatkan perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Selain itu, Skinner (dalam Herry, 2011) memberikan definisi belajar adalah “Learning is a process of progressive behavior adaption” yaitu bahwa belajar merupakan suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif. Menurut Mc. Beach (dalam Herry, 2011) memberikan definisi mengenai belajar. “Learning is a change performance as a result of practice”. Ini berarti bahwa belajar membawa perubahan dalam performance, dan perubahan itu sebagai akibat dari latihan (practice). Hilgarde dan Bower (dalam Herry, 2011) mengemukakan belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respons pembawaan, pematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya. Menurut Thursan Hakim (dalam Herry, 2011) belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain.
Jadi, sangatlah benar bahwa belajar bukan sekadar membaca materi ajar yang bertumpuk, menghafal rumus yang berlipat ganda, atau pun menyelesaikan tugas rumah yang diberikan, melainkan bagaimana kita mengubah perikau dengan hal-hal tersebut. Hakikat belajar adalah adanya usaha untuk memperbaiki diri, mengasah potensi yang dimiliki dan mengaplikasikannya atau menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari agar dapat memperoleh pemahaman baru yang pada akhirnya dapat mengakibatkan perubahan ke hal-hal yang sifatnya positif, misalnya perubahan pemahaman, pengetahuan, sikap, dan perilaku.

Mengapa Harus Belajar?          
Manusia dilahirkan dengan akal pikiran dan keterampilan masing-masing. Sejak kecil atau bahkan sejak dilahirkan manusia sudah memulai proses belajarnya. Belajar mengenali ibunya (orang tua) atau pun lingkungannya. Saat berusia kanak-kanak, seorang anak belajar duduk, berdiri, berjalan, hingga akhirnya bisa berlari. Semua proses belajar itu berjalan secala almiah. Namun, ketika dihadapkan dengan belajar yang berhubungan dengan materi pelajaran, seolah mereka mangkir dari proses alamiah itu. Mereka mencari cara atau alibi untuk lepas dari tanggung jawab.
Tak ada satu manusia pun yang terlahir dan langsung bisa berjalan dengan baik. Begitu pun dengan pengetahuan. Tak ada manusia yang lahir dengan pengetahuan yang luar biasa. Semua harus melalui proses belajar. Jadi, jangan heran jika ada seorang anak yang lebih hebat dari orang yang usianya jauh di atas mereka karena ia rajin belajar. Ingat, belajar adalah proses yang harus dijalani secara terus-menerus untuk mendapatkan hasil maksimal. Begitu pun hidup. Manusia hidup untuk belajar, belajar lebih mengenal penciptanya. Jangan pernah letih untuk belajar.

Apa Saja Tujuan dan Manfaat Belajar?
Belajar bukanlah kegiatan yang sia-sia, tanpa tujuan. Dengan belajar kita sudah melaksanakan kewajiban kita (perintah tuhan dan tanggung jawab hidup). Dengan belajar wawasan seseorang akan bertambah dan akan menambah kreativitas dan akan terampil menghadapi tantangan hidup. Dengan membiasakan diri untuk belajar, seseorang akan menjadi pribadi yang mandiri dalam menghadapi tantangan hidup.
Belajar adalah proses yang berjalan terus menerus dan akan mengembangkan pengetahuan, sikap, atau keterampilan sesorang. Dengan belajar kualitas moral seseorang akan semakin meningkat dan tingkat kecerdasannya akan bertambah. Tiada kerugian yang diperoleh bagi seseorang yang rajin belajar.

Kendala Apa Saja yang Sering Muncul dalam Belajar?           
Meski belajar menjajikan sejuta manfaat, terkadang tantangan dan hambatan datang silih berganti. Kendala ini dapat muncul dari dalam diri sendiri dan dapat pula muncul dari luar. Kendala yang paling sering muncul dari dalam diri sendiri adalah munculnya rasa bosan (jenuh) sehingga malas untuk melakukan aktivitas, terutama belajar. Selain itu, tidak adanya motivasi atau semangat juga menjadi kendala utama dalam belajar. Hal ini bisa mengakibatkan seseorang gampang lelah (untuk belajar), dan cepat mengantuk.
Kendala eksternal biasanya muncul dari luar diri seseorang, biasanya lebih dominan dipengaruhi oleh kurangnya perhatian orang tua. Orang tua yang sibuk bekerja dan tidak memerhatikan anaknya dapat berdampak pada semangat belajar, bahkan semangat hidup anaknya. Mereka merasa kekurangan perhatian dari orang tua hingga akhirnya akan mencari perhatian kepada orang lain. Salah satu tempat mereka mencari perhatian adalah guru. Namun, apabila mereka tidak mendapatkan tempat atau perhatian gurunya maka mereka akan mencari perhatian dari lingkungannya.
Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Jika ia tumbuh di lingkungan yang gemar belajar maka ia akan gemar belajar. Begitu pun sebaliknya, jika seorang anak tumbuh di lingkungan yang ogah-ogahan belajar maka ia tak acuh untuk belajar.

Bagaimana Menemukan Jiwa pada Saat Belajar?
Apa pun yang dilakukan jika sesuai dengan jiwa atau karakter kita maka ia akan terasa sangat menyenangkan dan menggembirakan. Hal ini pun sama dalam hal belajar. Jika kita sudah menjiwai pelajaran atau jika kita sudah merasa nyaman belajar, dilarang pun kita akan tetap melakukannya. Namun kebanyakan orang jika belajar (khususnya di kelas), mereka kehilangan jiwa. Raganya berada dalam kelas, namun jiwa sudah melanglang buana entah ke mana. Hal ini tidak boleh dibiarkan terus begitu saja. Kita harus melakukan perubahan, meski terasa sulit.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenali gaya belajar. Kita biasanya merasa nyaman pada saat kapan? Apakah kita lebih senang pada saat mendengar, membaca, melihat, atau bergerak? Dengan menegnali gaya belajar, kita dapat menyesuaikan gaya belajar kita dengan semua mata pelajaran (hal yang kita pelajari), bagaimana pun orang lain menyajikannya.
Selain gaya belajar, kita dapat menumbuhkan motivasi internal, motivasi dalam diri kita sendiri. Sehebat apa pun orang lain  memberikan motivasi, lebih hebat motivasi yang bersumber dalam diri. Ingat, setiap manusia adalah motivator hebat, minimal untuk dirinya sendiri. Menjadikan belajar sebagai suatu kewajiban yang akan dipertanggungjawabkan kepada sang pencipta adalah motivasi internal yang luar biasa. Motivasi selanjutnya yang perlu dikembangkan adalah motivasi eksternal. Menjadikan mereka yang kita cintai, sayangi, sebagai motivasi dalam belajar sangatlah perlu. Kita harus membayangkan perjuangan mereka, terutama orang tua, untuk membahagiakan kita. Jadi sudah sepantasnyalah kita membalas sebagian jeri payah mereka untuk membahagiakannya.
Dengan menumbuhkan motivasi internal dan eksternal, semua yang kita lakukan dalam hal kebaikan akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Semua yang dilakukan akan bernilai ibadah. Kita tidak akan putus asa sesulit apa pun pelajaran atau tantangan itu. Kita akan selalu berusa untuk mencintai tantangan yang ada. Kita tidak akan membencinya karena benci akan membuat semuanya jadi gelap, runyam.

Macam-Macam Gaya Belar
Menurut DePetter dan Hearchi (dalam Putra, 2013) tipe belajar merupakan gaya belajar yang dimiliki oleh setiap individu yang merupakan cara termudah dalam menyerap, mengatur dan mengolah informasi. Sutanto (dalam Putra, 2013) membagi tipe belajar seseorang menjadi tiga yaitu, tipe visual, tipe auditorial, dan tipe kinestetik.
Mereka dengan gaya belajar visual menyerap informasi dengan melihat hal yang ada di depan mereka dan menyimpan gambar di otak mereka. Mereka sering menikmati membaca, memiliki tulisan tangan yang bagus, sangat detail-riented, teratur, dan memiliki kesadaran yang tajam warna dan bentuk. Mereka cenderung memiliki kesulitan dengan petunjuk verbal dan mudah terganggu oleh kebisingan. Mereka dapat mengingat wajah orang-orang  lebih baik daripada nama-nama mereka, dan mereka sering harus mempertahankan kontak mata untuk melakukan percakapan dengan seseorang.
Mereka dengan gaya belajar auditori akan lebih serius dengan mendengar dan berbicara. Mereka sering berbicara lebih dari rata-rata orang, sangat sosial, menikmati mendengar cerita dan lelucon, memahami konsep-konsep dengan berbicara tentang mereka, dan mungkin unggul dalam musik atau seni pertunjukan. Kadangkala beberapa pembelajar auditori  membaca secara perlahan dan memiliki kesulitan dengan tulisan, susah untuk mengikuti petunjuk tertulis, dan sangat susah untuk tinggal diam untuk waktu yang lama. Mereka ingat nama dan mengenali nada suara dengan baik, sementara tidak selalu mengingat wajah orang-orang. Mereka sering bersenandung atau bernyanyi, dan mereka mungkin berbisik kepada diri mereka sendiri saat membaca.
Orang-orang dengan gaya belajar kinestetik belajar lebih baik dengan bergerak dan menyentuh benda-benda secara langsung. Mereka ingin menjelajahi alam bebas, sering sangat lincah, mungkin unggul dalam atletik dan seni pertunjukan, dan biasanya mengekspresikan perasaan mereka secara fisik, seperti dengan memeluk dan memukul. Mereka lebih suka mencoba keterampilan baru untuk diri mereka sendiri bukannya diberikan arah atau ditampilkan demonstrasi.
Mereka mungkin merasa sulit untuk duduk diam untuk jangka waktu yang lama dan  mengalami kesulitan untuk membaca dan mengeja. Mereka sering dianggap “sulit” dan salah didiagnosis dengan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder). Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pengajar telah menerima bahwa mereka hanya belajar dengan cara berbeda dan mendesak pendidik untuk mempertimbangkan kegiatan belajar yang lebih kinestetik.
Setiap orang memiliki gaya belajarnya sendiri. Apabila seseorang telah mengetahui gaya belajarnya dan mampu memaksimalkan dengan baik gaya belajar itu maka ia akan menjadi insan yang melampui dirinya sendiri. Dengan kata lain, ia dapat dengan mudah memahami hal yang dipelajarinya.

Tipe-Tipe Pembelajar
Dalam belajar atau menerima pelajaran, pembelajar dapat dianalogikan sebagai sebuah gelas. Dalam sebuah grup facebook, Kami Guru, dijelaskan secara detail tentang analogi seorang pembelajar. Seorang pembelajar dapat dianalogikan sebagai gelas penuh, gelas kosong, gelas berpenutup, gelas pecah, gelas Erlenmeyer, gelas bocor, dan gelas kosong berpenyaring.
Tipe gelas penuh diibaratkan kepada mereka yang enggan menerima ilmu dari suatu kegiatan pembelajaran, dikarenakan rasa diri yang sudah lebih pintar dan lebih hebat. Ketika diberikan suatu hal baru, mereka menanggapinya dengan skeptis, atau hanya sedikit menerimanya karena ilmu yang dimilikinya dirasa sudah lebih mumpuni. Seperti halnya gelas penuh yang kemudian dituangkan air, pasti kebanyakan akan meluber tumpah dan sisanya akan bercampur sedikit.
Tipe gelas kosong diibaratkan kepada mereka yang siap menerima ilmu secara penuh saat kegiatan pembelajaran secara terbuka dan sukarela. Entah mereka itu orang yang sudah ekspert atau belum dalam bidang tersebut, mereka tetap sukarela menampung apapun masukan dan ilmu yang didapat dari mentor/gurunya terkait hal yang dipelajarinya. Bagaikan gelas kosong yang siap diisi air apapun, dari manapun.
Tipe gelas berpenutup diibaratkan kepada mereka yang menolak suatu pembelajaran dan benar-benar menutup diri dari suatu hal yang baru, entah dikarenakan mereka sudah ‘terisi’ atau belum. Biasanya direpresentasikan kepada seseorang yang malas untuk menuntut ilmu atau menuntut ilmu dengan penuh keterpaksaan sehingga tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.
Tipe gelas pecah diibaratkan kepada mereka yang sama sekali tidak siap menerima pelajaran. Fisik mereka ada di tempat belajar, tetapi pikiran mereka terkesan entah di mana. Biasanya ini direpresentasikan kepada orang yang tidak konsentrasi dalam kegiatan pembelajaran atau orang yang berpikiran kosong ketika menerima pelajaran. Seperti air yang dituangkan kedalam gelas pecah yang sudah hancur lebur, bahkan seperti air yang ditumpahkan tanpa gelas. Meluber tanpa ada media yang mewadahinya.
Tipe gelas Erlenmeyer diibaratkan kepada mereka yang cenderung kesulitan dalam menerima materi yang disampaikan, bukan kesulitan berdasarkan motivasi, tetapi kesulitan yang berdasarkan teknis. Semisal pelupa, sulit menangkap, dll. Hal ini seperti air yang dituangkan ke dalam pipet yang memiliki lubang yang jauh lebih kecil dapiada gelas, walaupun volumenya sama. Untuk mengantisipasinya diperlukan ‘corong’ untuk membantu penuangan air agar lebih mudah.
Tipe gelas bocor diibaratkan kepada mereka yang cenderung mudah lupa ketika mendapatkan suatu materi pembelajaran. Seperti gelas bocor yang airnya akan terus berkurang. Solusi dari hal ini adalah diperlukannya ‘penambal’, yang dalam hal ini adalah media-media pengingat semisal catatan atau hal lain yang dapat membantu dalam menjaga daya ingat.
Tipe gelas kosong berpenyaring merupakan tipe yang paling recomended. Diibaratkan kepada mereka yang siap menerima ilmu secara penuh saat kegiatan pembelajaran secara terbuka dan sukarela, tetapi memiliki filter untuk menyerap mana yang baik dan menyaring mana yang kurang baik untuk berikutnya. Karena memang setiap orang tidak ada yang sempurna, dan tugas kita adalah mengambil kebaikan dari setiap orang dan membuang kekurangannya. Seperti gelas yang berpenyaring, ketika dituangkan teh maka akan dapat menampung air yang jernih dan membuang ampas-ampasnya.

Quotes Para Ahli Tentang Belajar
Get over the idea that only children should spend their time in study.  Be a student so long as you still have something to learn, and this will mean all your life.  ~Henry L. Doherty
“Aturlah ide layaknya anak kecil yang habiskan waktu mereka saat belajar. Jadilah penuntut ilmu selama kau masih memiliki sesuatu untuk dipelajari, dan hal ini akan menjadi tujuan seluruh hidupmu”

I am learning all the time.  The tombstone will be my diploma.  ~Eartha Kitt
“Aku belajar setiap waktu. Batu nisan akan menjadi ijazahku.”

“Hiduplah seolah engkau mati besok. Belajarlah seolah engkau hidup selamanya” – Mahatma Gandhi

“Pendidikan adalah tiket ke masa depan. Hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapkan dirinya sejak hari ini” – Malcolm X

“Seseorang yang berhenti belajar adalah orang lanjut usia, meskipun umurnya masih remaja. Seseorang yang tidak pernah berhenti belajar akan selamanya menjadi pemuda” -Henry Ford

“Tujuan dari belajar adalah terus tumbuh. Akal tidak sama dengan tubuh, akal terus bertumbuh selama kita hidup” – Martimer Adler

“Berpikir adalah kegiatan tersulit yang pernah ada. Oleh karena itu hanya sedikit yang melakukannya” – Henry Ford

“Agama tanpa ilmu adalah buta. Ilmu tanpa agama adalah lumpuh.” – Albert Einstein

“Belajar memang bukan satu-satunya tujuan hidup kita. Tetapi kalau itu saja kita tidak sanggup atasi, lantas apa yang akan kita capai” – Shim Shangmin

“Sekolah maupun kuliah tidak mengajarkan apa yang harus kita pikirkan dalam hidup ini. Mereka mengajarkan kita cara berpikir logis, analitis dan praktis.” – Azis White

“Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan” – Mario Teguh

“Adalah baik untuk merayakan kesuksesan, tapi hal yang lebih penting adalah untuk mengambil pelajaran dari kegagalan” – Bill Gates

“Jika seseorang bepergian dengan tujuan mencari ilmu, maka Allah akan menjadikan perjalanannya seperti perjalanan menuju surga” – Nabi Muhammad SAW


Referensi
Anakcerdas.net. 2013. Ini Dia 3 Tipe Cara Belajar yang Penting untuk Anda Ketahui. http://www.anakcerdas.net/3-tipe-cara-belajar-yang-penting-untuk-anda-ketahui/. Diakses pada Senin, 14 Maret 2016.
Anakunsri. 2014. Kata Motivasi Belajar. http://anakunsri.com/kata-motivasi-belajar/. Diakses pada Senin, 14 Maret 2016.
Herry. 2011. Pengertian Belajar Menurut Para. Ahli. https://herrystw.wordpress.com/2011/05/23/pengertian-belajar-menurut-para-ahli/. Diakses pada Senin, 14 Maret 2016.
Kami Guru (Grup Facebook). 2016 Mengenal 7 TIPIKAL Pembelajar Via Analogi Gelas. https://www.facebook.com/kamiguruhebat/photos/pcb.735067653259623/735067339926321/?type=. Diakses pada Senin, 14 Maret 2016.
Kurniawan. 2015. Pengertian Belajar Menurut Para. Ahli Pendidikan. http://www.gurupendidikan.com/101-pengertian-belajar-menurut-para-ahli-pendidikan/. Diakses pada Senin, 14 Maret 2016.
Putra. 2013. Mengenal Tipe Belajarmu. https://sandurezu.wordpress.com/2013/02/05/mengenal-tipe-belajarmu-visual-auditori-atau-kinestetik/. Diakses pada Senin, 14 Maret 2016.






Selasa, 15 Maret 2016

Tetaplah Jadi Kamu

Kelak kau kan menjadi penerang di setiap temaram langkahku
Menjadi peneduh di setiap gusar pikirku
Menjadi penyejuk di setiap amarah batinku

Tetaplah jadi kamu!
Hingga Tuhan mengubahnya menjadi kita
Hingga detik kan iri pada detak jantung
Hingga zaman tak lagi mengenal masa
Tak berbatas,
Abadi

Dan,
Aku pun sama ...

PepperEarth, 15 Maret 2016

Jumat, 11 Maret 2016

Bahagiamu

Bahagiamu bergantung pada kelapangan hatimu. Tantangan adalah pertanda bahwa kita masih hidup 》 Be Gratefull 😊😊

Ingin

Sebesar apa pun inginmu mengembalikan yang telah pergi, ia tetap saja nyaman di sana, menjadi kenangan.

#TM

Ibu

Tak ada sajak seindah petuahmu
Tak ada puisi sepuitis harapmu
Tak ada lagu seindah lisanmu
Tak ada doa sekhusuk pintamu

Meski kini ku telah dewasa
Rundu akan hadirmu tak akan menua
Selalu saja kutemuimu dalam asa
Walau hanya sebatas imaji

Raga memang tak bersama,
Namun petuahmu tak pernah berjeda
Kaulah malaikat  yang terjamah mata
Mendekap dalam hangat kasih tak bertepi

Bumi Nikel, 11 Maret 2016

Ingin

Sebesar apa pun inginmu mengembalikan yang telah pergi, ia tetap saja nyaman di sana, menjadi kenangan.

#TM

Tentang Guru

Menjadi guru begitu menyenangkan
Berkawan dengan mereka yang spirit
Bercanda tawa melewati hari
Namun, pelajaran tak boleh tertinggal

Menjadi guru memang penuh tantangan
Bersuara besar dipikir marah
Berkata pelan disangka lamban
Tak pernah luput perhatian

Menjadi guru memang berat
Salah sedikit profesi dicaci
Benar dalam banyak hal
Memang sudah kodratnya

Menjadi guru harus berhati lapang
Satu kata kadang berbalas seribu kalimat
Meski terlihat begitu suram
Guru selalu menjadi tangga kesuksesan

Bumi Nikel, 11 Maret 2016

Rabu, 09 Maret 2016

Gerhana

Antara berkah atau pertanda petaka
Semoga saja selalu menebalkan iman

Matahari Sabit

Karena sementara ia dielukan
Sebab sekejap ia dinanti
Sejatinya indah memang seperti itu,
Ditunggu dan dipuja akan hadirnya
Semilir angin berembus lembut
Selembut caya redup mentari sabit
Ia begitu memikat
Melengkung berkilauan
Mereka berdecah kagum
Berucap syukur kepada pencipta
Mungkinkah kembali bersua?
Menikmati temaram di tengah terik
Sepertinya harus berpeluh
Menengadah,
Mengarungi sang waktu
Menjadi saksi bersatunya dua sejoli
Yang kian lama telah berpisah
Pertemuan rembulan dan mentari,
Menari di langit biru
Gerhana Matahari WWD, 9 Maret 2016

Tentang Sebuah Pilihan

Tuhan memang begitu legowo memberi pilihan kepada kita. Terserah mau memilih jalan berbatu, bergelombang; berliku atau memilih jalan yang mulus, landai; lurus. Tak usah susah payah menjelaskan alasannya kepada orang lain karena tuhan telah memberi otak kepada kita untuk berpikir sebab akibat atas sebuah pilihanhan. Tak perlu mengusik mereka dengan pilihannya selama itu tak merusak diri atau pun orang lain.

#TentangSebuahPilihan
#TM

PepperEarth, 9 Maret 2016

Selasa, 08 Maret 2016

Sejati

Segitu pedihnyakah perpisahan senja dengan pekat
Seolah sepi memanggil, melantunkan lagu kepedihan

Sesunyi inikah jingga yang terangkul kelam
Ditinggal pergi tanpa isyarat, tanpa pertanda

Serisau itukah lembayung senja ufuk barat
Sementara rembulan kan menggantung di ufuk timur

Semua larut dengan kisahnya sendiri
Seakan lupa bahwa pertemuan dan perpisahan adalah "Sejati"

Senja, 8 Maret 2016

Mati

Tentang mati,
Ia jelas begitu dekat
Namun selalu ditepis ego

Kehadirannya begitu nyata
Namun terkadang kita berpaling
Seolah menutup mata akan tutup usia

Senja, 8 Maret 2016

Minggu, 06 Maret 2016

Kangen

Kangen dengan deru ombak yang berkejaran
Kangen dengan hembusan Anging Mammiri
Kangen dengan tarian nyiur menjemput senja
Kangen dengan ...
Ah ....

#2012

Sesal

Terlalu naif jika hanya menyandarkan pada masalah pelangi senja ataupun kemilau langit jingganya

Terlalu egois jika selalu mengambinghitamkan rindu ataupun jarak atas semua kelam yang terjadi

Semua hanya berlabuh pada bebal yang sama
Hanya butuh pondasi kuat
Ia adalah penerimaan dari segala penjuru angin

Senja, 6 Maret 2014/2016

Jumat, 04 Maret 2016

Semangat Pagi (Part III)

Pagi adalah kanvas baru
Ia adalah karunia Tuhan paling indah
Tempat segala harap bermula
Tempat segala syukur beruntun

Pagi adalah kanvas baru
Tempat melukiskan warna indah
Mengguratkan kisah baru
Memperbaiki kesalahan kemarin

Pagi adalah kanvas baru
Berikan segala yang terbaik
Tebarkan kebaikan kepada alam
Karena waktu tak pernah kembali


Bumi Nikel, 4 Maret 2016



Kamis, 03 Maret 2016

Spektrum

Kau  tahu???
Aku selalu menganalogikan hidup
sebagai sebuah kanvas putih,
bersih
Setiap mereka yang datang adalah krayon,
pewarna hidup
Terima kasih telah memberi warna baru,
mengombinasikannya dengan warna yang telah ada
Semoga saja cahaya tuhan selalu menyinari
terus menjaganya agar tetap utuh,
tak terkoyak oleh waktu


For my brother 
Pepper Earth, 3 Maret 2016



Kita

Kita memang sama, saling mencari di saat kehilangan.

Tak mengapa, setidaknya kau dan aku tak saling lupa.

Senja 29 Februari

Kedatangannya memang hanya empat tahun sekali
Namun, ia begitu memikat
Meski awan hitam mengepungnya
Petir dan halilintar menghadangnya
Ia tetap tersenyum cerah
Menggantung dengan gagah di ufuk barat
Mungkin ia sadar
Kehadirannya hanya sekali dalam 48 bulan

Kini malam mulai gelap
Mentari senja telah tenggelam
Gerimis mulai mengalun sendu
Mungkin ia mendendangkan sajak perpisahan
Atas rindu yang kan terbendung dalam delapan musim


Pepper Earth, 29 Februari 2016



Mentari Senja

Layaknya mentari senja
Ia begitu memikat karena jaraknya ratusan juta kilometer
Kalau saja ia dekat
Ia begitu mematikan


PepperEarth, 2 Maret 2016


Jadilah Sejati

Pertemuan tak pernah bisa dicegat
Ia telah digariskan sang pemberi hidup
Begitupun adanya dengan perpisahan
Ia tak mungkin ditarik ulur

Meski kau meraung
Meregang nyawa mempertahankannya
Jika takdir telah bertitah,
"Kau harus pergi!"
Maka ikhlaskanlah

Tetaplah berprasangka baik
Jangan berputus asa
Tetaplah percaya,
Tak ada yang abadi
Namun, Tuhan dapat menjadikannya
Sejati ....

Bumi Nikel, 3 Maret 2016



Tentang Takdir

Takdir tuhan memang tak bisa dilawan
Semakin dilawan semakin lekat ia
Manusia tak bisa lari atau mangkir
sama sekali tak bisa

Memang kadang ia begitu terasa berat
Namun, hati yang ikhlas dapat menyejukkannya
Membuat segalanya lebih terasa ringan
Seolah tanpa beban

Bumi Nikel, 3 Maret 2016


Rabu, 02 Maret 2016

Gelas Kosong Berpenyaring

Jadilah seperti gelas kosong yang berpenyaring. Meski ia kosong, ia siap menerima ilmu secara penuh dengan terbuka dan sukarela. Namun, ia memiliki filter untuk menyerap hal yang baik dan menyaring hal yang kurang baik.

Memang setiap orang tidak ada yang sempurna dan tugas kita adalah mengambil kebaikan dari setiap orang dan membuang kekurangannya. Ibarat gelas yang berpenyaring, ketika dituangkan teh maka akan dapat menampung air yang jernih dan membuang ampas-ampasnya.

(Diadaptasi dari grup FB Kami Guru)


Sajak Kejujuran

Kejujuran memang terkadang tidak menjanjikan kemewahan
Namun, ia selalu memberi kedamaian dan ketentraman

Kejujuran memang bukanlah tolok ukur utama
Namun, ia selalu memberi keberkahan hidup

Kejujuran memang tak selalu berakhir indah
Namun, ia selalu memberi kebahagiaan

Kejujuran memang tak selalu diujikan
Namun, ia harus selalu diamalkan

Kejujuran memang terasa susah
Namun, tak berarti tak bisa


Bumi Nikel, 2 Maret 2016



Sajak Benci

Jika kamu benci
Sebaik apa pun ia
Ia kan tetap tak baik bagimu

Jika kamu benci
Seindah apa pun ia
Kamu kan tutup mata padanya

Jika kamu benci
Seelok apa pun ia
Kamu kan menganggapnya biasa

Jika kamu benci
Sehebat apa pun kamu
Ia lebih hebat darimu


Bumi Nikel, 2 Maret 2016




Khilaf

Setiap manusiapasti pernah melakukan kesalahan, menurut kacamata orang lain. Namun, belum tentu kesalahan itu sebagai sebuah petaka jika dikaji dalam berbagai perspektif. Kalaupun toh benar-benar salah, berkacalah, "Tak ada satu manusia biasa pun yang terlahir sempurna."


Rabu, 2 Maret 2016

Pepatah

Sukses adalah mendapatkan apa yang diinginkan, kebahagiaan adalah menginginkan apa yang di didapatkan...

#Pepatahku

Menemukanmu

Asa dan imaji masih berlarian
Entah rumah mana yang ramah menerimanya
Kelak ia kan bersua dalam nyata
Meski badai membuatnya terseok
Ku yakin ia takkan patah arang

#Menemukanmu
#TM

#Senja2Mar15

Selasa, 01 Maret 2016

Tersenyumlah

Tak usah risau dengan kata mereka tentangmu
Bukankah yang lebih tahu dan paham akan dirimu adalah jiwamu sendiri?
Mengapa kau harus bunuh diri perlahan dengan kata mereka?

Sangat rugi jika kau menggantungkan senyum kepada mereka
Tetaplah tersenyum meski dunia seolah memaksamu tuk murung

#TM