Masih ingatkah kau perjuangan mereka
Menuruni lembah melewati semak belukar
Menembus dinginnya embun pagi
Menerobos teriknya sang mentari
Hanya demi seberkas sinar kehidupan
Menuruni lembah melewati semak belukar
Menembus dinginnya embun pagi
Menerobos teriknya sang mentari
Hanya demi seberkas sinar kehidupan
Masih ingatkah kau tangis mereka
Mereka yang tak bisa menulis di secarik kertas
Mereka yang tak mampu mengeja untaian kata
Mereka yang tak dapat berbicara fasih
Mereka yang hanya bisa duduk tersungkur
Meninjau dunia di kejauhan sana
Kini kau telah merengkuh segalanya
Tak perlu kau melewati cadas yang tajam
Semua telah jelas di depan mata
Tak perlu kau berlari, berkejaran dengan maut
Hanya untuk mengenyam bangku sekolah
Namun, semua begitu ironis
Kau membuat wajah pendidikan tercoreng
Sikap dan tingkahmu semakin tak terdidik
Kau telah mendewakan egomu
Kau tak dapat mendengar lagi nuranimu
Kau terhipnotis dengan kemudahan zaman rumit ini
Kau terbius dengan segala perkembangan teknologi
Semua kau gampangkan
Bahkan ijazah pun dapat kau beli
Tidakkah kau berpikir
Betapa rapuhnya tulang punggung negeri
Generasi yang selalu dibangga-banggakan
Kini menjadi pengkhianat atas bangsanya
Kapan negeri yang damai kan terwujud??
Kapan negeri yang sejahtera dapat terengkuh??
Bangunlah dari tidur lelapmu
Tunjukkan kepada mereka yang telah memandangmu sebelah mata
Buktikan kepada mereka yang telah menutup telinga tentang idemu
Karena dalam genggamanmulah masa depan bangsa
Bumi Nikel, 22 April 2015