Kamis, 26 Maret 2015

Aku Ada

Lihat ...
Dengar ...
Resapi ...
Tuliskan ...

Kelak ia kan menjadi prasasti
Pertanda kau pernah Ada ...

Dengar dan Rasakan

Rerintik hujan tak kuasa membendung rindu
Pelimbahan tak mampu menolak cucuran atap
Semua telah digariskan Sang Pemberi hidup
Tak ada yang mampu untuk mangkir atau lari

Hidup memang seperti itu
Semua butuh penerimaan

Yah ...
Penerimaan dengan ikhlas
Tanpa cela ...
Tanpa sesal ...


Bumi Nikel, 25 Maret 2015

Tetap Fokus

Imaji berlarian dan beterbangan
Entah ke mana ia kan bermuara
Mencari jalan yang terang
Menggulung segala kelam

Kini ku harus berpacu dengan waktu
Menepis segala ragu
Ku tahu tak ada pemakluman
Karena ini tentang benar salah

Cemas memang cemas
Semua yang telah kurengkuh
Seolah kian mengabur
Samar membayang di pelupuk mata

Ku terus berjalan
Menitih lorong berliku
Berkabut ...
Namun, ku tetap fokus


Bumi Nikel, 25 Maret 2015

Bingung

Bibir lirih seolah berucap
Namun, aku tak kuasa mengejanya
Detik demi detik silih berganti
Angka demi angka tiada henti menari

Mungkinkah kan ada titik terang?
Jika hanya diam membisu
Mungkinkah kan ada jalan
Jika hanya bebrincang dengan lamunan

Hanya kuasa Tuhan yang dinanti
Biarkan tangan tetap menggores sesukanya
Mencari jawaban teka-teki kehidupan
Tuhan kan memberi jalan

Tetaplah bergerak ....


Bumi Nikel, 25 Maret 2015

Rindu di Batas Cakrawala

Desau angin mengalun sendu
Kicau burung berseru bersahutan
Mega kelam berdiri dengan gagah
Langit tampak tak sebiru kemarin

Mungkin langit masih murka
Ia tampak tak bahagia
Dendamnya masih mencekam
Membuat semua tampak kelam

Akh...
Mungkin hanya rasaku saja
Ini hanya impresi belaka

Bumi Nikel, 25 Maret 2015