Senin, 03 November 2014

Senja dan Rasaku

Senja kali ini begitu temaram
Rasa pun seakan terdiam
Baru saja hari pertama di sini
Setelah ritual itu usai

Namun, entah mengapa senja kali ini begitu muram
Padahal mentari dengan riangnya menyambut pagi tadi
Sepoi pun mengalun sendu seolah mengisahkan pilu
Cicit burung hanya sesekali terdengar dari kejauhan

Mungkin telingaku telah dipenuhi kisah haru
Mataku sudah tak kuasa mengeluarkan bilur risau
Hatiku telah mati rasa untuk gamang

Hanya harap yang membuat terus melangkah
Mengejar mega-mega jingga
Berharap kisah ini indah hingga ujung senja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar