Rabu, 27 Juni 2018

27 Juni Ke-30

27 Juni Pukul 00.00

Waktu adalah anugerah terindah dari Tuhan. Meski ia tidak dapat diputar kembali, namun Tuhan selalu memberi kesempatan untuk berbenah diri.

Waktu adalah ujian. Ia akan terus berlalu tanpa pernah peduli, bahagiah atau sedihkah engkau. Namun, kita harus tetap peduli dengan diri sediri (memantaskan diri) karena waktu tidak pernah menunggu.

Hanya kuasa Tuhan yang dapat menuntun, membimbing, dan meneguhkan hati agar langkah tak mangkir dari titah-Nya. Semoga aku tak pernah letih merayu agar selalu dalam lindungan-Nya hingga aku benar-benar kembali.

Pepper Earth, 27 Juni 2018

Minggu, 17 Juni 2018

Sesal

Tersesat dalam labirin rasa
Rindu hanyalah semu yangi membayang
Yang nyata hanyalah sesal yang membuncah

Entah sampai kapan

Wanua Massengereng, 17 Juni 2018
(Ahad, 3 Syawal 1439 Hijriah)

Jumat, 15 Juni 2018

Lebar-an - Idulfitri

Tiba saatnya membuka hati selebar-lebarnya untuk meminta maaf dan memaafkan

Tiba masanya membuka pikiran seluas-luasnya bahwa setiap insan pasti pernah khilaf

Tiba waktunya membuka jiwa sedalam-dalamnya untuk menyambut lembaran baru yang suci

Semoga kembali fitrah

Wanua Massengereng, 15 Juni 2018
(Jumat, 1 Syawal 1439 Hijriah)

Kamis, 14 Juni 2018

Malam Takbiran

Rindu membuncah
Sesak memenuhi rongga dada
Seketika sunyi menyerang
Menggerogoti seluruh raga

Ia benar-benar pergi
Meninggalkan tanpa isyarat
Namun, hadirnya lekat dalam ingatan
Menebalkan iman dalam jiwa

Mampukah bertahan
Tak goyah diterpa prahara
Tak ruai dihantam badai
Hingga temu menghampiri

Wanua Massengereng, 14 Juni 2018

Ingin (Bertemu Kembali)

Dan kita telah berdiri di penghujung jalan
Menilik dalam-dalam punggung tempatku berlabuh
Dan kau takkan mungkin berbalik
Memelukku lagi walau hanya sekejap

Telah tiba waktunya untuk pergi
Takada yang bisa menghalangi
Kau akan tetap berlalu - meninggalkan
Menyisakan sejuta harap dalam jiwa

Aku akan tetap menanti
Karena kau pasti kembali
Dan aku ingin tetap di sini
Berharap takkan pergi

Wanua Massengereng, 14 Juni 2018
(Kamis, 29 Ramadan 1439 H)

Malam Terakhir

Akan datang sunyi menyambangi
Menggulung hiruk-pikuk tentang-Nya
Melipat segala rutinitas untuk bersama
Semoga gelap tak kembali memeluk erat

Jiwa ingin tetap riuh dengan nama-Nya
Hati selalu damai memuja keagungan-Nya
Bibir selalu basah, mengeja firman-Nya
Kaki selalu melangkah menuruti titah-Nya

Akankah aku bisa sedekat ini terus?
Menyapa hampir di setiap awal waktu
Menyebut asma di setiap embusan napas
Mengagumi kuasa-Mu  di setiap mata memandang

Dan Engkau benar-benar menjagaku
Mengalihkanku dari segala yang tak kuingini
Lindungi Aku
Selalu

Wanua Massengereng, 14 Juni 2018
(Kamis, 29 Ramdan 1439 H, 00.28 WITA)

Rabu, 13 Juni 2018

Pergi

Setiap yang datang akan pergi
Dan kali ini,
Apakah benar kau akan kehilangan?
Seperti kehilangan akan dunia yang meninggalkan?

Setiap yang pergi akan berganti
Tentang Ramadan,
Adakah yang lebih baik darinya??
Dilipatgandakannya segala perkara hidup mati

Beruntung,
Ingin itu tetap tumbuh subur di hati
Berharap rajut temu dengannya
Lagi, lagi, lagi, dan lagi
....

Wanua Massengereng, 13 Juni 2018
(Rabu, 28 Ramadan 1439 H)

Selasa, 12 Juni 2018

Kau

Takada lagi jejak tentangmu
Hanya subur di dalam kepala
Kering kerontang di dalam nyata

Semoga saja tak mati
Hingga ke akar-akarnya

Wanua Massengereng, 12 Juni 2018
(Selasa, 27 Ramadan 1439 H)

Aku

Aku harus terus berusaha berada di tengah
Mendayung dengan seimbang agar tak karam
Melabuhkan segalanya kepada-Nya adalah bahagia selamanya
Melabuhkan semunya hanya kepadanya, sesal selamanya

Wanua Massengereng, 12 Juni 2018
(Selasa, 27 Ramadan 1439 H)

Minggu, 10 Juni 2018

Amin


Biijudikaa aamiin
Dan pekikan "Aamiin" menggema di telinga

Telah lama doa-doa itu tak terdengar lagi
Tenggelam dalam doa sunyi senyap masing-masing
Menggema dalam sukma tanpa suara
Berlabuh dalam-dalam pada jiwa yang gamang

Allahummashalli waassalimalaih
Dan pekikan "Aamiin" kembali menggema di telinga

Ada riuh menggaung memenuhi langit-langit surau
Doa-doa, puji-pujian tercurahkan tanpa jeda
Ada harap yang tak terputus dari jiwa-jiwa rapuh
Karena hanya kepada-Mu segala harap berlabuh

Wanua Massengereng, 10 Juni 2018
(Ahad, 25 Ramadan 1439 H)

Jumat, 08 Juni 2018

Ramadan Keenam

Sudah enam kali aku kehilanganmu
Mengikhlaskan segalanya kepada jarak
Meski ingin tentangmu begitu besar
Menggumpal di dalam rongga dada

Sudah enam kali aku melepasmu
Membiarkan pekat membawamu pergi
Meski kutahu rupamu yang sama takkan kutemui
Walau kau datang menyapa kembali

Sudah enam kali aku ...
Akh, aku masih saja takbisa berbuat apa-apa
Hanya bisa berpasrah - berserah diri
Karena Dia mahatahu

Wasuponda - Bone-Bone, 8 Juni 2018
(Jumat, 23 Ramadan 1439 H)

Kamis, 07 Juni 2018

Mata

Mata adalah kunci
Penutup pintu hati
Jika ia mampu menutup pintu (hati)
Dengan dalih takut kepada-Nya
Berkahlah seisi badan

Mata adalah kunci
Pembuka mata hati
Tatkala ia mampu bangkit - terjaga
Dengan janji bersua dengan-nya
Bahagiahlah seluruh jiwa

Pepper Earth, 7 Juni 2018
(Kamis, 22 Ramadan 1439 H)

Aku Ingin (Dia)

Dan kau berhasil membuatku takbisa jauh
Berlalu-lalang, memenuhi ruang-ruang kepala
Menjelma dalam setiap tarikan napas
Melebur dengan udara yang berembus

Namun, aku tak ingin kehilangan Dia
Aku ingin Ia tetap di sini,
Bertakhta dalam hati
Karena kepala selalu tunduk pada hati

Pepper Earth, 7 Juni 2018
(Kamis, 22 Ramadan 1439 H)

Selasa, 05 Juni 2018

Ke-datang-an(mu)

Tatkala kau yang dinanti datang menyapa
Seberapa siapkah aku menjemputmu?
Ritual apa telah kusiapkan tuk menyambutmu?
Adakah jamuan kusediakan untukmu?

Segalanya menjadi anomali
Aku pontang-panting ke sana ke mari
Bukankah ia yang aku ingin-ingini
Aku idam-idamkan setiap hari

Kini, ia benar-benar datang untukku
Lantas, mengapa aku seolah sangsi?
"Ajak dia bercanda, bersenda gurau bersama,
Ia tak semenjemukan yang kau kira."

Kelak, aku akan merindukannya
Seperti rinduku yang menggunung
Kepada ia yang telah lalu - pergi

Pepper Earth, 5 Juni 2018
(Selasa, 20 Ramadan 1439 H)

Kehilangan(mu)

Dan engkau pergi tanpa kusadari
Kehilangan(mu) begitu memilukan
Kau takkan mungkin kembali

Sampai kapanpun,
Kau takkan pernah kembali

(19 Ramadan 1439 H)

Minggu, 03 Juni 2018

Hidupilah (Hidupmu)

Kadang hati berombak karena kata-kata mereka begitu pedas,
Padahal kau tak hidup untuk mereka

Kadang mata menggelap karena tatapan-tatapan mereka begitu tajam,
Padahal kau ada bukan untuk mereka

Hidupilah hidupmu sendiri tanpa pernah merusak kehidupan mereka - sesama makhluk ciptaan-Nya

Jangan ragu melangkahkan kaki selama kau tetap berjalan di jalan-Nya
Karena dengan izin dan rahmat Tuhanlah, engkau ada

Pepper Earth, 3 Juni 2018
(Ahad, 18 Ramadan 1439 H)

Sabtu, 02 Juni 2018

Hidup - Perjalanan

Menegadah ke langit luas terus-menerus hanya menjadikan leher terasa pegal - kaku

Menunduk ke bumi dalam-dalam hanya menjadikan mata pening - berkunang-kunang

Menatap ke depan tanpa pernah berpaling sekalipun hanya membuat kaki kesandung -jatuh tersuruk

Tak mengapa kau fokus ke depan (tujuan),
Namun sesekali kau butuh menegadah - pemacu untuk terus berjalan
Dan kau butuh menunduk agar tak melayang di awang-awang

Introspeksi dirilah dan tetap bersyukur

Pepper Earth, 2 Juni 2018
(Sabtu, 17 Ramadan 1439 H)

Jumat, 01 Juni 2018

Dekap dan Nikmatilah

Kau tak perlu mengutuk sepi
Bukankah Alquran diturunkan pada saat Rasulullah menyepi?

Dekaplah sepimu
Dengan sepi, kau lebih dekat dengan penciptamu,
Berbincang tentang semua keluh kesahmu

Nikmatilah sepimu
Dengan sepi, kau akan tenang dan damai
Membesarkan hati, berserah diri kepada Dia yang Esa

Rawat dan peliharalah Ia dalam jiwa
Kau tak perlu berlari menuju gemerlap dunia
Mencari kesenangan dengan jalan pintas
Mengabaikan kebahagian sejati yang hakiki

Karena firman-Nya sudah sangat jelas
Takada keraguan di dalamnya
Petunjuk jalan lurus

Pepper Earth, 1 Juni 2018
(Jumat, 16 Ramadan 1439 H)